Taiwan Cegat 39 Pesawat Tempur China Saat AS-Jepang Latihan Perang
Inkursi pesawat angkatan udara China itu ke zona pertahanan udara Taiwan kembali terjadi. Kali ini yang terbanyak sejak Oktober tahun lalu.
Oleh
ROBERTUS BENNY DWI KOESTANTO
·3 menit baca
TAIPEI, MINGGU – Militer Taiwan pada Minggu (23/1/2022) mengaku telah mencegat dan mengusir 39 pesawat tempur China dari zona pertahanan udara Taiwan. Pesawat-pesawat itu diduga dikerahkan Beijing untuk merespons latihan militer gabungan antara Amerika Serikat dan Jepang di Laut Filipina yang berada di sebelah timur Taiwan.
Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan mengatakan, 39 pesawat militer China itu memasuki zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan. Dari sisi jumlah, pesawat-pesawat angkatan udara China itu adalah kedua terbesar yang masuk zona pertahanan udara Taiwan sejak Oktober tahun lalu. Jumlah itu sama dengan yang pernah terdeteksi Taipei pada 2 Oktober 2021. Adapun jumlah terbesar pesawat militer Beijing yang pernah terdeteksi terbang di ADIZ Taiwan sepanjang sejarah adalah pada 4 Oktober 2021, yakni 56 pesawat.
Sebagaimana diwartakan Taiwan News, pada Minggu malam Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan melaporkan 39 pesawat AU China telah melanggar ADIZ Taiwan. Puluhan pesawat itu terdiri dari 24 jet tempur Shenyang J-16, 10 jet tempur Chengdu J-10 dan satu Xi'an. Selain itu terdapat juga pesawat pembom H-6, dua pesawat perang elektronik Shaanxi Y-9 (Y-9 EW), dan dua pesawat pengintai intelijen elektronik Shaanxi Y-8 (Y-8 ELINT). Pesawat-pesawat itu rata-rata terbang di timur laut Kepulauan Dongsha. Pihak militer Taiwan merespons keberadaan pesawat-pesawat itu dengan mengerahkan pesawat-pesawatnya, mengeluarkan peringatan radio dan mengaktifkan sistem rudal pertahanan udara.
Hingga warta ini ditulis tidak ada pernyataan dari Beijing atas pengerahan armada tempurnya. Muncul dugaan langkah militer China itu sebagai reaksi atas latihan militer yang digelar AS bersama Jepang di Laut Filipina. Latihan perang itu diumumkan Armada Pasifik AS melalui laman Facebook. Latihan bersama itu melibatkan sejumlah kapal perang kelas berat, antara lain kapal induk USS Carl Vinson, kapal induk USS Abraham Lincoln, kapal serbu amfibi USS America, dan kapal induk helikopter USS Essex. Dalam latihan itu, Jepang mengirimkan kapal perusak kelas Hyuga.
Dari Tokyo, militer Jepang mengatakan latihan bersama dengan militer AS digelar di perairan selatan prefektur barat daya Okinawa. Sebagaimana diwartakan NHK, latihan itu melibatkan 10 kapal angkatan laut AS. Yang menarik dari latihan bersama itu adalah pelibatan beberapa kapal induk AS yang beberapa diantaranya berpangkalan di AS.
Latihan bersama Jepang-AS terbaru ini tampaknya bertujuan untuk menunjukkan ikatan kuat mereka di tengah aktivitas maritim China yang semakin meningkat. Pihak militer Jepang menyatakan latihan Jepang-AS itu berlangsung selama sepekan sejak awal pekan lalu. Pada Desember tahun lalu, Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan sebuah pesawat militer China terlihat lepas landas dan mendarat di kapal induk China yang berlayar di dekat perairan China. Hal itu dianggap Tokyo sebagai aktivitas latihan militer.
Sebuah laporan Financial Times menyebutkan angkatan laut China telah hadir secara konstan di selatan Jepang dan timur Taiwan. Langkah itu dinilai sebagai upaya perluasan kekuatan laut Beijing di kawasan yang dapat menjadi medan pertempuran di masa depan. Mengutip pernyataan sejumlah pejabat Taiwan dan Jepang, armada laut China hadir di kawasan itu setidaknya dalam enam bulan terakhir.
Bahkan menurut sumber dari Departemen Pertahanan AS, angkatan laut China telah meningkatkan kehadirannya di Pasifik barat, khususnya antara pulau-pulau Nansei dan Taiwan selama setahun terakhir. Jenis kehadiran yang konsisten oleh angkatan laut China terdiri dari dua kapal perang secara beriringan. Hal itu menandai pengerahan berkelanjutan pertama angkatan laut China di luar rangkaian pulau dari Jepang di utara hingga Filipina di selatan yang memisahkan China dari Pasifik.
Beijing memandang kemampuan untuk beroperasi secara bebas di kawasan perairan sebagai kunci kekuatan angkatan lautnya. Kalangan analis militer melihat Pasifik barat sebagai lokasi utama potensi bentrokan antara AS dan China jika Beijing menyerang Taiwan.
Kehadiran angkatan laut yang baru itu pun dinilai telah ikut mempercepat upaya AS dan Jepang untuk mengembangkan rencana operasi militer bersama jika melihat terjadinya potensi krisis antara Beijing-Taipei. (REUTERS)