Tahun ini Indonesia-Mesir genap 75 tahun menjalin hubungan resmi diplomatik. Kerja sama ekonomi hingga sosial budaya makin erat terjalin.
Oleh
Musthafa Abd Rahman dari Kairo, Mesir
·3 menit baca
Berbagai acara, baik ekonomi maupun budaya, kini banyak digelar oleh KBRI Kairo dalam rangka menyambut peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Mesir-Indonesia. Puncaknya, peringatan itu jatuh pada 10 Juni 2022. Indonesia dan Mesir menjalin hubungan diplomatik dengan ditandai penandatanganan The Treaty of Friendship and Cordiality pada 10 Juni 1947.
Tahun ini, KBRI Kairo bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan Mesir menghelat acara bertema Satu Malam Bersama Indonesia (Saharat Ramadhaniya) di Cairo Opera House pada Minggu (17/4) malam. Indonesia mengutus 34 perwakilan dari siswa Sekolah Indonesia Cairo dan 41 mahasiswa Indonesia di Al Azhar untuk berselawat dan munajat di hadapan lebih dari tiga ratusan penonton warga Mesir.
Penampilan mahasiswa Indonesia merupakan kolaborasi dari grup-grup selawat yang ada di Mesir, antara lain grup Rapae Geleng dari Aceh, grup Rampak Bedug dari Banten, grup An-Nahdah perwakilan dari Ormas Nahdlatul Ulama dan para qari asal Indonesia yang tergabung dalam grup Al-Mokhtar. Rasa Nusantara yang disatukan dengan seni religi itu sejatinya merepresentasikan seni budaya di Indonesia yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan beragama.
Adapun siswa tingkat SD-SMA dari Sekolah Indonesia Cairo menampilkan dua lagu religi ciptaan musisi ternama Indonesia, ”Ramadhan Tiba” karya Opick dan ”Rindu Muhammad” karya Haddad Alwi. Lagu dinyanyikan sambil menari dengan gerak lincah oleh anak-anak. Kelincahan itu mencerminkan keceriaan dan sukacita Ramadhan. ”Ramadhan karim. Alhamdulillah kita bisa persembahkan puja-puji ini di bulan suci dengan semangat bermunajat kepada Sang Khalik, selawat nabi dan persaudaraan Indonesia-Mesir,” ungkap Dubes RI untuk Mesir Lutfi Rauf dalam sambutan singkatnya.
Selain memperkuat diplomasi di bidang sosial-budaya, perwakilan Indonesia di Mesir juga terus menggencarkan penguatan kerja sama ekonomi. Pada Kamis (14/4) lalu misalnya, KBRI Kairo menggelar Forum Bisnis Indonesia-Mesir. Dalam forum bisnis ini digelar pameran mini yang mempromosikan beragam produk asal Indonesia. Produk yang dipamerkan, antara lain, minuman kesehatan dari PT Kalbe Internasional, produk sepeda motor listrik Gesits dari Wika Industri Manufaktur (WIMA), produk hasil pertanian dan kerajinan tangan dari PT Ameera Mentaya Indah Kalimantan, serta produk makanan ringan dari PT Mayora Indah.
Sebelumnya pada 24-31 Maret 2022, Indonesia kembali mengikuti Cairo Supermarket Expo di Cairo International Convention and Exhibition Centre. Expo ini memamerkan produk dari delapan perusahaan Indonesia, antara lain produk kopi robusta dan kopi arabika, biskuit, permen dan kopi bubuk instan, tepung terigu, pupuk organik, produk minuman air kelapa, produk suplemen kesehatan, serta produk kerajinan tangan NTB dan Cirebon.
Menjelang peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Mesir, Indonesia kembali menerima apresiasi dalam bidang perdagangan, yaitu penghargaan sebagai importir terbesar kurma dari Mesir. Penghargaan dari Pemerintah Mesir itu diterima langsung oleh Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf dari Gubernur Provinsi Marsa Matrouh Mayjen Khaled Shuaib di sela-sela acara 5th Egyptian Date Palm Festival 2022 yang digelar di kota Siwa, Mesir, pada 22-24 Januari 2022. Data statistik Mesir pada periode Januari-September 2021 ekspor kurma Mesir ke Indonesia mencapai 10,34 juta dollar AS atau 17,89 persen dari total ekspor kurma Mesir.
Dalam sambutannya, Lutfi mengatakan, nilai perdagangan Indonesia-Mesir pada masa pandemi Covid-19 mengalami peningkatan. Sepanjang Januari November 2021, nilai perdagangan kedua negara 1,63 miliar dollar AS atau naik 53,5 persen apabila dibandingkan dengan Januari-November 2020. Produk impor utama dari Mesir, antara lain, Rock Phosphate, kurma, molasses, jeruk citrus, dan kentang.