Moskwa menyatakan, insiden itu terjadi karena amunisi di dalam kapal meledak. Ukraina menyebutkan, kapal itu rusak akibat diserang tembakan dua rudal jelajah antikapal dari Ukraina.
Oleh
PASCAL S BIN SAJU
·4 menit baca
MOSKWA, KAMIS — Kapal perang milik Armada Laut Hitam Rusia berbobot 12.500 ton dan diawaki 500 pelaut rusak berat, Rabu (13/4/2022). Moskwa mengatakan, insiden itu terjadi karena amunisi di dalam kapal meledak. Pejabat Ukraina menyebutkan, kapal RTS Moskva (121) itu rusak akibat diserang dengan tembakan dua rudal jelajah antikapal Neptunus dari Ukraina.
Kantor berita Rusia, Interfax, mengutip Kementerian Pertahanan Rusia, Kamis (14/4/2022), melaporkan, kapal penjelajah rudal itu rusak berat akibat ledakan amunisi yang terdapat di dalamnya. Diduga, amunisi meledak lantaran tersulut api karena saat itu sedang terjadi kebakaran di kapal.
”Akibat kebakaran di kapal penjelajah rudal Moskva, amunisi pun meledak. Kapal itu rusak parah,” kata Kementerian Pertahanan Rusia. ”Semua kru telah dievakuasi, penyebabnya sedang diselidiki,” kata kementerian.
Menurut kantor berita Agence-France Presse (AFP), ledakan itu merupakan kemunduran lainnya bagi militer Rusia. Disebutkan, Rusia telah mengalami serangkaian pukulan mundur sejak Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan ”operasi militer khusus” di Ukraina, 24 Februari.
Para pejabat Ukraina mengklaim, peluru kendali antikapal berbasis pantai menghantam Moskva yang dioperasikan markas Armada Laut Hitam Rusia di Sevastopol, Crimea. Kiev mengatakan, kapal Moskva dihadirkan di Laut Hitam beberapa bulan lalu sebagai salah satu isyarat atau persiapan awal untuk memulai perang.
Penasihat Presiden Ukraina, Oleksiy Arestovych, mengatakan, ”kejutan” terjadi atas kapal Armada Laut Hitam Rusia, Moskva. Serangan itu sangat menghancurkan. ”Kapal itu terbakar hebat. Dengan laut bergelombang, tak diketahui mereka bisa diselamatkan atau tidak. Ada 510 kru di dalamnya. Kami tak tahu apa yang terjadi,” katanya dalam siaran di kanal Youtube.
Sebelum Rusia memberikan penjelasan soal insiden di kapal perang Moskva, Gubernur Wilayah Odesa Maksym Marchenko mengatakan, Moskva dihantam oleh dua rudal jelajah antikapal Neptunus buatan Ukraina. ”Rudal Neptunus yang menjaga Laut Hitam telah menyebabkan kerusakan yang sangat serius pada kapal Rusia. Kemuliaan bagi Ukraina!” tulis Marchenko di Telegram.
Namun, Marchenko tidak memberikan bukti atau penjelasan yang detail. Menurut situs berita USNI News, rudal jelajah Neptunus pertama kali digunakan pada tahun 2021, mirip rudal Harpoon buatan AS. Adapun kapal perang Moskva merupakan salah satu dari tiga kapal penjelajah rudal kelas Slava.
Kapal Moskva memiliki bobot 12.500 ton dan dirancang untuk dapat memuat 16 rudal jelajah antikapal supersonik, Sandbox. Dikembangkan pada 1970-an, kelas Slava dan rudal Sandbox dirancang untuk menangkis kapal induk AS dan NATO yang telah dilengkapi rudal jelajah berkecepatan tinggi dan lebih canggih.
Dua kapal kelas Slava lainnya, RTS Marshal Ustinov (055) dan RFS Varyag (011), telah beroperasi di Laut Mediterania. Menurut situs berita Naval News, konsep kapal penjelajah rudal AL Rusia berbeda dari AS yang berpusat pada kapal induk. Alih-alih mengawal kapal induk, Slava dimaksudkan terutama untuk menyerang kapal induk musuh.
Kelas Slava membawa 64 rudal pertahanan udara S-300F Rif. Moskva bukanlah kapal perang Rusia pertama yang rusak selama invasi. Satu kapal perang Rusia tenggelam di pelabuhan Berdiansk akibat diserang pasukan Ukraina, awal pekan keempat Maret lalu.
Kementerian Pertahanan Ukraina tidak merespons ketika dimintai komentarnya terkait insiden yang dialami kapal perang Moskva.
Interfax melaporkan, kapal Moskva mulai beroperasi pada tahun 1983. Moskva dipersenjatai 16 rudal jelajah antikapal Vulkan, dengan daya jelajah sejauh 700 kilometer. Pada April 2021, media Rusia itu mengutip seorang perwira tinggi Angkatan Laut Rusia yang mengatakan Moskva adalah kapal paling andal di Laut Hitam.
Bulan lalu Ukraina mengklaim telah menghancurkan kapal besar pendukung pendaratan Rusia, yakni Orsk, di Laut Azov, di timur laut Laut Hitam. Moskwa belum mengomentari apa yang terjadi pada kapal itu.
Armada Laut Hitam Rusia adalah armada Angkatan Laut Rusia di Laut Hitam, Laut Azov, dan Laut Mediterania. Armada ini dibentuk oleh Pangeran Potemkin pada 13 Mei 1783. AL Rusia mewarisi armada tersebut pada tahun 1918. Dengan berdirinya Uni Soviet pada tahun 1922, armada itu menjadi bagian dari AL Soviet.
Markas utama armada Rusia terletak di Sevastopol. Fasilitas armada lainnya berbasis di berbagai lokasi di Laut Hitam dan Laut Azov, termasuk Krasnodar Krai, Oblast Rostov, dan Crimea.
Setelah Uni Soviet runtuh pada tahun 1991, Ukraina juga membentuk armada di Laut Hitam. Namun, pola pergerakan dan konsentrasi armada masih didominasi Rusia sehingga menjadi sangat tidak sebanding. (AFP/REUTERS)