Rusia Klaim Hancurkan 83 Fasilitas Militer Ukraina
Rusia mengklaim berhasil melumpuhkan sejumlah fasilitas militer Ukraina. Sementara Ukraina menyebutkan bahwa pasukannya berhasil menghentikan pergerakan pasukan Rusia di sejumlah tempat.
Oleh
PASCAL S BIN SAJU
·3 menit baca
MOSKWA, JUMAT - Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah menghancurkan 83 fasilitas militer Ukraina. Sejak dimulainya operasi militer, Kamis (24/2/2022), dua pesawat Su-27 dan dua Su-24, satu helikopter dan empat drone Bayraktar TB-2 milik Angkatan Bersenjata Ukraina telah ditembak jatuh.
Kantor berita Rusia, TASS, melaporkan, sejak awal operasi khusus, militer Rusia telah menghancurkan 83 fasilitas infrastruktur darat militer Ukraina. Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov menambahkan, empat pesawat dan empat drone telah dijatuhkan.
“Secara keseluruhan, 83 objek infrastruktur militer Ukraina yang berbasis di darat telah dihancurkan. Sejak dimulainya operasi militer, dua pesawat Su-27 dan dua Su-24, satu helikopter dan empat drone Bayraktar TB-2 dari angkatan bersenjata Ukraina telah ditembak jatuh," katanya.
Rusia menyebut pengerahan militernya ke Ukraina, yang dimulai dari Donetsk dan Luhansk, Ukraina timur, sebagai pasukan “penjaga perdamaian”. Langkah itu dikecam komunitas internasional karena melanggar hukum internasional.
Putin menekankan bahwa Moskwa tidak berencana menduduki Ukraina.
Presiden Vladimir Putin mengatakan, pengiriman pasukan ke Donetsk dan Luhansk atas permintaan para pemimpin di sana. Dia memutuskan untuk melakukan operasi militer khusus guna melindungi orang-orang "yang menderita akibat pelecehan dan genosida oleh rezim Kiev selama 8 tahun ini."
Menurut TASS, Putin menekankan bahwa Moskwa tidak berencana menduduki Ukraina. Ketika mengklarifikasi perkembangan yang berlangsung, Kementerian Pertahanan Rusia meyakinkan bahwa pasukan tidak menargetkan kota-kota Ukraina, tetapi untuk melumpuhkan fasilitas militer Ukraina.
Mengutip kantor berita Ukraina, Ukrinform, Staf Umum Angkatan Bersejata Ukraina, mengatakan, 20 helikopter serang Rusia telah mendarat di dekat Kota Kiev. Dua puluh helikopter KA-52 dan Mi-8 itu mendarat di lapangan terbang Hostomel. Saat berita diturukan Ukrinform Kamis (24/2/2022) pukul 19.03 waktu setempat atau Jumat dini hari WIB, pertempuran sedang berlangsung.
Di wilayah utara Ukraina, pasukan Rusia telah dihentikan di Sungai Uzh di Velyki Osniaky, daerah Rivnopillia. Pertempuran berlanjut di dekat lapangan terbang Hostomel. Pasukan Rusia juga dihentikan di daerah Hremyach dan Krolevets.
Sementara Pasukan Rusia dilaporkan semakin agresif di perbatasan Rusia-Ukraina sejak Jumat petang atau Jumat tengah malam WIB. “Republik Belarus melakukan aksi demonstrasi dari lapangan udara di sepanjang bagian utara perbatasan negara,” kata layanan pers Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina dalam unggahannya di Facebook.
Masih mengutip Ukrinform, pasukan Rusia berhasil dicegat oleh pasukan Ukraina di Sungai Uzh di Velyki Osniaky, daerah Rivnopillia. Kontak senjata sampai saat itu di wilayah Ukraina utara masih berlangsung.
Pihak Ukraina juga melaporkan, unit brigade tank negara itu berhasil menghentikan sejumlah kendaraan lapis baja Rusia di daerah Baturyn dan di pinggiran Chernihiv. Pasukan Rusia berusaha untuk mendaratkan pasukan serangan udara taktis di sepanjang reservoir air Kiev.
Garda Nasional Ukraina dikabarkan terlibat pertempuran di dekat Kota Prypyat. Serangan udara taktis Rusia mendarat di wilayah operasional Besarabsky dan Tavriysky. Pertempuran terjadi di banyak tempat di perbatasan Ukraina dan Belarus, negara sekutu Rusia.
Menurut layanan pers Ukraina, pasukan Ukraina sedang memulihkan situasi di sepanjang jalur kontak senjata di Donetsk. Pertempuran terjadi ke arah Mariupol. Kelompok “Selatan” telah mengorganisir pertahanan di Melitopol dan perbatasan daerah berpenduduk Abrykosivka, Rykove, Azov.
Sementara AS dilaporkan telah mengerahkan 7.000 tentara tambahan ke Eropa setelah Rusia menyerang Ukraina. Serangan itu digambarkan sebagai yang terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.
Sementara ini, Amerika Serikat tetap berada di luar Ukraina. Namun akan bertindak jika Rusia menyerang anggota NATO.
Menteri Pertahanan AS, Lloyd J Austin, memerintahkan pengerahan tim tempur brigade lapis baja ke Jerman untuk meyakinkan sekutu NATO. Secara khusus ia mengirim pesan lain bahwa sementara ini AS tetap berada di luar Ukraina. Namun akan bertindak jika Rusia menyerang anggota NATO.
Pengerahan itu akan menambah 14.000 jumlah tentara AS yang sudah ada di Eropa sejak awal krisis Ukraina. Kedatangan mereka akan menambah hampir 100.000 jumlah tentara AS di Eropa. (AFP/AP/REUTERS)