Harga murah dan dekat dengan tempat kerja jadi alasan penyewa tinggal di kamar mungil. Di kawasan Shinjuku, harga sewa kamar ukuran 20 meter persegi rata-rata 190.000 yen atau Rp 20,9 juta per bulan.
Oleh
KRIS MADA
·3 menit baca
Sejumlah pekerja muda di Tokyo, Jepang, dilaporkan menyewa kamar ukuran 9 meter persegi. Sementara di Kuala Lumpur, Malaysia, warganet heboh karena ada kamar hanya cukup untuk membentangkan selembar kasur selebar 1,2 meter.
Dalam laporan pada Senin (8/8/2022), salah satu surat kabar terbesar di Jepang, Mainichi Shinbun, menunjukkan sejumlah pekerja muda dalam kamar mereka di kawasan Shinjuku. Pintu apartemen itu hanya cukup untuk menampung tiga pasang sepatu.
Dengan tinggi 3,6 meter, kamar itu dilengkapi loteng semu. Lantai bawah berisi kamar mandi tanpa jamban, dapur kecil, dan ruangan yang bisa dipakai penyewanya untuk aneka hal. Sementara loteng semu dijadikan gudang atau tempat tidur.
Harga murah dan dekat dengan tempat kerja jadi alasan salah seorang penyewa kamar seluas 9 meter persegi itu. “Tempat kerja saya bisa dicapai dengan 30 menit berjalan dari sini. Sangat nyaman,” kata salah satu penyewa, seorang pria lajang berusia 30 tahun yang tidak mau diungkap namanya.
Ia sudah 1,5 tahun tinggal di tempat itu. Ia membayar 74.500 yen per bulan atau sekitar Rp 8,2 juta per bulan untuk kamar itu. Di kawasan Shinjuku, harga sewa kamar ukuran 20 meter persegi rata-rata 190.000 yen atau Rp 20,9 juta per bulan.
Seorang penyewa berusia 23 tahun dan bekerja di salah satu salon menyebut, kamar itu tidak sampai separuh kamar di rumah orangtuanya. Padahal, rumah-rumah di Jepang terkenal mungil. Meski kecil, perempuan muda itu merasa nyaman karena bisa leluasa mengelola sendiri ruang pribadinya. “Saya mudah menjangkau hampir semuanya di sini,” kata perempuan yang juga menolak namanya diungkap itu.
Kamar itu salah satu dari 1.500 kamar sejenis yang dikelola Spilytus Co, perusahaan properti di Jepang. Hampir seluruh penyewanya berusia mulai 20 tahun sampai 35 tahun. Tentu saja mereka tinggal sendirian di kamar itu.
Spilytus Co mulai menawarkan kamar ukuran itu sejak 2015. Sejak itu, nyaris tidak pernah ada kamar kosong. Banyak pekerja muda menyewa kamar yang letaknya di pusat Tokyo itu. Selama bertahun-tahun, Tokyo senantiasa menempati peringkat kedua kota termahal di Asia. Peringkat pertama diduduki Hong Kong.
Sejak lama, Hong Kong dikenal sebagai kota dengan harga sewa properti yang mahal. Berkali-kali beredar foto dan video penduduk Hong Kong tinggal di ruangan yang hanya cukup untuk menaruh selembar kasur selebar 1,2 meter dan lemari atau rak selebar 0,5 meter.
Gambar dan video menguatkan citra Hong Kong sebagai kota amat mahal, bahkan bagi penduduknya sendiri. Sejumlah warga Hong Kong akhirnya menggelandang karena tidak mampu menyewa kamar.
Ingatan banyak orang atas kamar sempit di Hong Kong menjadi penyebab warga Malaysia heboh pada awal Agustus 2022. Salah seorang warganet mengunggah kamar kos yang hanya cukup untuk satu kasur selebar 1,2 meter. Kamar itu diketahui berada di kawasan Cheras, Kuala Lumpur.
Seorang warganet mengomentari unggahan itu dengan pernyataan bahwa kamar seharga 300 ringgit per bulan itu lebih kecil dibandingkan kamar di Hong Kong. Seorang warganet lain menyebut, kamar itu terinspirasi lubang kubur. (AFP/REUTERS)