Peningkatan Perdagangan dan Konektivitas Dibahas dalam Kunjungan Presiden Horta
Dalam kunjungan kenegaraan pertama setelah dilantik untuk kedua kalinya 19 Mei lalu, Presiden Timor Leste Ramos Horta mengharapkan peningkatan kerja sama dengan Indonesia serta mendorong keanggotaan Timor Leste di ASEAN.
Oleh
NINA SUSILO
·5 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Penguatan kerja sama ekonomi, perhubungan, serta Investasi dibahas dalam kunjungan kenegaraan Presiden Republik Demokratik Timor Leste José Ramos Horta di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (19/7/2022). Timor Leste berharap bisa menjadi anggota ASEAN pada 2023.
Presiden Joko Widodo dalam keterangan pers bersama Presiden Horta di ruang teratai Istana Bogor menyampaikan pertemuan bilateral berlangsung sangat terbuka dan bersahabat. ”Komitmen penguatan kerja sama ekonomi menjadi fokus. Kita sepakat untuk terus meningkatkan perdagangan kedua negara dan melihat tren hubungan perdagangan yang terus positif, saya yakin perdagangan kedua negara bisa ditingkatkan,” tuturnya.
Indonesia dan Timor Leste juga sepakat untuk memperkuat konektivitas baik darat dan laut. Di jalur darat, Presiden Jokowi berharap peluncuran trayek bus rute Kupang-Dili dapat segera dilakukan. Adapun di jalur laut, pembukaan rute kapal Kupang-Dili-Darwin juga dinilai penting.
Presiden Jokowi juga menyampaikan komitmen untuk mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan-perusahaan Indonesia untuk berpartisipasi dalam pembangunan di Timor Leste termasuk di bidang infrastruktur.
Selain itu, diharap Indonesia dan Timor Leste juga bisa segera menyelesaikan bilateral investment treaty. Hal ini penting karena nilai investasi Indonesia di Timor Leste saat ini mencapai 818 juta dollar AS. Investasi ini terutama di sektor perbankan, minyak dan gas, serta telekomunikasi.
Penguatan pembangunan perbatasan juga dibahas. Presiden Jokowi berharap pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Napan di Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, dapat selesai tahun ini dan komite perbatasan bersama (joint border committee) dapat segera dilakukan kembali.
Presiden Jokowi juga menyebutkan penyelesaian negosiasi perbatasan. ”Saya menekankan kedua negara segera menyelesaikan dua segmen perbatasan darat tersisa, yaitu segmen Noelbesi Citrana dan segmen Bidjael Sunan Oben,” tambahnya.
Dalam kunjungan kenegaraan ini, empat nota kesepahaman ditandangani. Keempatnya adalah nota kesepahaman kerja sama pertanian, kerja sama pergerakan bisnis lintas batas, kerja sama standardisasi dan meteorologi, serta kerja sama teknis bidang perdagangan.
Presiden Horta menyepakati poin-poin yang disampaikan Presiden Jokowi. ”Itu semua mencerminkan niat bersama untuk menguatkan hubungan kedua negara yang sudah berlangsung dua puluh tahun ini,” katanya dalam bahasa Inggris.
Dia pun mengapresiasi dukungan Indonesia dalam pembangunan di Timor Leste baik bidang pendidikan, sumber daya manusia, maupun ekonomi. Ke depan diharapkan ada peningkatan hubungan perdagangan dan ekonomi. Kemungkinan penguatan kerja sama melalui pembangunan bendungan untuk penyediaan air, kawasan industri di Timor bagian timur dan sekitar perbatasan, Timor bagian barat.
Keinginan Timor Leste untuk menjadi anggota ASEAN juga disuarakan dalam pertemuan ini.
Keinginan Timor Leste untuk menjadi anggota ASEAN juga disuarakan dalam pertemuan ini. Presiden Horta pernah menyampaikan salah satu target dalam kepemimpinannya saat ini adalah menjadikan Timor Leste anggota ASEAN pada 2023. Adapun Indonesia akan menjadi ketua ASEAN tahun 2023 mendatang.
”Saya juga mengapresiasi sebab Indonesia sangat komit pada keanggotaan Timor Leste di ASEAN. Sebagai bagian Asia Tenggara kami sudah memenuhi syarat yang diperlukan baik fungsi ekonomi dan fungsi demokrasinya,” tutur Presiden Horta.
