Dibuat 1910, dicuri selama Perang Dunia II, berada di negara lain sampai 2021, kini arloji saku itu kembali ke keluarga pemiliknya.
Oleh
KRIS MADA
·2 menit baca
Rotterdam
Keluarga Van Ameijden berbahagia. Arloji saku yang pernah dibuat kakek mereka, Alfred Overstrijd, lebih dari seabad lalu telah kembali dan tetap berfungsi sepenuhnya.
Dalam laporan The New York Times pada Sabtu (16/4/2022) disebutkan bahwa arloji saku itu dibuat Overstrijd sebagai hadiah bagi adiknya, Louis, yang tepat berusia 18 tahun pada 1910. Beberapa tahun kemudian, seperti banyak orang Yahudi di Belanda, Alfred dan Louis ditangkap pasukan Jerman selama Perang Dunia II. Mereka sama-sama ditahan di pusat penahanan Auschwitz. Alfred meninggal di sana, Louis wafat tak lama setelah PD II berakhir.
Seorang tentara Jerman diduga mencuri arloji Louis. Tentara itu ditempatkan di Belgia. Selama di Belgia, tentara itu diduga singgah di rumah keluarga Gustave Janssens. Seperti banyak warga Belanda dan Belgia kala itu, keluarga Janssens diwajibkan menampung sejumlah tentara Jerman di rumah mereka. ”Kakek saya tidak berteman dengan Nazi,” kata cucu Gustave, Pieter Janssens.
Pieter tidak tahu apa yang dilakukan tentara Jerman di rumah kakeknya. Hal yang jelas, salah satu tentara itu diduga menjatuhkan arloji yang dicuri dari Louis. Gustave menemukan arloji itu di lantai dan memutuskan menyimpannya. Ia yakin, arloji itu bukan milik orang Jerman. Sebab, di bagian belakang arloji ada tulisan ”Neufchâteau 1910, made by A.A. Overstrijd, pour mon frère Louis” (dibuat oleh AA Overstrijd, untuk saudaraku Louis).
Gustave menyembunyikan arloji itu dalam jam dinding di rumahnya. Arloji itu tetap di sana sampai 2021, kala Pieter menemukannya di tengah bersih-bersih rumah. Setelah menemukan arloji itu, Pieter mengontak sejarawan Belanda, Rob Snijders. Dengan bantuan Snijders, didapat kontak Richard van Ameijden yang merupakan cucu Alfred.
Setelah berkomunikasi beberapa kali, Pieter mengirimkan arloji tua itu kepada keluarga Van Ameijden. Richard dan dua saudarinya berbahagia dengan penemuan itu. Sebagian keping sejarah keluarga mereka kembali dipersatukan.