Pertimbangan ekonomi mendasari keputusan Pemerintah Korsel memberikan pengampunan terhadap sejumlah bos perusahaan raksasa, termasuk Samsung Electronics. Korsel berharap, bebasnya mereka bisa membantu pemulihan ekonomi.
Oleh
MUHAMMAD SAMSUL HADI
·5 menit baca
SEOUL, JUMAT — Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol memberi pengampunan secara resmi terhadap bos perusahaan raksasa Samsung Electronics, Lee Jae-yong, yang menjadi terpidana korupsi. Bos Lotte Group, Shin Dong-bin, dan dua pemimpin bisnis Korsel lainnya juga mendapat pengampunan.
Menteri Kehakiman Korsel Han Dong-hoon, Jumat (12/8/2022), mengungkapkan, pengampunan tersebut dimaksudkan untuk ”mengatasi krisis ekonomi dengan menggairahkan aktivitas bisnis”. Sebelumnya Presiden Yoon mengatakan kepada wartawan, pengampunan itu akan membantu memberi ”ruang bernapas” bagi kehidupan masyarakat yang saat ini dilanda kesulitan ekonomi.
Keputusan terbaru Seoul ini menambah panjang sejarah di negara tersebut yang dikenal longgar terhadap para pengusaha terpidana dalam kasus-kasus besar kejahatan kerah putih. Pengampunan terhadap para pemimpin bisnis tersebut merupakan bagian dari pengampunan terhadap sekitar 1.700 terpidana.
Mereka secara resmi akan diampuni pada Senin (15/8/2022) bersamaan dengan hari libur nasional memperingati bebasnya Korsel dari penjajahan Jepang pada akhir Perang Dunia II. Sebagian dari mereka diampuni karena sakit atau masa tahanannya mendekati akhir. Di Korsel, perayaan pada hari itu biasanya ditandai dengan pengampunan ratusan narapidana.
Pengampunan terhadap Lee sebenarnya lebih bersifat simbolis. Ia telah menjalani pembebasan bersyarat setelah mencicipi penjara selama 18 bulan dalam kasus penyuapan mantan Presiden Park Geun-hye. Kasusnya merupakan bagian dari serangkaian kasus yang menyebabkan jatuhnya pemerintahan Park.
Menurut analis, dengan pengampunan tersebut, Lee bakal semakin lebih bebas dalam memimpin aktivitas bisnis perusahaannya. ”Dengan adanya kebutuhan mendesak untuk mengatasi krisis ekonomi nasional, kami secara selektif memilih para tokoh ekonomi untuk diampuni agar dapat menggerakkan mesin pertumbuhan nasional melalui investasi teknologi dan pembukaan lapangan pekerjaan untuk diampuni,” kata Menteri Kehakiman Han Don-hoon.
Lee, ahli waris utama perusahaan Samsung yang kini menjabat Wakil Pemimpin Samsung, menyambut keputusan pengampunan dirinya. Ia berjanji untuk bekerja keras ikut memulihkan ekonomi Korsel.
”Saya akan berkontribusi pada ekonomi dengan investasi yang terus-menerus dan pembuatan lapangan kerja serta membalas perhatian rakyat dan pemerintah,” ujar Lee melalui pernyataan yang dirilis Samsung.
Lee mendapat pembebasan bersyarat pada Agustus 2021 saat ia masih harus menjalani setahun lagi hukuman penjara dari vonis penjara 30 bulan. Ia dinyatakan bersalah dalam kasus penyuapan mantan Presiden Park dan sahabat dekatnya guna mendapatkan dukungan pada merger dua perusahaan afiliasi Samsung pada tahun 2015. Merger ini dilakukan agar Lee semakin kuat dalam mencengkeram kerajaan bisnis di perusahaannya.
Adapun Shin dari Lotte menerima penangguhan hukuman penjara pada 2018. Ia juga menjadi terpidana dalam kasus penyuapan Park. Park mendapat pengampunan Presiden Moon Jae-in pada Desember 2021 dengan alasan untuk mendorong persatuan nasional di tengah masyarakat yang semakin terbelah. Tokoh bisnis lain yang juga memperoleh pengampunan adalah Chang Sae-joo, pemimpin Dongkuk Steel Mill, dan mantan Pemimpin STX Group, Kang Duk-soo.
”Kami dengan tulus berterima kasih atas keputusan pemerintah dan rakyat untuk memberikan pengampunan ini. Pemimpin Shin Dong-bin dan para staf di Lotte akan berkontribusi dalam mengatasi krisis global yang kompleks ini,” demikian pernyataan Lotte.
