Bukan hanya sampah plastik yang mengotori lautan. Di Kenya, ribuan sandal rusak terlihat mengotori pemandangan di pantai indah berpasir putih seperti pantai Kilifi di tepi Samudra Hindia. Sandal-sandal yang terbelit rumput laut, terkubur di pasir, dan tersapu di bebatuan karang itu terbawa arus dari Asia dan sekitarnya.
“Kaya, miskin, semua punya sandal. Lantaran harganya terjangkau, sandal lama akhirnya hanya dibuang begitu saja, orang lalu membeli (sandal) baru. Dan, pantai-pantai kami yang jadi tujuan akhirnya,” kata Lillian Mulupi dari organisasi Ocean Sole. Organisasi ini mendaur ulang sampah sandal dari pantai atau sungai di Nairobi, Kenya.
Relawan yang membersihkan pantai sering terkejut mendapati sampah sandal itu ada yang berasal dari India dan Filipina. Alangkah jauhnya. Ditambah sampah sandal dari sungai-sungai yang mengalir di Nairobi, mereka bisa mengumpulkan hingga 1,2 ton sandal setiap pekan. Bisa dibayangkan berapa banyak sampah sandal dalam sebulan, atau setahun.
Sampah sandal itu kemudian dibeli Ocean Sole lalu dikirim ke sebuah bengkel kerja di Nairobi. Sandal dicuci, lalu direkatkan menjadi lempengan berwarna-warni. Belasan pengrajin, kebanyakan mantan pengrajin kayu, lalu menyulapnya menjadi miniatur hewan-hewan laut seperti kura-kura dan paus, hiasan dinding, dan patung ukuran besar atau kecil. Kerajinan itu kemudian dijual, kebanyakan ke luar negeri.
Selama beroperasi, mereka tak pernah kekurangan bahan baku karena banyaknya sampah sandal ini. Secara keseluruhan, dalam setahun Ocean Sole bisa mendaur ulang 750.000 hingga 1 juta sandal rusak. Fantastis! (AFP)
Baca juga : Tentang Rumah Pohon yang Harus Digeser
Baca juga : Patung dan Hiasan yang Menakutkan
Baca juga : Ulang Tahun Seabad, Perempuan di Michigan Dapat Kado Tato Lengan