Pangeran Charles: Tak Ada yang Salah Menerima Donasi Jutaan Euro dari Qatar
Kantor Pangeran Charles menyatakan, donasi uang tunai 3 juta euro dalam tas penuh uang, sebagai sumbangan amal dari seorang politisi Qatar, sudah tepat dan sesuai proses yang benar.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·3 menit baca
LONDON, SENIN — Kantor Pangeran Charles dari Inggris telah membantah adanya kesalahan yang dilakukan oleh ahli waris takhta Inggris itu saat menerima donasi berbentuk tas penuh uang tunai sebagai sumbangan amal dari seorang politisi Qatar. Pemberian uang itu disebut dilakukan antara tahun 2011 dan 2015.
Koran Inggris, The Sunday Times, memberitakan bahwa Sang Pangeran diberi uang total 3 juta euro (atau 3,2 juta dollar AS) oleh Sheikh Hamad bin Jassim bin Jaber al-Thani, mantan Perdana Menteri Qatar. Dikatakan bahwa uang itu diserahkan kepada Charles pada pertemuan pribadi antara 2011 dan 2015.
Pada satu kesempatan uang itu diberikan di dalam koper. Pada kesempatan lain, uang diberikan di alam tas belanja dari pusat perbelanjaan Fortnum & Mason, London.
Surat kabar itu menyebutkan, uang sumbangan dari Qatar itu telah didepositokan ke rekening Dana Amal Pangeran Wales. The Sunday Times tidak menuduh bahwa sesuatu yang ilegal telah dilakukan.
Perwakilan kantor Charles, Clarence House, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sumbangan tersebut ”segera diteruskan ke salah satu badan amal pangeran yang menjalankan peruntukannya dengan sesuai dan telah meyakinkan kami bahwa semua proses diikuti dengan benar”.
Dana amal pangeran, sebagaimana disebutkan oleh surat kabar, itu telah terverifikasi ”bahwa donor adalah rekanan yang sah dan terverifikasi…dan auditor kami menandatangani donasi setelah penyelidikan khusus selama audit. Tidak ada kesalahan pemerintahan”.
Kantor komunikasi Pemerintah Qatar tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait laporan media Inggris tersebut.
Sebagai perdana menteri Qatar antara tahun 2007 dan 2013, Sheikh Hamad mengawasi dana kekayaan negara kaya minyak, Qatar. Ia memiliki investasi properti besar di seluruh dunia, termasuk gedung pencakar langit Shard London, Bandara Heathrow, dan pusat perbelanjaan Harrods.
Polisi London saat ini sedang menyelidiki tuduhan terpisah bahwa orang-orang yang terkait dengan badan amal pangeran lainnya, The Prince Foundation atau Yayasan Pangeran, menawarkan untuk membantu miliarder Saudi mendapatkan gelar kehormatan dan kewarganegaraan dengan imbalan sumbangan. Clarence House mengatakan, Charles tidak mengetahui tawaran semacam itu.
Terkait hal itu, kelompok kampanye antimonarki Republik mengatakan bahwa mereka akan menuntut digelar penyelidikan.
Kabar serupa juga muncul pada bulan November 2021. Saat itu, Michael Fawcett, tangan kanan Pangeran Charles selama beberapa dekade, mengundurkan diri dari perannya menjalankan salah satu badan amal utama kerajaan Inggris beberapa minggu setelah Sunday Times melaporkan bahwa dia telah menawarkan penghargaan sebagai imbalan atas sumbangan. Polisi dan Komisi Amal Inggris sedang menyelidiki klaim tersebut.
Seorang juru bicara Pangeran mengatakan bahwa Charles tidak mengetahui dugaan tawaran kehormatan atau kewarganegaraan berdasarkan sumbangan. Fawcett belum memberikan komentar secara terbuka terkait pengunduran dirinya dari badan amal Kerajaan Inggris. (AP/REUTERS)