Perusahaan Indonesia Isi Kapal Komersial Pertama dari Ukraina
Indonesia jadi eksportir pertama yang melayarkan kapal komersial pertama yang keluar dari Ukraina. Salah satu hasil diplomasi Presiden Joko Widodo saat mengunjungi Ukraina dan Rusia, beberapa waktu lalu.
Oleh
EDNA CAROLINE PATTISINA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kapal komersial pertama yang keluar dari Ukraina membawa 50.000 ton biji-bijian milik perusahaan Indonesia. Hal ini menjadi salah satu hasil diplomasi Presiden Joko Widodo saat mengunjungi Ukraina dan Rusia. beberapa waktu lalu.
M/V Riva Wind yang mengangkut 50.000 biji-bijian, salah satunya gandum, tengah bersiap untuk berlayar dari pelabuhan Odessa, Ukraina. Kapal ini membawa biji-bijian milik Harvest Commodities SA dan Arsari Group dari Indonesia. PT Comexindo yang menjadi pelaksana merupakan anak perusahaan Arsari Group.
Keluarnya kapal komersial untuk pertama kali dari Ukraina ini merupakan angin segar sejak konflik pecah pada 24 Februari 2022.
Keamanan jalur laut ini merupakan hasil upaya berbagai lobi internasional oleh AS, Rusia, Ukraina, Turki, Indonesia, dan PBB. Pembicaraan Presiden Joko Widodo dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menjadi salah satu tonggak penting dari proses ini.
”Saya ingin mengucapkan selamat atas kolaborasi luar biasa di antara para pemimpin dunia untuk menemukan jalan tengah sehingga mereka memiliki visi yang selaras untuk meringankan masalah kekurangan pangan global,” kata Direktur Utama Harvest Commodities SA, Gaurav Srivastava.
Gaurav menambahkan, kapten dan awak kapal telah menunggu di Ukraina sejak Februari 2022. Untuk bisa mengeluarkan kapal dari Pelabuhan Odessa, ada banyak ranjau yang menghadang. ”Tindakan mereka merupakan tindakan sangat berani dengan keterampilan yang luar biasa,” imbuh Gaurav.
Setelah keluar dari Pelabuhan Odessa, Ukraina, kapal selanjutnya menuju Turki.
Gaurav mengatakan, ia memiliki visi yang sama dengan pemilik Arsari Group, Hashim S Djojohadikusumo. ”Hashim dan saya memiliki kesamaan visi untuk mendukung inisiatif program pangan, baik dari Rusia maupun Ukraina,” kata Gaurav.
Direktur Utama Arsari Group Hashim S Djojohadikusumo mengatakan, Indonesia selalu dan akan terus menjadi netral.
Ia pun mengapresiasi kepemimpinan Presiden Joko Widodo, kunjungan diplomatik, dan interaksinya untuk membawa pangan dari Rusia dan Ukraina ke dunia.
Hashim mengatakan, pengiriman ini adalah pengiriman pertama. Selanjutnya akan ada pengiriman-pengiriman lainnya. Biji-bijian yang keluar dari Ukraina ini akan masuk ke pasar global.