Stasiun Kereta Bawah Tanah, Saksi Bisu Perlindungan Warga Ukraina
Beberapa tempat perlindungan bawah tanah di Ukraina secara khusus dibangun selama Perang Dingin. Stasiun-stasiun bawah tanah di negara itu juga difungsikan untuk perlindungan sementara warga di saat-saat genting.
Oleh
ROBERTUS BENNY DWI KOESTANTO
·3 menit baca
KIEV, JUMAT — Ibu kota Ukraina, Kiev, memiliki stasiun kereta bawah tanah paling dalam di dunia, Stasiun Metro Arsenalna. Kedalamannya mencapai 105,5 meter di bawah permukaan tanah. Arsenalna bersama stasiun-stasiun kereta bawah tanah lain di Kiev dan kota-kota lainnya menjadi bagian dari tempat perlindungan warga saat roket-roket Rusia menghantam negara itu.
Jalan-jalan di Kiev lengang dan dibiarkan kosong pada Kamis (24/2/2022) malam. Otoritas kota itu memerintahkan warga sipil pergi dan berlindung ke tempat perlindungan atau bungker-bungker bawah tanah. Bungker-bungker itu terdiri dari tempat perlindungan yang sengaja disiapkan untuk perlindungan dari aneka serangan, tempat persembunyian, hingga stasiun-stasiun kereta bawah tanah. Sirene serangan udara terdengar di pusat kota-kota di Ukraina.
Jam malam diumumkan di tengah kekhawatiran Rusia akan menyerang ibu kota saat pasukan Ukraina kehilangan kendali atas lapangan udara utama di pinggir kota itu pada pagi harinya. Sehari sebelumnya, pasukan Rusia telah menyerang Ukraina dengan setidaknya dua lusin helikopter serang. Empat di antaranya dilaporkan berhasil ditembak jatuh oleh militer Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer khusus di Ukraina timur dalam sebuah pidato yang disiarkan televisi. Setelah pidatonya berakhir, sebuah ledakan sudah dilaporkan menghantam Kiev; Odessa, kota terbesar ketiga di Ukraina; serta kota Kramatorsk di wilayah Donetsk timur. Intelijen Amerika Serikat (AS) melaporkan Mokswa melibatkan lebih dari 100 rudal balistik jarak pendek dan menengah, rudal jelajah, rudal darat ke udara, dan 75 pengebom. Rusia menarget aset-aset militer Ukraina, termasuk barak, gudang, dan lapangan terbang, untuk melumpuhkan struktur komando militer negara itu.
Kelompok-kelompok besar berkumpul di stasiun-stasiun kereta bawah tanah. Banyak stasiun penuh dengan keluarga dan anak-anak. Mereka membawa segala sesuatu yang dapat dibawa untuk berlindung sementara, mulai dari kantong tidur, selimut, hingga teka-teki silang dan anjing. Media ABC melaporkan, ancaman serangan Rusia yang membayangi selama berpekan-pekan sebelumnya memberikan semacam ”waktu persiapan” atas ribuan tempat perlindungan yang tersebar di berbagai kota di Ukraina.
Namun, ketika kenyataan itu datang, tetap saja menyakitkan rasanya. ”Itu terjadi begitu saja. Kami tidak bersiap untuk melarikan diri,” kata seorang warga yang berlindung. ”Tidak ada yang percaya perang ini akan dimulai dan mereka akan merebut Kiev secara langsung. Saya pikir kebanyakan orang berharap semuanya akan baik-baik saja. Saya juga berharap demikian.”
Perang dingin
Beberapa tempat perlindungan bawah tanah di Ukraina secara khusus dibangun selama Perang Dingin. Meskipun mungkin terlihat kuno, para pejabat telah bekerja untuk meningkatkan kapasitasnya sejak 2014 ketika Rusia menganeksasi Crimea. ”Kami telah bekerja untuk menempatkan struktur pelindung selama 8 tahun,” kata Direktur Keamanan Kota Kiev Roman Tkachuk kepada ABC pekan lalu. ”Kami harus siap menghadapi perang yang bisa terjadi sewaktu-waktu.”
Dewan Kota Kiev menerbitkan peta bungker, tempat perlindungan, dan ruang-ruang bawah tanah yang diperbarui secara berkala dan dapat digunakan untuk bersembunyi. Stasiun-stasiun kereta bawah tanah termasuk yang difungsikan, bersama ruang-ruang bawah tanah bar, restoran, dan toko-toko. Jumlah keseluruhan bungker di Kiev saja mencapai 5.000 tempat.
Sekitar 10 persen dari bungker-bungker itu dirancang khusus untuk melindungi warga, terutama karyawan ataupun peralatan para pemilik bangunan. Ini berupa bungker yang bagian atasnya atau bungker itu sendiri digunakan sebagai tempat fungsional dalam keseharian, misalnya bar dan restoran.
Selain difungsikan sebagai tempat persembunyian, ada pula bungker yang sengaja difungsikan sebagai tempat latihan perang. Sebuah ruang bawah tanah di satu sekolah di kota Lviv, misalnya, telah diubah pengelolanya menjadi tempat latihan tembak bagi para siswa. Tidak main-main, di antara sosok-sosok yang menjadi target adalah gambar Putin. Beberapa siswa mengaku telah berlatih menggunakan senjata api selama bertahun-tahun. ”Saya percaya setiap orang harus tahu cara menembak dan mempertahankan tanah airnya,” kata seorang siswa berusia 15 tahun.