Kopenhagen
Banyak cara untuk membaurkan warga pendatang dengan warga asli. Pilihan yang diambil Denmark ini kreatif dan cerdas, sekaligus menyenangkan. Denmark memilih sepeda sebagai sarana membaurkan pengungsi Ukraina dengan warga setempat.
Kementerian Transportasi Denmark bekerja sama dengan Federasi Pesepeda Denmark pada 11 Maret lalu meluncurkan inisiatif menyumbangkan sepeda bekas untuk para pengungsi asal Ukraina. Inisiatif tersebut diberi nama ”Ulurkan Satu Sepeda”.
Dengan sepeda sumbangan itu, pengungsi Ukraina bisa dengan bebas bergerak ke sana kemari, beradaptasi dengan roda kehidupan sehari-sehari di sana, dan lebih cepat membaur dengan masyarakat Denmark.
”Denmark adalah negara sepeda. Itu sebabnya kenapa inisiatif untuk membantu warga bisa bersepeda ini penting,” ujar Trine Bramsen, Menteri Transportasi Denmark, seperti dikutip laman Federasi Pesepeda Eropa (ECF).
”Sepeda itu akan memberikan kebebasan bergerak bagi warga (Ukraina) yang baru datang dan membuat mereka berpartisipasi pada acara-acara penting komunitas,” kata Bramsen. Dengan demikian, para pengungsi Ukraina bakal lebih mudah dan lebih cepat menjadi bagian dari komunitas setempat di Denmark.
”Sebagai pesepeda, kami tahu bagaimana sepeda memberikan kebebasan untuk bergerak ke mana-mana,” ujar Jens Peter Hansen, Ketua Federasi Pesepeda Denmark. ”Saya berharap banyak dari anggota kami dan para relawan lainnya bersedia dan berkesempatan membantu orang-orang yang telah meninggalkan segalanya untuk memulai hidup baru di Denmark.”
Untuk melaksanakan inisiatif itu, dibuatkan website khusus (www.givencykel.dk) guna memfasilitasi dermawan menyumbangkan sepeda kepada pengungsi Ukraina. Website itu berbahasa Denmark dan sedang diupayakan dalam bahasa Ukraina pula.
Komisi Tinggi Urusan Pengungsi PBB (UNHCR) mencatat, lebih dari 3,5 juta warga Ukraina menjadi pengungsi di negara-negara lain sejak Rusia menyerang Ukraina mulai 24 Februari 2022. Pemerintah Denmark memperkirakan bakal menerima hingga 20.000 dokumen pengajuan suaka dari pengungsi Ukraina.
Hingga pekan lalu, menurut data Badan Imigrasi Denmark, sekitar 1.700 warga Ukraina telah mengajukan permintaan suaka ke Denmark. Pada 16 Maret 2022, Denmark mengesahkan undang-undang (UU) yang membolehkan pengungsi Ukraina untuk mulai bekerja, belajar di sekolah, dan mendapatkan bantuan sosial setiba mereka di negara kaya di kawasan Nordik itu.
Dengan UU tersebut, para pengungsi Ukraina juga memperoleh fasilitas jalur cepat dalam pengajuan izin tinggal sementara di Denmark hingga 2 tahun. Dalam proses normal, pengajuan izin tinggal tersebut akan memakan waktu lama.
Menteri Integrasi Denmark Mattias Tesfaye melalui pernyataan tertulis mengatakan, izin tinggal untuk gelombang pertama pengungsi Ukraina direncanakan diberikan pada akhir pekan lalu. ”Setelah itu, dalam beberapa hari kemudian para pengungsi Ukraina itu menjadi kolega kami dan anak-anak sekolah kami mendapat teman-teman baru,” ujar Tesfaye.
UU tersebut mulai berlaku pada 17 Maret 2022. UU itu, kata Tesfaye, memastikan kondisi optimal bagi warga Ukraina ”untuk dapat melanjutkan kehidupan mereka secepat dan seefisien mungkin serta secara aktif menjadi bagian dari masyarakat Denmark”.
Dan, sepeda hasil donasi melalui gerakan ”Ulurkan Satu Sepeda” itu bakal membantu mobilitas pengungsi Ukraina dan mempercepat pembauran mereka dengan masyarakat setempat di Denmark. Kring-kring.... (REUTERS)