Akibat membeludaknya pengunjung yang ingin bermain salju tebal, ribuan mobil terjebak kemacetan parah di tengah cuaca beku. Hujan salju lebat seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya di kota resor Murree, Pakistan.
Oleh
Fransisca Romana Ninik
·3 menit baca
ISLAMABAD, SABTU — Kemacetan parah di tengah udara beku mengakibatkan sedikitnya 21 orang di Pakistan tewas. Mereka terjebak kemacetan gara-gara puluhan ribu orang menyesaki kota resor demi menikmati hujan salju lebat yang langka terjadi di wilayah itu.
Kepolisian Pakistan, Sabtu (8/1/2022), melaporkan, setidaknya enam orang tewas membeku di dalam mobilnya. Layanan gawat darurat Pakistan, Rescue 1122, merilis nama-nama korban yang terkonfirmasi tewas. Korban termasuk seorang polisi, istri, dan keenam anak mereka yang tewas di dalam mobil yang terjebak kemacetan.
Kemungkinan para korban tewas akibat cuaca dingin atau keracunan karbon monoksida karena knalpot mobil terkubur salju. Dokter dari tim penyelamat, Abdur Rehman, mengatakan, kebanyakan korban tewas akibat hipotermia.
Sekitar 1.000 mobil masih terjebak dalam kemacetan di jalanan dekat kota Murree, sekitar 70 kilometer timur laut ibu kota Islamabad. Suhu udara di wilayah itu dilaporkan mencapai minus 8 derajat celsius.
Menteri Dalam Negeri Pakistan Sheikh Rashid mengatakan, militer telah dikerahkan untuk mengosongkan jalan dan menyelamatkan ribuan orang yang masih terjebak di sekitar Murree. ”Untuk pertama kalinya dalam 15-20 tahun, begitu banyak wisatawan menyesaki Muree dan menyebabkan krisis parah,” kata Rashid dalam sebuah pesan video.
Warga diminta untuk tidak mengunjungi kota di perbukitan itu. Hujan salju mulai turun pada Selasa (4/1/2022) malam dan terus berlanjut dengan interval teratur sehingga menarik bagi ribuan wisatawan. Selama berhari-hari, media sosial Pakistan penuh dengan foto dan video orang-orang yang bermain salju di Murree.
Kota resor ini dibangun oleh pemerintah kolonial Inggris pada abad ke-19 sebagai tempat rekreasi bagi pasukannya. Lantaran letaknya tak jauh dari ibu kota, Murree menjadi tujuan wisata musim dingin yang populer. Setiap tahun, jutaan wisawatan berkunjung ke tempat itu. Jalanan sempit menuju Murree sering macet akibat banyaknya turis, bahkan saat musim panas sekalipun. Saat musim dingin, salju juga sering menutup jalan. Namun, hujan salju selebat seperti saat ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Kini, Murree dinyatakan sebagai wilayah bencana. Media lokal melaporkan, setidaknya 100.000 kendaraan telah memasuki Murree selama hujan salju lebat beberapa hari terakhir. Akibat membeludaknya pengunjung, banyak pengendara akhirnya terjebak kemacetan. Otoritas setempat telah memperingatkan bahwa sudah terlalu banyak kendaraan mencoba masuk Murree. Namun, kondisi itu tidak menyurutkan niat wisatawan untuk tetap menuju tempat tersebut.
Rashid mengatakan, salju turun dengan intensitas lebih dari 1,2 meter. ”Sampai saat semua dibersihkan, tidak ada kendaraan, bahkan orang berjalan kaki, yang boleh masuk Muree, kecuali kendaraan darurat dan penyelamatan serta mobil pembawa makanan bagi orang-orang yang masih terjebak,” kata Rashid.
Makanan dan air minum sulit didapatkan di tengah hujan salju yang lebat. ”Orang-orang menghadapi situasi mengerikan. Tidak hanya turis, tetapi juga warga setempat,” kata Usman Abbasi, pengunjung yang masih terjebak di tengah hujan salju, melalui telepon kepada kantor berita AFP.
Gas habis. Air minum tidak tersedia karena membeku atau pipa air rusak akibat cuaca beku. Hotel-hotel kehabisan makanan. Jaringan telepon seluler tidak stabil.
Otoritas menyebutkan, warga setempat turut berupaya menyelamatkan orang-orang yang terjebak di dalam mobil ke kota. Mereka menyediakan selimut dan makanan bagi orang-orang yang berhasil mencapai pinggiran kota. Sekolah dan gedung pemerintah digunakan untuk menampung mereka yang berhasil lepas dari kemacetan.
Umar Maqbool, pejabat setempat, mengatakan, hujan salju yang lebat menyulitkan upaya penyelamatan, terutama saat malam. Peralatan berat juga dikerahkan untuk membersihkan salju dari jalanan. Selimut dan makanan juga dibagikan kepada turis yang terjebak macet saat malam.
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menyatakan sangat terkejut dan prihatin atas tragedi tersebut. ”Hujan salju yang belum pernah terjadi sebelumnya dan orang-orang yang buru-buru ingin melihat tanpa memeriksa kondisi cuaca membuat pemerintah setempat kurang siap,” katanya lewat Twitter.
Dia telah memerintahkan penyelidikan atas tragedi tersebut dan memberlakukan aturan ketat untuk mencegah berulangnya peristiwa semacam itu. (AP/AFP/REUTERS)