Krisis Ukraina telah memasuki pekan ketiga. Delegasi Rusia-Ukraina telah menggelar empat kali perundingan. Hari ini, Senin (14/3/2022), kedua belah pihak akan menggelar pertemuan ke-5 yang diharapkan mencapai kemajuan.
Oleh
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
·3 menit baca
MOSKWA, MINGGU — Hari ini, Senin (14/3/202), perundingan delegasi Rusia-Ukraina akan dilanjutkan dalam format virtual. Merujuk pernyataan kedua belah pihak, perundingan putaran ke-5 tersebut akan menjadi ringkasan atas rangkaian pertemuan sebelumnya sekaligus diharapkan memberikan kemajuan untuk upaya penyelesaian krisis Ukraina.
Pemerintah Rusia dan Ukraina sama-sama mengonfirmasi tentang rencana perundingan putaran ke-5 tersebut. Sejak serangan Rusia ke Ukraina per 24 Februari 2022, kedua belah pihak telah berunding empat kali dalam format tatap muka.
Juru Bicara Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov menyampaikan jadwal perundingan tersebut kepada kantor berita Rusia, TASS, Minggu (13/3). Delegasi Rusia akan dipimpin staf Presiden, Vladimir Medinsky.
Sebelumnya, Biro Pers Kremlin menyebutkan, Presiden Rusia Vladimir Putin dalam komunikasi lewat telepon dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz menyatakan, akan ada rangkaian perundingan antara Rusia dan Ukraina dalam format virtual dalam hari-hari ini.
Masih mengutip TASS, perundingan pertama digelar di Gomel, Belarus, 28 Februari. Pembicaraan berlangsung selama 5 jam tanpa kesepakatan kecuali kedua belah pihak sama-sama membuka peluang perundingan berikutnya.
Perundingan kedua masih digelar di Belarus, yakni di Belovezhskaya Pushch. Perundingan per 3 Maret itu menyepakati adanya koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil keluar dari daerah konflik.
Delegasi Rusia dan Ukraina bertemu untuk ketiga kalinya di Brest, Belarus, 7 Maret. Perundingan terakhir digelar di Turki bersamaan dengan Forum Diplomatik Antalya. Perundingan pada 10 Maret itu mempertemukan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba.
Sejumlah pengamat menilai akar persoalan krisis Ukraina sebenarnya bukan antara Rusia dan Ukraina, melainkan Rusia dengan AS.
Dari rangkaian perundingan yang telah digelar tersebut, belum ada kesepakatan yang mengarah pada gencatan senjata. Ini diduga karena posisi masing-masing pihak masih kontras. Amerika Serikat (AS) yang tidak terlibat perang secara langsung sebenarnya bisa mengupayakan pendekatan ke Rusia, tetapi sejauh ini langkahnya adalah membombardir Rusia dengan sanksi.
Sejumlah pengamat menilai akar persoalan krisis Ukraina sebenarnya bukan antara Rusia dan Ukraina, melainkan Rusia dengan AS. AS dan NATO memperluas terus keanggotaan NATO ke timur hingga merangsek ke perbatasan Rusia. Rusia menganggap langkah itu sebagai ancaman strategis bagi negaranya. Krisis Ukraina adalah letupan ketegangan antara Rusia dan AS.
Sementara merujuk Reuters, Penasehat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mykhailo Podolyak, Minggu malam, menyatakan, perundingan pada Senin ini akan digelar melalui konferensi video. Pernyataan yang dicuitkan melalui Twitter ini sekaligus mengonfirmasi keterangan Juru Bicara Keperesidenan Rusia Dmitry Peskov.
”Negosiasi-negosiasi akan digelar nonstop dengan format konferensi video. Perundingan pada Senin, 14 Maret, akan meringkas hasil-hasil perundingan sebelumnya,” cuit Podolyak dalam bahasa Inggris di Twitter, Minggu.
Podolyak juga mencuit bahwa Rusia berhenti memberikan ultimatum dan mulai mendengarkan aspirasi Ukraina. Sementara Zelensky pada Sabtu (12/3) menyatakan, Rusia belakangan menempuh pendekatan berbeda secara fundamental dalam perundingan.
Salah seorang anggota delegasi Rusia, Leonid Slutsky, dalam keterangannya kepada televisi Rusia, RT, mengatakan, sejumlah ”perkembangan signifikan” berhasil dicapai dalam rangkaian perundingan di Belarus.
”Jika kita bandingan posisi kedua delegasi di awal perundingan dan sekarang, kita melihat adanya perkembangan signifikan. Harapan saya, progres ini dapat terus berkembang dalam beberapa hari ke depan menjadi kesepakatan yang dituangkan kedua delegasi dalam dokumen yang ditandatangani,” tuturnya.