logo Kompas.id
InternasionalSri Lanka Terjepit China dan...
Iklan

Sri Lanka Terjepit China dan India

China menganggap Sri Lanka sebagai penghubung penting strategi Prakarsa Sabuk dan Jalan. Kehadiran India untuk mengimbangi China belum cukup kuat. Sri Lanka malah dililit utang.

Oleh
Pascal S Bin Saju
· 8 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/1W51yyFrqMEQMGEsnFY_dmP19To=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2022%2F01%2FSri-Lanka-China5_1641736274.jpg
ISHARA S. KODIKARA/AFP

Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa (keempat dari kiri) bersama Menteri Luar Negeri China Wang Yi (depan, kanan) dalam sebuah acara peringatan 65 tahun hubungan diplomatik antara Sri Lanka dan China di lokasi proyek kota Pelabuhan Kolombo, di Kolombo, 9 Januari 2022.

Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa telah meminta Pemerintah China untuk merestrukturisasi utang atau memberikan keringanan pembayaran cicilan pinjaman kepada Sri Lanka. Permintaan Rajapaksa tersebut merupakan bagian dari upaya Sri Lanka mengatasi krisis keuangan yang terus memburuk di negara itu.

Rajapaksa mengajukan permintaan itu dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi, Minggu (9/1/2022), di Kolombo, ibu kota Sri Lanka. Sri Lanka adalah negara terakhir dari rangkaian perjalanan luar negeri pertama Wang pada 2022 ke lima negara pesisir di Samudra Hindia  setelah Eritrea, Kenya, Komoro, dan Maladewa.

Editor:
Muhammad Samsul Hadi
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000