Dia juga menjanjikan Timor Leste akan menjadi anggota ASEAN yang produktif. ”Kami berharap bisa menjadi anggota ASEAN saat Indonesia memimpin. Itu akan menjadi simbol yang sangat kuat,” tuturnya.
Upacara
Kehadiran Horta disambut Presiden Joko Widodo di halaman Istana Kepresidenan Bogor. Sebelumnya, pasukan berkuda dan pasukan berseragam tradisional sudah mengiringi sejak kendaraan yang ditumpangi memasuki halaman Istana Bogor.
Presiden Jokowi mengenakan setelan jas biru gelap. Adapun Presiden Horta menggunakan setelan jas hitam dengan rompi tenun tais warna hijau.
Kunjungan kenegaraan ini ditandai dengan upacara kenegaraan di halaman Istana Bogor. Detasemen musik Paspampres memainkan ”Patria” lagu kebangsaan Timor Leste yang dilanjutkan dengan lagu kebangsaan ”Indonesia Raya” yang disertai tembakan salvo dua puluh satu kali.
Dalam upacara tersebut, kedua pemimpin negara menginspeksi pasukan secara bersama. Seusai upacara kenegaraan, Presiden Jokowi mengenalkan para menteri yang mendampinginya. Hadir, antara lain, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Adapun Presiden Horta disertai Menteri Luar Negeri Adaljiza Albertina Xavier Reis Magno, Menteri Komunikasi dan Transportasi José Agustinho da Silva, Menteri Pertanian dan Perikanan Pedro dos Reis, serta Duta Besar Timor Leste untuk Indonesia Filomeno Aleixo da Cruz.
Memasuki Istana Bogor, kedua pemimpin negara sempat berfoto bersama di ruang teratai sebelum Presiden Horta mengisi buku tamu. Dari ruang teratai, Presiden Jokowi mengajak Presiden Horta ke beranda belakang Istana Bogor sembari berbincang informal dan melihat-lihat ke arah Kebun Raya Bogor.
Selain itu, keduanya menanam pohon gaharu (Aquilaria beccariana) secara bersama. Tanaman aromatik khas Asia Tenggara ini diharap menjadi simbol persahabatan kedua negara yang terus tumbuh.
Setelah menanam pohon, kedua pemimpin negara sempat berbincang informal di beranda belakang Istana Bogor. Acara dilanjutkan pertemuan bilateral bersama delegasi masing-masing. Pertemuan ditutup dengan jamuan makan siang kenegaraan.
Dalam pertemuan bilateral, Presiden Horta menyampaikan kegembiraannya bisa mengunjungi Indonesia di saat kepemimpinan Presiden Jokowi. Dia juga bernostalgia bahwa sudah berkali-kali mengunjungi Indonesia termasuk pertama kali ke Jakarta tahun 1974. Saat itu, hanya ada dua atau tiga hotel besar di Jakarta. ”Tapi saya tidak tinggal di hotel, di losmen (saat itu),” katanya dalam bahasa Inggris.
Dalam kunjungan pertama tersebut, kata Presiden Horta, dia bertemu Menteri Luar Negeri Adam Malik. Selain itu, disampaikan pula kekagumannya kepada Bung Karno, Presiden pertama Republik Indonesia. ”Salah satu buku pertama yang saya baca terkait Indonesia adalah yang ditulis Bung Karno, saya fans berat Bung Karno,” tambahnya.
Dalam pertemuan bilateral, Presiden Horta menyampaikan kegembiraannya bisa mengunjungi Indonesia di saat kepemimpinan Presiden Jokowi.
Presiden Horta dilantik menjadi Presiden Timor Leste 19 Mei 2022 lalu. Untuk Horta, ini adalah jabatan Presiden untuk kedua kalinya. Sebelumnya, dia menjabat Presiden Timor Leste pada 2007-2012. Ini adalah kunjungan keluar negeri pertama bagi Presiden Ramos Horta setelah dilantik kedua kalinya.
Dalam kunjungan ke Indonesia, Selasa ini, Presiden Ramos Horta juga akan bertemu Presiden (2004-2014) Susilo Bambang Yudhoyono, kemudian mengunjungi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Pengurus Pusat Muhammadiyah, serta wawancara di KompasTv. Rabu (20/7/2022), Presiden Ramos Horta juga akan berbicara dalam kuliah umum di UIN Jakarta.