Jerusalem diguncang peristiwa penembakan. Gencatan senjata tidak bisa menyurutkan lingkaran kekerasan.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·3 menit baca
JERUSALEM, SENIN - Insiden penembakan terjadi di luar Kota Tua Jerusalem. Pelaku penembakan telah menyerahkan diri ke kepolisian setempat. Sebelumnya, ia melepaskan tembakan membabi buta ke sebuah bus yang sedang mengetem dan mengakibatkan delapan orang terluka, termasuk seorang perempuan hamil.
Surat kabar Jerusalem Post melaporkan, Amir Sidawi (26) datang ke kantor polisi pusat Jerusalem dengan menggunakan taksi pada hari Minggu (14/8/2022). Ia juga membawa senjata api yang ia pakai menembak bus pada hari Sabtu (13/8/2022).
Sabtu malam, sebuah bus sedang mengetem di Kota Tua Jerusalem. Tepatnya di dekat Tembok Barat dan Makam Raja Daud. Keterangan polisi mengatakan, Sidawi melepaskan serentetan tembakan ke arah bus berisi para peziarah yang hendak ke pusat kota.
Delapan orang terluka dan dua di antara mereka terluka parah. Salah satunya ialah seorang perempuan hamil yang segera dilarikan ke Rumah Sakit Shaare Zadek untuk dioperasi sesar. Ibu dan bayi dikabarkan selamat, meskipun masih berada di bawah pengawasan intensif para dokter.
Perdana Menteri Israel Yair Lapid segera memberi pernyataan pers bahwa aksi ini merupakan aksi teror. Aparat penegak hukum memastikan bahwa pelaku beraksi sendirian dan tidak terafiliasi dengan kelompok bersenjata mana pun.
Pernyataan Lapid ini bertujuan menjernihkan permasalahan agar jangan sampai terjadi saling lempar kesalahan yang akan merusak gencatan senjata Israel-Palestina di Gaza. Sebelumnya, pecah konflik selama tiga hari antara militer Israel dengan kelompok Bersenjata Jihad Islam. Sebanyak 49 orang tewas yang mencakup 17 anak dan 14 anggota Jihad Islam.
Gencatan senjata berhasil dilakukan berkat bantuan Mesir. Akan tetapi, Jihad Islam meminta Israel membebaskan dua tahanan mereka, yaitu Bassem Saadi dan Khalil Awawdeh yang memegang posisi penting di kelompok tersebut. Permintaan itu ditolak oleh Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz.
Duta Besar Amerika Serikat di Israel, Tom Nides, mengungkapkan ada warga negara AS terluka di insiden tersebut. Terungkap kemudian mereka adalah empat orang warga New York. Mereka semua satu keluarga dan sedang menjalani wisata ziarah di Israel.
Pascaserangan, polisi Israel merazia wilayah permukiman Silwan di Jerusalem Timur. Keterangan pers polisi mengatakan, mereka juga merazia rumah saudara-saudara Sidawi. Hal ini membuat Sidawi terpojok sehingga ia tidak memiliki tempat bersembunyi. Akhirnya, ia menyerahkan diri. Polisi mengumumkan masa tahanan selama 12 hari sebelum kasusnya diproses ke tahap selanjutnya.
Juru bicara kelompok bersenjata Hamas, Fawzi Barhoum memuji perbuatan Sidawi. Menurut dia, Sidawi melakukan tindakan berani karena membela rakyat Palestina yang menderita akibat dijajah Israel.
Namun, Koordinator Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Perdamaian Timur Tengah, Tor Wennesland, mengecam tanggapan Barhoum. "Kita jangan melanggengkan lingkaran kekerasan. Perdamaian tidak akan tercapai jika setiap pihak memilih agresi," ujarnya. (AP)