Menjelang 65 tahun hubungan diplomatik, Indonesia-Jepang sepakat untuk memperkuat kerja sama di berbagai bidang, terutama ekonomi dan pertahanan.
Oleh
NINA SUSILO
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Berbagai kesepakatan kerja sama dihasilkan dalam pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Rabu (27/7/2022). Tak hanya percepatan penyelesaian proyek-proyek infrastruktur dan peningkatan perdagangan, kedua pemimpin pemerintahan itu juga menyepakati percepatan penyelesaian protokol perubahan kemitraan ekonomi Indonesia-Jepang, pinjaman 43,6 miliar yen, serta kerja sama pertahanan.
Presiden Jokowi tiba di Kantor PM Jepang, Tokyo, pada Rabu pagi. PM Kishida yang sudah menunggu di halaman depan kantornya menyambut hangat dengan menjabat erat tangan Presiden Jokowi. Keduanya kemudian menuju lobi untuk mengikuti upacara penyambutan resmi.
Setelah Presiden Jokowi dan PM Kishida berada di mimbar kehormatan, lagu kebangsaan kedua negara diperdengarkan. PM Kishida kemudian mempersilakan Presiden Jokowi memeriksa barisan kehormatan yang diikuti perkenalan delegasi masing-masing negara.
Presiden Jokowi dan PM Kishida menuju ruang rapat untuk mengikuti pertemuan bilateral. Dalam pertemuan itu, Kepala Negara didampingi Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dan Duta Besar Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi.
Dalam pernyataan bersama sesuai pertemuan bilateral, Presiden menyampaikan, banyak hal disepakati dalam pertemuan dengan PM Kishida. Salah satunya percepatan penyelesaian protokol perubahan kesepakatan kemitraan ekonomi Indonesia-Jepang (IJEPA). Perubahan IJEPA ditargetkan ditandatangani bersamaan dengan KTT G20 di Bali, November mendatang.
”Secara khusus saya meminta agar Jepang dapat memberikan dukungan penurunan tarif untuk beberapa produk, antara lain tuna, pisang, nanas, dan akses pasar untuk produk-produk mangga,” tutur Presiden menambahkan.
Pemerintah juga menyambut baik sejumlah investasi baru Jepang di Indonesia dan sangat menghargai proyek-proyek yang diselesaikan tepat waktu. Karena itu, Pemerintah RI kembali mengundang investasi baru Jepang lainnya di berbagai bidang.
Beberapa proyek strategis kerja sama Indonesia-Jepang juga diharapkan bisa dipercepat penyelesaiannya. Di antaranya, MRT Jakarta Fase 2 dan Fase 3, kawasan industri Papua Barat, serta perluasan Pelabuhan Patimban dan Jalan Tol Akses Patimban. Komitmen kerja sama bagi kelanjutan Proyek Gas Masela juga dibahas.
Presiden juga mengharapkan dukungan pengetahuan dan teknologi baru Jepang untuk mengembangkan proyek strategis Indonesia, terutama hilirisasi komoditas alam, mobil dan motor listrik, serta kesehatan dan pangan. Jepang juga diundang untuk mendukung percepatan pencapaian target nol emisi karbon melalui advokasi teknologi inovatif, seperti teknologi hidrogen dan amonia.
PM Kishida juga menyampaikan, sejumlah kerja sama sudah disepakati, termasuk dukungan pembangunan infrastrastruktur. Jepang akan memberikan pinjaman untuk membantu penyelesaian pembangunan PLTA Peusangan di Provinsi Aceh.
”Saya telah menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo bahwa Jepang sedang memproses pinjaman kurang lebih 43,6 miliar yen untuk proyek bidang mitigasi bencana dan perampungan PLTA Peusangan (Provinsi Aceh),” ujarnya.
Kerja sama lebih erat juga disepakati dalam mewujudkan komunitas nol emisi Asia. Selain itu, disepakati pula kerja sama dekarbonisasi dan energi, serta lingkungan.
Saya telah menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo bahwa Jepang sedang memproses pinjaman kurang lebih 43,6 miliar yen untuk proyek bidang mitigasi bencana dan perampungan PLTA Peusangan.
PM Kishida juga menyambut baik pencabutan pembatasan impor produk makanan dari Jepang yang diberlakukan sejak gempa dan tsunami di bagian timur ”Negeri Sakura” itu tahun 2011. Kebijakan itu dianggap sebagai penyemangat bagi masyarakat Jepang yang terkena bencana.
Pertahanan
Pertemuan Jokowi-Kishida juga membahas penguatan kerja sama pertahanan. ”Saya telah menyampaikan kepada Presiden Jokowi bahwa Jepang akan terus mendukung upaya Indonesia dalam peningkatan keamanan maritim termasuk penelitian yang sedang dilaksanakan dalam kerja sama hibah kapal patroli. Kami juga menyambut baik memorandum kerja sama keamanan maritim yang telah ditandatangani,” tutur Kishida.
Pasukan bela diri darat Jepang juga akan berpartisipasi dalam latihan bersama Garuda Shield 2022 yang digelar di Kepulauan Riau, Agustus mendatang. Ini menjadi partisipasi pertama militer Jepang dalam latihan bersama dan gabungan tahunan yang digelar Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Situasi kawasan juga dibahas Jokowi dan Kishida. Dari isu agresi Rusia ke Ukraina, Laut China Timur dan Selatan, program rudal dan nuklir Korea Utara, hingga perkembangan situasi di Myanmar. Selain itu, dibahas pula kerja sama internasional terkait pelucutan senjata dan nonproliferasi nuklir serta penguatan fungsi PBB.
Presiden Jokowi juga menyampaikan penghargaan atas dukungan Jepang pada Presidensi Indonesia di G20. Presidensi ini diharap memberikan kontribusi signifikan bagi pemulihan ekonomi global.
PM Kishida juga menegaskan, Jepang akan terus mendukung Indonesia sebagai Presiden G20 menuju kesuksesan KTT G20 di Bali. ”Kami telah mengonfirmasi untuk melanjutkan kerja sama dengan erat,” tambahnya.
”Untuk kawasan Indo-Pasifik, tahun depan Indonesia akan menjadi ketua ASEAN dan Jepang menjadi ketua G7. Kami akan terus berkoordinasi dalam merumuskan agenda prioritas keketuaan agar lebih memberikan kontribusi terhadap perdamaian dan kesejahteraan di kawasan dan dunia. Terima kasih Perdana Menteri Kishida, sampai berjumpa di KTT G20 di Bali,” lanjut Presiden Jokowi.
Tak lupa, Jokowi menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat dari Jepang. Ia juga kembali menyampaikan belasungkawa atas berpulangnya mantan PM Jepang Shinzo Abe.
PM Kishida menyebut hubungan Indonesia-Jepang sangat erat. Dalam pengantar pertemuan bilateral, dia juga berterima kasih atas ucapan belasungkawa berpulangnya mantan PM Abe serta menyatakan akan menjaga semangat demokrasi dan hubungan baik dengan Indonesia.
”Kami akan menjadikan kunjungan Presiden Joko Widodo hari ini sebagai monentum untuk mempererat hubungan dengan Indonesia, mengingat kita akan memperingati 65 tahun hubungan diplomatik dan 50 tahun persahabatan dan kerja sama Jepang-ASEAN,” katanya.