Forum Penetrasi Produk UMKM Indonesia di Pasar Mesir
Berkat promosi dan penetrasi intensif produk Indonesia di Mesir, neraca perdagangan Indonesia-Mesir tahun 2020 tumbuh sekitar 3,4 persen meskipun di masa pandemi.
Oleh
Musthafa Abd Rahman, dari Kairo, Mesir
·3 menit baca
Lapak Indonesia terlihat berada di posisi paling depan dalam arena pameran dagang HACE-Hotel Expo 2021 yang digelar di Kairo, Mesir, pada 15-17 November ini. Di depan lapak, Senin (15/11/2021), terlihat warga Mesir berkerumun. Mereka meminati berbagai produk Indonesia yang dipajang di lapak tersebut.
Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf bersama Wakil Menteri Pariwisata Mesir Ghada Syalaby membuka secara resmi lapak Indonesia di pameran itu. Ada beberapa perusahaan Indonesia yang berpartisipasi pada pameran dagang HACE-Hotel Expo 2021, di antaranya Mayora, Rahmani Global Trading, CV Masrindo Center International Trading, Importir Port Said Co, Sinar Sosro, dan Pasar Sapi. Selain Indonesia, ada 395 perusahaan terkemuka Mesir yang berpartisipasi dalam pameran dagang itu.
Partisipasi Indonesia pada forum dagang ini merupakan bagian dari rangkaian keikutsertaan Indonesia dalam berbagai pameran dagang dan temu bisnis. KBRI Kairo menyatakan, ini sebagai upaya meningkatkan promosi dan penetrasi produk usaha mikro, kecil, dan menengah Indonesia di pasar Mesir.
Sebelumnya, Indonesia berpartisipasi dalam forum pameran dagang Cairo International Fair (CIF) pada 30 September-8 Oktober 2021. Sejumlah perusahaan Indonesia yang berpartisipasi di CIF antara lain PT Ekspo Indo Mesir, PT Rahmani Global Trading, PT Sahabat Mitra Strategis, Pasar Sapi, dan CV Masrindo Center International Trading.
Indonesia memanfaatkan pula kesempatan sebagai negara tamu kehormatan dalam berbagai acara bisnis di Mesir sebagai upaya meningkatkan necara perdagangan kedua negara. Pada 18 Oktober 2021, Indonesia dipilih sebagai negara tamu kehormatan pada acara The First Egyptian Marketing Forum for Dates di kota Kharga, Provinsi El-Wadi El-Gadid.
Pada 11 November 2021, Indonesia juga dipilih sebagai negara tamu kehormatan forum Bisnis Kepemudaan Mesir yang digelar Dewan Pemuda Mesir. Dalam acara ini, Indonesia memamerkan beragam produk, seperti mi instan, abon sapi Boyolali, dan kopi spesialti Sumatera.
Berkat promosi dan penetrasi intensif produk Indonesia di Mesir, neraca perdagangan Indonesia-Mesir tahun 2020 tumbuh sekitar 3,4 persen meskipun di masa pandemi. Nilai ekspor Indonesia ke Mesir pada periode Januari-Juli 2021 mengalami peningkatan, yakni mencapai 809 juta dollar AS (setara Rp 11,57 triliun) atau meningkat 36,57 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun 2020 sebesar 592 juta dollar AS.
Pertumbuhan neraca perdagangan Indonesia-Mesir ke depan menunjukkan tren positif.
Dalam rangkaian Trade Expo Indonesia-Digital Edition (TEI-DE) tahun 2021, KBRI Kairo dan Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) memfasilitasi penandatanganan nota kesepahaman ekspor produk ban kendaraan GT Radial antara PT Gajah Tunggal dan pembeli Mesir, Mr. Mohamed Baraka, Presiden Direktur Baraka Contracting and Trading Co, senilai Rp 285 miliar.
Atase Perdagangan KBRI Kairo Irman Adi mengungkapkan, pada hari pertama pameran dagang HACE-Hotel Expo, sudah ada pembeli dari Mesir yang menjajaki pendirian usaha pengelolaan kopi di Indonesia dengan investasi awal senilai 5 juta dollar AS atau sekitar Rp 71 miliar. Adapun Manajer Ekspor-Impor PT Rahmani Global Trading Irawati mengatakan telah berhasil mencapai kesepakatan dengan pembeli Mesir untuk ekspor kertas sebanyak 18 ton senilai 40.500 dollar AS.
Menurut Irawati, PT Rahmadi Global Trading yang berkantor di Bogor, Jawa Barat, dan baru masuk pasar Mesir dalam satu tahun terakhir mencoba mengekspor kopi, rempah-rempah, kertas, vaksin hewan, dan produk lain sesuai minat pasar Mesir.
Sebagai upaya terus meningkatkan neraca perdagangan Indonesia-Mesir, KBRI Kairo tengah menyiapkan draf Komisi Dagang Bersama (Joint Trade Committee) yang diharapkan segera ditandatangani dan direalisasikan. Irman menambahkan, komisi dagang ini nantinya dapat membahas cara-cara meningkatkan kerja sama perdagangan, industri, dan investasi di antara kedua negara.