Kewalahan, Heathrow Minta Maskapai Stop Penjualan Tiket Musim Panas
”Ledakan” permintaan yang tak sebanding dengan kapasitas layanan bandara-maskapai menyebabkan gangguan di Eropa. Bandara Heathrow di London bahkan sampai membatasi jumlah keberangkatan menjadi 100.000 penumpang per hari.
Oleh
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
·3 menit baca
LONDON, RABU — Bandara Heathrow di London, Inggris, Selasa (12/7/2022), meminta semua maskapai penerbangan menghentikan penjualan tiket untuk penerbangan musim panas. Ini menjadi konsekuensi dari kebijakan bandara tersibuk di Inggris itu untuk membatasi jumlah keberangkatan menjadi 100.000 penumpang per hari mulai 12 Juli hingga 11 September 2022.
”Kami meminta mitra maskapai penerbangan untuk menghentikan penjualan tiket musim panas guna membatasi dampak terhadap penumpang,” kata CEO Bandara Heathrow, John Holland-Kaye, dalam surat terbuka, Selasa.
Sebagai konsekuensinya, menurut Holland-Kaye, penumpang terpaksa harus membuat penyesuaian. ”Kami sadar bahwa kebijakan ini berarti akan ada sejumlah perjalanan musim panas yang harus digeser ke hari lain atau ke bandara lain atau dibatalkan. Dan kami meminta maaf kepada siapa saja yang rencana perjalanannya terdampak,” katanya.
Jumlah kursi keberangkatan untuk musim panas yang masih terjadwal di Heathrow rata-rata 104.000 kursi per hari atau 4.000 kursi di atas ambang batas kebijakan yang baru saja diputuskan. Dari kelebihan itu, rata-rata telah dijual 1.500 kursi ke penumpang. Adapun kapasitas normal Heathrow berkisar 110.000 hingga 125.000 penumpang per hari selama Juli-Agustus 2019.
Selama masa pandemi di mana berbagai negara membatasi perjalanan, bandara dan berbagai maskapai penerbangan di Eropa mengurangi puluhan ribu pegawainya. Kebijakan ini antara lain mencakup pilot, kru kabin, pegawai bagian check-in, kru darat dan bagian yang menangani bagasi.
Belakangan seiring pandemi yang berangsur-angsur terkendali, berbagai negara mulai melonggarkan pembatasan perjalanan. Ini rata-rata terjadi mulai triwulan II-2022. Sektor penerbangan di Eropa pun mengalami ledakan permintaan, terutama untuk perjalanan musim panas tahun ini.
Namun kapasitas layanan yang masih rendah menyebabkan bandara dan maskapai kewalahan. Di Bandara Heathrow misalnya, terjadi antrean panjang penumpang di bagian check-in, penundaan bagasi, dan pembatalan penerbangan. Atas persoalan yang terjadi beberapa pekan terakhir ini, Bandara Heathrow pada Senin (11/7), menyatakan permohonan maaf.
Sektor penerbangan di Eropa pun mengalami ledakan permintaan, terutama untuk perjalanan musim panas tahun ini.
Rekrutmen kembali pegawai, menurut Bandara Heathrow, sebenarnya sudah dimulai. Bandara misalnya telah mulai merekrut petugas pada November 2021 dan berharap jumlah petugas keamanan akan kembali pada level sebelum pandemi pada Juli 2022.
”Namun, ada beberapa layanan bandara yang masih sangat kekurangan tenaga, terutama petugas darat yang dikontrak oleh maskapai untuk menyediakan petugas check-in, bongkar-muat bagasi, dan penyiapan pesawat yang membuat persoalan besar terhadap kapasitas secara keseluruhan,” kata Holland-Kaye.
Beberapa maskapai penerbangan, Holland-Kaye melanjutkan, telah membuat langkah signifikan untuk menambah kapasitas layanan. Namun sejumlah maskapai lainnya belum melakukan langkah serupa. Oleh sebab itu, usaha penambahan kapasitas lebih lanjut dibutuhkan untuk memastikan penumpang mendapatkan perjalanan yang aman dan dapat diandalkan.
Pembatasan jumlah keberangkatan, menurut Bandara Heathrow, sejalan dengan pembatasan yang juga diterapkan pada sisi kedatangan. Bandara Schiphol di Belanda juga membatasi jumlah penumpang 16 persen lebih rendah dari level pada 2019. Sementara Bandara Frankfurt di Jerman memotong jumlah penerbangan pesawat pada jam puncak, dari 104 penerbangan menjadi 94 penerbangan.
British Airways, maskapai penerbangan mitra terbesar Bandara Heathrow, telah memangkas 10.300 kursi penerbangan jarak pendek selama Augustus-Oktober 2022 untuk meminimalisasi disrupsi. Langkah ini diputuskan menyusul kebijakan Pemerintah Inggris yang menawarkan amnesti jika maskapai tidak menjual seluruh slot yang dimiliki.
Direktur Jenderal International Air Transport Association (IATA) Willie Walsh menyatakan, Heathrow seharusnya segera bertindak bersama setelah maskapai penerbangan memperkirakan akan adanya titik balik perjalanan. ”Mereka jelas-jelas salah memahaminya,” kata Walsh yang juga mantan CEO British Airways itu kepada Reuters.
Virgin Atlantic, maskapai yang juga berbasis di Bandara Heathrow, menyatakan, pihaknya siap melayani jadwal penerbangan musim panas pada kapasitas penuh. Guna mengindari disrupsi, Virgin Atlantic berjanji melakukan ”langkah-langkah proaktif” selama tidak berdampak besar pada operator asalnya.