Ribuan Diaspora Indonesia Siap Dukung Perjuangan ”Merah Putih” di Singapura
Duta Besar RI untuk Singapura Suryopratomo memastikan diaspora Indonesia di Singapura akan maksimal mendukung tim nasional Indonesia dalam laga pertama babak final Piala AFF 2020 melawan Thailand di Singapura.
Oleh
kris mada
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hingga 5.000 warga negara Indonesia di Singapura akan memadati Stadion Nasional Singapura pada Rabu (29/12/2021) malam. Mereka siap mendukung tim nasional ”Merah Putih” Indonesia yang akan berhadapan dengan Thailand dalam laga pertama babak final Piala AFF 2020.
Duta Besar RI untuk Singapura Suryopratomo memastikan diaspora Indonesia di Singapura akan maksimal mendukung tim nasional. ”Nanti malam dukungan diaspora pasti maksimal karena jatah tiket cukup banyak. Yang sudah punya tiket dan mau menonton juga banyak,” ujarnya di Singapura saat dihubungi, Rabu siang.
Panitia menyediakan 10.000 tiket untuk penonton Indonesia dan Thailand. Pendukung masing-masing tim mendapatkan total 5.000 tiket. Seluruh tiket sudah habis terjual sejak Senin. ”Yang sudah punya tiket dan mau menonton juga banyak,” kata Suryopratomo.
Stadion Nasional Singapura yang terletak di kawasan Kallang itu sebenarnya berkapasitas total 55.000 penonton. Walakin, panitia hanya menyediakan 10.000 tiket untuk dijual. Harganya mulai 15 dollar Singapura untuk anak-anak dan 25 dollar Singapura untuk orang dewasa. Setiap anak berusia di atas 12 tahun bisa ikut menonton di stadion jika didampingi orang dewasa.
Pandemi Covid-19 menjadi salah alasan panitia membatasi jumlah penonton di stadion. Semua orang yang hadir di stadion wajib memenuhi protokol kesehatan, termasuk jaga jarak dan menunjukkan bukti vaksinasi. Siapa pun dilarang masuk stadion jika tidak bisa menunjukkan bukti vaksinasi lengkap.
Federasi Sepak Bola Singapura mengumumkan, gerbang stadion akan dibuka mulai pukul 18.30 waktu setempat atau pukul 17.30 WIB. Para penonton diimbau datang lebih dini untuk mengurangi antrean masuk ke stadion.
Belum diketahui, apakah ada penutupan stasiun kereta di kawasan stadion. Jika stasiun itu ditutup, para pengunjung harus berjalan sekurangnya 1 kilometer menuju stasiun terdekat yang terletak di Geylang dan Dakota.
Hingga pukul 14.30 waktu Singapura, belum terlihat lonjakan kerumunan di sekitar stadion. Sejauh ini dipastikan hanya diaspora Indonesia di Singapura dan sebagian orang Indonesia hadir di stadion. Banyak warga Indonesia tidak bisa hadir di stadion.
Selain karena tiket terbatas dan langsung ludes hanya dalam sejam sejak penjualan dibuka, juga karena aturan perjalanan yang ketat. Banyak warga Indonesia mengaku tidak siap harus karantina paling tidak sepekan jika ingin menonton di lokasi. Karena itu, mayoritas memilih menonton lewat siaran langsung.
Isu makanan
Suryopratomo juga mengatakan, ia kurang paham soal protes makanan untuk tim. Hal yang jelas, KBRI Singapura siap membantu dan mendukung apa pun kebutuhan timnas. KBRI tidak dapat berinisiatif mengirimkan makanan karena khawatir salah mengirimkan lalu berdampak buruk pada pemain.
Ia membenarkan, makanan untuk seluruh tim disajikan dalam kotak. Tidak ada hidangan terbuka atau prasmanan. Hal itu bagian dari pencegahan penularan Covid-19. ”Kalau bisa, minta tambah atau membeli makanan sendiri,” ujar Suryopratomo.
Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong memang mengeluhkan soal jatah makanan yang dibagikan di dalam kotak. Ia khawatir, makanan untuk tim berdampak pada upaya pemulihan pemain.
Panitia memang membagikan paket berisi tiga kotak makanan untuk setiap anggota tim. Satu kotak berisi sayur mentah, satu berisi buah dan telur, satu lagi berisi makanan utama. Menu makanan terdiri dari nasi dan lauk.