Latihan di Laut China Selatan, F-35C Alami Kecelakaan Saat Mendarat di USS Carl Vinson
Pesawat tempur F-35C milik AS kepleset saat hendak mendarat di kapal induk USS Carl Vinson usai latihan militer di Laut China Selatan. Tujuh tentara terluka dan sudah ditangani. Penyebab kecelakaan belum diketahui.
Oleh
LUKI AULIA
·2 menit baca
WASHINGTON, SELASA – Pesawat tempur F-35C Lightning II milik Angkatan Laut Amerika Serikat mengalami "kecelakaan pendaratan" di dek kapal induk USS Carl Vinson ketika sedang latihan di wilayah perairan Laut China Selatan. Akibatnya, tujuh tentara terluka, termasuk diantaranya pilot pesawat itu. Pilot selamat karena sempat melontarkan diri keluar dan jatuh ke laut lalu diselamatkan oleh helikopter militer AS. Penyebab kecelakaan sampai sekarang belum diketahui karena masih dalam tahap penyelidikan.
Pernyataan tertulis dari Armada Pasifik AL AS, Selasa (25/1/2022), menyebutkan pesawat tempur buatan Lockheed Martin itu mengalami kecelakaan ketika hendak mendarat di dek. Juru bicara Armada ke-7 AS, Mark Langford, menjelaskan pesawat itu sedang menjalani latihan terbang yang rutin saja di wilayah LCS. Ada tiga personel yang terluka dibawa ke fasilitas kesehatan di Manila, Filipina, dan empat personel dirawat di klinik kapal induk dan saat ini kondisinya dilaporkan sudah baik-baik saja.
Departemen Pertahanan AS menjelaskan ada dua kelompok kapal induk penyerang AL AS yang dipimpin oleh kapal induk Carl Vinson dan Abraham Lincoln yang mulai beroperasi di LCS sejak Minggu lalu. Di dalam dua kapal induk itu ada 14.000 kelasi dan marinir. Kedua kapal induk itu masuk ke wilayah LCS untuk latihan militer bersama dengan Taiwan setelah disebutkan pesawat tempur China kembali masuk ke LCS. Latihan bersama kedua pihak ini disebutkan AS menunjukkan kemampuan dan kekuatan Pasukan Komando Gabungan Indo-Pasifik AS di laut.
Sebelum latihan militer dengan Taiwan, AS juga latihan militer bersama kapal AL Jepang di Perairan Filipina pada pekan lalu. Karena China semakin agresif mengklaim wilayah LCS dan menekan Taiwan, AS dan negara-negara sekutunya juga semakin sering latihan militer bersama. Ketika dua kapal induk AS masuk ke LCS, China menerbangkan 39 pesawat tempur yakni 24 pesawat J-16 dan 10 pesawat tempur J-10 ke arah Taiwan tetapi tidak masuk ke wilayah udara Taiwan.
Khawatir dengan tindakan China itu, Taiwan juga mengirimkan pesawat tempurnya sebagai tindakan antisipasi. Pesawat-pesawat tempur China sering terbang mendekati wilayah Taiwan hampir setiap hari. Taiwan dan China terpisah sejak perang saudara tahun 1949. China mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya tetapi Taiwan tak sependapat dan memperjuangkan kemerdekaannya. Selama ini China menggunakan cara-cara militer dan diplomatik untuk mengisolasi dan mengintimidasi Taiwan tetapi Taiwan tak sendirian karena AS terus membantu Taiwan dengan memasok persenjataan canggih dan pesawat-pesawat tempur. (REUTERS/AFP/AP/LUK)