Warga Punya Anak Banyak, Pejabat Daerah Dapat Hukuman
Pepatah Jawa yang mengatakan, banyak anak, banyak rezeki, tampaknya tidak berlaku di China. Di negara dengan aturan ketat tentang jumlah anak, memiliki banyak anak justru jadi masalah.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·2 menit baca
Di China, pejabat daerah yang tidak bisa mengendalikan populasi warganya mendapatkan hukuman. Soal kependudukan menjadi perhatian penting di negara itu.
Undang-undang sebelumnya menyebutkan, setiap keluarga hanya boleh memiliki maksimal satu anak. Pengecualian berlaku untuk keluarga dari etnis minoritas, maksimal tiga anak.
Aturan terbaru yang diterbitkan pada pertengahan 2021 melonggarkan ketentuan itu. Setiap keluarga menjadi boleh memiliki maksimal tiga anak. Kebijakan ini diambil karena China tengah mengalami penurunan populasi muda.
Dilansir dari media China, NTDTV, di sebuah desa terpencil di Guangxi, ada pasangan suami-istri memiliki 15 anak yang lahir pada kurun 1998-2016. Di Jiangsu, ada pasangan dengan 8 anak.
Pemerintah China pun menjatuhkan hukuman kepada para pejabat daerah terkait karena dianggap gagal menjalankan tugas. Mereka, antara lain, adalah kepala desa, kepala puskesmas, dan kader keluarga berencana setempat. Tak ada keterangan lebih lanjut jenis hukuman yang diberikan kepada mereka.
Pasangan di Guangxi yang memiliki 15 anak itu pertama kali terkenal di media sosial beberapa waktu lalu. Masyarakat lokal kerap mendatangi rumah mereka untuk berfoto dengan pasangan dan 15 anak mereka. Bahkan, si suami dielu-elukan sebagai pria sejati yang perkasa dan subur.
Unggahan-unggahan itu akhirnya terdeteksi oleh pemerintah pusat. "Prestasi" pasangan tersebut berubah menjadi kesialan bagi para pejabat daerah. Pemerintah kemudian menyelidiki keluarga yang memiliki lebih dari tiga anak di daerah itu, juga di Jiangsu.