Dari Dagang hingga Pencak Silat, Upaya Merawat Hubungan RI-Mesir Tetap Erat
Untuk merawat hubungan yang berlangsung cukup lama, seperti hubungan Indonesia-Mesir, perlu upaya kontinu dan dilakukan dalam berbagai bidang. Hubungan dagang hingga pertukaran budaya menjadi salah satu elemen utamanya.
Oleh
MUSTHAFA ABD RAHMAN DARI KAIRO, MESIR
·3 menit baca
Dengan sejarah hubungan cukup lama, perlu upaya kontinu untuk merawat dan memperkuat relasi Indonesia-Mesir. Hampir 75 tahun hubungan kedua negara terjalin. Seperti dilansir Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Mesir merupakan salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan RI pada 18 November 1946. Pada 10 Juni 1947, kedua negara membuka hubungan diplomatik.
Upaya merawat hubungan itu terus dilakukan dalam berbagai bidang, termasuk bidang ekonomi dan budaya. Di bidang ekonomi, Indonesia rutin berpartisipasi pada berbagai pameran atau menggelar pameran tunggal di kota Kairo atau kota lain di Mesir agar masyarakat Mesir lebih mengenal produk Indonesia.
Dalam berbagai pameran tersebut, Indonesia cukup sukses meraih transaksi bisnis. Salah satu pameran besar yang diikuti Indonesia adalah pameran internasional Food Africa 2021 pada 12-14 Desember lalu. Dua belas perusahaan Indonesia—sebagian besar adalah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)—ambil bagian pada pameran itu.
Mereka menawarkan berbagai jenis produk, seperti rempah-rempah, kacang-kacangan, wafer, biskuit, keripik kulit ikan, bumbu masakan, bawang goreng, terasi, mi kuah taoco, tepung adonan untuk bakso, kopi, dan produk turunan sawit. Di pameran itu, perusahaan Indonesia mencetak transaksi bisnis senilai Rp 47 miliar untuk produk rempah-rempah dan kopi.
Atase Perdagangan KBRI Kairo, Irman Adi Purwanto Moefthi, menuturkan, banyak pembeli (buyer) datang dari luar Kairo, seperti Alexandria, Damietta, Beni Suef, Suez, dan kota lainnya di Mesir. Irman menambahkan, ajang pameran internasional Food Africa adalah pameran yang ditunggu-tunggu oleh para pembeli potensial.
Sebelumnya pada 29 November 2021, KBRI Kairo bekerja sama dengan Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian RI menyelenggarakan One Day Indonesia Coffee, Fruits and Floriculture (ODICOFF) di Kairo dengan tema ”Indonesian Agriculture Products Going Global”. Dalam acara tersebut, ditandatangani empat nota kesepahaman (MOU) transaksi senilai 23,1 juta dollar AS atau sekitar Rp 323,17 miliar.
ODICOFF merupakan program Kementerian Pertanian RI guna mempromosikan produk pertanian Indonesia ke 10 negara tujuan ekspor utama. Selain di Mesir, ODICOFF juga digelar di sembilan negara lain, yaitu Amerika Serikat, Belanda, Brasil, Denmark, Maroko, Serbia, Spanyol, Turki, dan Uni Emirat Arab.
Pada 18 November 2021, telah ditandatangani pula MOU ekspor produk makanan ringan ke Mesir senilai 35.000 dollar AS atau Rp 500 juta.
Sektor perdagangan kedua negara, menurut kuasa usaha ad interim KBRI Kairo, M Aji Surya, dalam lima tahun terakhir total perdagangan bilateral dua negara selalu mencapai lebih dari 1 miliar dollar AS, yaitu 1,50 miliar dollar AS pada 2021 dan 1,18 miliar dollar AS pada 2020.
Disebutkan pula, perdagangan Indonesia-Mesir pada 2021 tidak hanya meningkat pada nilai ekspor Indonesia ke Mesir sebesar 46,7 persen. Ekspor Mesir ke Indonesia juga meningkat 53 persen dengan komoditas ekspor utama kedua negara adalah di sektor pertanian.
Pertukaran budaya
Adapun hubungan di bidang budaya, Sekolah Indonesia Cairo (SIC) menggandeng sekolah-sekolah internasional di Mesir menggelar perayaan ulang tahunnya ke-65, yakni 26 Desember 2021. Dengan tema ”Merajut Persaudaraan Berbalut Budaya”, ditampilkan bazar makanan dan produk serta kerajinan tangan khas Indonesia.
Turut digelar pula pementasan seni oleh para pelajar SIC, seperti tari Papua, tari Jaipong, tari Tortor, Simfoni Kecapi, angklung, biola, piano, paduan suara, hingga pencak silat. Pelajar Mesir dari Seven Pillars International School turut hadir dan menyumbangkan penampilan seni. Acara itu pun menjadi ajang pengenalan dan pertukaran kesenian antara Indonesia dan Mesir.
Dubes RI untuk Mesir Luthfi Rauf seusai acara pentas seni menyampaikan harapan agar pencak silat bisa menjadi olahraga yang diakui sebagai olahraga resmi di Mesir. Saat ini pencak silat cukup digemari di Mesir. Semakin banyak pemuda Mesir belajar pencak silat dengan antusias.