logo Kompas.id
InternasionalPertahanan ”Pil Racun” Twitter...
Iklan

Pertahanan ”Pil Racun” Twitter Menghadapi Aksi Beli Total Elon Musk

Tawaran Elon Musk untuk mencaplok bulat-bulat Twitter mengejutkan sekaligus mengkhawatirkan. Alih-alih menjamin kebebasan berpendapat bagi para penggunanya, aksi Musk dikhawatirkan justru bakal membatasi hal itu.

Oleh
ROBERTUS BENNY DWI KOESTANTO
· 4 menit baca
CEO Tesla Elon Musk, dalam kunjungan ke calon lokasi perakitan raksasa mobil listrik Amerika Serikat, Tesla, di Gruenheide, dekat Berlin, Jerman, 3 September 2020. Musk mengajukan penawaran untuk membeli seluruh saham Twitter pada pertengahan April 2022.
AFP/ODD ANDERSEN

CEO Tesla Elon Musk, dalam kunjungan ke calon lokasi perakitan raksasa mobil listrik Amerika Serikat, Tesla, di Gruenheide, dekat Berlin, Jerman, 3 September 2020. Musk mengajukan penawaran untuk membeli seluruh saham Twitter pada pertengahan April 2022.

NEW YORK, SABTU — Akhir Maret lalu, melalui Twitter miliarder Elon Musk berujar bahwa kebebasan berbicara adalah sesuatu yang penting atas berfungsinya demokrasi. Ia bertanya apakah Twitter sebagai sebuah platform ”patuh secara ketat” atas prinsip itu. Jika tidak, lanjut tanyanya, apakah perlu platform baru selain Twitter? Kurang dari tiga minggu berselang, ia membeli sebagian saham Twitter dan melanjutkannya dengan tawaran untuk mencaplok seluruh saham di perusahaan media sosial itu.

Tawaran Musk untuk mencaplok bulat-bulat Twitter mengejutkan sekaligus mengkhawatirkan. Alih-alih menjamin kebebasan berpendapat bagi para penggunanya, aksi Musk dikhawatirkan justru bakal membatasi hal itu.

Editor:
MUHAMMAD SAMSUL HADI
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000