Menteri Kehakiman Han Dong-hoon mengatakan, para politisi narapidana dikecualikan dari pengampunan. Salah satu contohnya, mantan Presiden Lee Myung-bak, yang juga dipenjara dalam kasus korupsi. Han menyebutkan, pertimbangan isu ekonomi saat ini menjadi isu paling mendesak dan penting.
Media setempat melaporkan, pengampunan terhadap Lee Myung-bak akan mendatangkan risiko bagi Presiden Yoon yang saat ini menghadapi tingkat dukungan yang rendah dari publik.
”Chaebol” terbesar
Lee (54), pemilik kekayaan senilai 7,9 miliar dollar AS, menurut Forbes, masih menghadapi pengadilan terpisah dalam dakwaan manipulasi harga saham dan pelanggaran audit terkait merger perusahaan afiliasi Samsung pada 2015. Sementara pengamat menyebut Lee kini bakal semakin lebih bebas mengendalikan perusahaannya, ancaman hukuman berikutnya belum lepas darinya.
”Dengan pengadilan (berikutnya), Lee masih bisa dipenjara lagi jika nanti dinyatakan bersalah. Meski demikian, pengampunan presiden ini memberikan semacam fleksibilitas dalam menangani isu-isu perusahaan saat ini,” ujar Lee Kyungmook, profesor pada Graduate School of Business di Seoul National University.
Perusahaan Samsung sejauh ini masih menjadi kerajaan bisnis keluarga—yang kerap disebut dengan chaebol—terbesar di Korsel. Sebelum memperoleh pengampunan presiden, Lee telah muncul di hadapan publik saat menerima kunjungan Presiden Yoon dan Presiden AS Joe Biden yang datang ke fasilitas produksi cip Samsung di Pyeongtaek, Mei 2022. Lee juga bepergian ke Eropa untuk bertemu dengan CEO ASML Holding NV Peter Wennink guna membahas adopsi perlengkapan cip tingkat tinggi.
Selain itu, saat Lee dipenjara pun, hampir tidak ada penghalang bagi kinerja Samsung. Pada kuartal kedua bulan Juli 2021, perusahaan tersebut mengumumkan lonjakan profit lebih dari 70 persen. Neraca keuangan Samsung Electronics juga meningkat, dari 111 triliun won setahun sebelumnya menjadi 125 triliun won per bulan Juni.
Hal ini tak lepas dari meningkatnya permintaan pada perlengkapan elektronik guna mendukung kebiasaan baru di masa pandemi Covid-19, yakni bekerja dan belajar secara daring. ”Samsung beroperasi sangat bagus tanpa perlu ada pengampunan,” ujar Vladimir Tikhonov, profesor Studi Korea pada Universitas Oslo, kepada kantor berita AFP. ”Pengampunan ini melemahkan penegakan hukum yang berpotensi lebih merusak daripada memberi manfaat.”
Pada awal tahun ini, pejabat teras eksekutif Samsung memberi sinyal tentang potensi aktivitas akuisisi Samsung. Samsung Electronics belum pernah melakukan kesepakatan besar sejak membeli perusahaan pembuat produk elektronik audio, Harman, senilai 8 miliar dollar AS pada 2017.
Kabar pengampunan Lee keluar menyusul pengumuman cetak biru investasi Samsung senilai 450 triliun won untuk lima tahun ke depan. Investasi ini ditargetkan agar Samsung memimpin pasar di sejumlah sektor, mulai dari semikonduktor hingga biologi. Diperkirakan, investasi itu akan menciptakan 80.000 lapangan pekerjaan.
Kelompok koalisi masyarakat sipil, termasuk Solidaritas Rakyat untuk Demokrasi Partisipatoris, mengeluarkan kecaman mengkritik keputusan Presiden Yoon memberi pengampunan pada Lee dan para pemimpin bisnis lainnya. ”Keputusan Presiden Yoon Suk Yeol mengobral pengampunan (kepada para pemimpin bisnis) mengirim sinyal pada tokoh-tokoh chaebol bahwa mereka bebas melakukan kejahatan apa saja yang mereka inginkan,” kata kelompok tersebut.
Namun, jajak pendapat warga baru-baru ini menunjukkan indikasi warga Korsel rata-rata mendukung pengampunan terhadap Lee. Di sisi lain, hal ini juga memperlihatkan besarnya pengaruh Samsung di Korsel. Perusahaan ini memproduksi telepon pintar, televisi, membangun apartemen-apartemen dan rumah sakit-rumah sakit bagi warga. (AP/AFP/REUTERS)