WATERBURY
Kalimat dari sampah menjadi emas betul-betul terjadi pada Jared Whipple, mekanik mobil di Waterbury, Connecticut, Amerika Serikat. Pada 2017, Whipple menerima permintaan untuk membersihkan tumpukan sampah berupa potongan-potongan kain pembungkus barang yang ada di dalam lumbung di Watertown. Lumbung itu sudah lama kosong dan tak lagi digunakan. Rupanya, di balik tumpukan sampah yang diangkut Whipple itu terdapat beberapa lukisan dan karya seni lain yang bernilai jutaan dollar AS.
Kelompok Media Hearst Connecticut, Senin (11/4/2022), menyebutkan, Whipple kemudian mengetahui karya seni yang ia temukan itu hasil karya Francis Hines, seniman ekspresionis abstrak yang meninggal tahun 2016 pada usia 96 tahun. Selama ini, Hines menyimpan semua karyanya di lumbung yang kini kosong itu.
Hines terkenal dengan karya seni berupa potongan-potongan ”pembungkus” kain yang dililitkan pada sebuah obyek. Karya seninya disandingkan dengan karya Christo dan Jeanne-Claude. Ia menjadi terkenal karena membungkus instalasi di seluruh Eropa, termasuk Arc de Triomphe di Paris, Perancis. Kurator seni dan sejarawan Peter Hastings Falk mengatakan, Hines sudah membungkus lebih dari 10 bangunan di New York, termasuk Washington Square Arch, bandara JFK, dan terminal bus otoritas pelabuhan. Ratusan karya seni yang diambil Whipple pada waktu itu berbentuk lukisan, patung, dan lukisan-lukisan berukuran kecil.
Hastings Falk memperkirakan lukisan-lukisan yang ”dibungkus” milik Hines itu bisa terjual dengan harga sekitar 22.000 dollar AS (sekitar Rp 316 juta) dan lukisan lainnya sekitar 4.500 dollar AS (Rp 64 juta) per lukisan. Whipple memamerkan beberapa karya Hines di sebuah galeri di Waterbury pada tahun lalu dan baru-baru ini memutuskan hendak menjual sebagian dari karya seni Hines. Whipple berkolaborasi dengan Hollis Taggart, galeri di New York City, untuk mengadakan pameran di New York dan Connecticut, bulan depan.
Sejak menemukan ”harta karun” itu, Whipple sudah meneliti karya Hines dan menghubungi keluarga Hines. Menurut Whipple, pihak keluarga Hines sudah mengizinkannya untuk menyimpan dan menjual karya seni Hines. ”Saya mengambilnya dari tempat sampah, lalu saya mencintainya. Saya merasa punya ikatan dengan koleksi karya seni Hines. Saya ingin memasukkan Hines ke dalam buku-buku sejarah,” ujarnya. (AP)
Baca juga: Jangan Menikahi Orang dengan Lima Profesi Ini
Baca juga: Koleksi yang Mencengangkan
Baca juga: Bisnis Sertifikat Vaksinasi, Pria Jerman Nekat Jalani 90 Suntikan Vaksin Covid-19