Para pemimpin Uni Eropa menggelar pertemuan luar biasa di Brussels, Belgia, Senin (30/5/2022). Salah satu topik utama adalah rencana embargo minyak Rusia.
Oleh
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
·3 menit baca
BRUSSELS, SENIN - Para pemimpin negara-negara Uni Eropa masih terbelah soal rencana sanksi terhadap minyak bumi asal Rusia. Rencana embargo minyak Rusia yang memicu pro-kontra di antara anggota Uni Eropa selama beberapa pekan terakhir kembali dibahas pada pertemuan di Brussels, Belgia, Senin (30/5/2022).
Presiden Volodymyr Zelenskyy dijadwalkan memberikan pidato secara virtual pada acara yang dihadiri 27 kepala negara dan pemerintahan Uni Eropa (UE). Selama ini, ia berkali-kali menyerukan agar UE menjatuhkan sanksi pada sektor energi Rusia yang memberikan keuntungan besar kepada Moskwa setiap hari.
Namun Hongaria bersama dengan Slowakia, Czech, dan Bulgaria yang sangat bergantung pada pasokan energi dari Rusia tak dapat menerapkan sanksi tersebut. Sebab, mereka bergantung dari pasokan minyak Rusia. Hongaria, misalnya, memperoleh 60 persen minyak bumi dan 85 persen gas alam dari Rusia.
Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban menekankan, embargo minyak bumi dari Rusia tidak boleh dibahas dalam pertemuan puncak UE. Namun pertemuan para duta besar UE sebelum pertemuan puncak mengisyaratkan bahwa kompromi dalam lingkaran UE bisa dicapai.
”Dewan Eropa bermaksud mencapai kesepakatan politik hari ini dalam hal embargo minyak Rusia. Embargo ini akan mencakup lebih dari dua-pertiga impor (UE) atas minyak Rusia, yakni semua minyak yang dikirim melalui laut,” kata seorang diplomat UE yang enggan disebut namanya.
UE telah menjatuhkan lima paket sanksi ekonomi terhadap Rusia menyusul serangan Moskwa ke Ukraina per 24 Februari 2022. UE telah menyasar lebih dari 1.000 subyek, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin, sejumlah pejabat pemerintah Rusia, serta konglomerat dan bank-bank Rusia.
Paket ke-6 yang antara lain berkaitan dengan embargo minyak bumi Rusia diumumkan per 4 Mei. Namun pelaksanaannya tertahan karena sejumlah negara menolak. Akibatnya, target awal embargo dimoderasi.
Saat menyampaikan rencana embargo, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyebutkan bahwa tujuan paket sanksi ke-6 adalah menghentikan secara bertahap impor minyak mentah dari Rusia dalam enam bulan dan impor produk kilang dari Rusia pada akhir 2022.
Sebelum pertemuan puncak di Brussels, Belgia, sejumlah pejabat menyatakan bahwa solusi atas kebuntuan rencana embargo itu bisa diraih dengan cara fokus menyasar minyak yang diangkut dengan kapal tanker. Sementara minyak yang didistribusikan dengan jaringan pipa di darat ke Hongaria dikecualikan.
Sekitar 25 persen kebutuhan minyak bumi UE dipasok dari Rusia. Sebagian besar minyak dimanfaatkan untuk bensin dan solar kendaraan. Hongaria dan Slowakia menerima pasokan minyak dari Rusia melalui jaringan pipa Druzhba, infrastruktur peninggalan era Uni Soviet.
Persoalan dengan menerapkan embargo pada minyak Rusia yang diangkut dengan kapal tanker adalah bahwa negara- negara seperti Belgia, Jerman, dan Belanda akan terpukul. Ketiga negara itu mengandalkan sistem distribusi laut untuk menerima pasokan minyak bumi dari Rusia.
Jika embargo diterapkan, mereka akan mengalami lonjakan harga minyak karena anjloknya pasokan minyak Rusia. Situasi ini juga akan mendistorsi persaingan usaha karena Hongaria masih akan membeli minyak Rusia dengan harga lebih murah.
Jika UE akhirnya mencapai kesepakatan, sanksi paket ke-6 juga akan mencakup pembekuan aset dan larangan perjalanan terhadap sejumlah individu. Sberbank, bank terbesar di Rusia, juga akan dikeluarkan dari SWIFT, sistem pembayaran keuangan global. Sebelumnya, UE telah mengeluarkan sejumlah bank Rusia yang lebih kecil dari SWIFT.
Pertemuan puncak pemimpin UE selama dua hari di Brussels juga akan membahas keberlanjutan dukungan keuangan kepada Ukraina. Ada kemungkinan UE mengesahkan bantuan bertahap senilai total 9 miliar euro serta bantuan militer dan investigasi kejahatan perang. Isu tentang keamanan pangan juga akan dibahas. (AP)