Apa Pun Polah Tingkah dan Cuitannya, Elon Musk Kini ”Person of the Year 2021”
Majalah ”Time” menobatkan CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, sebagai Person of the Year 2021. Kiprahnya lewat produksi mobil listrik dan misi luar angkasa dinilai upaya untuk menyelamatkan Bumi dan mencari kehidupan baru.
Oleh
MH SAMSUL HADI
·5 menit baca
Apa pun panggilannya—apakah ”si tukang banyol”, ”sang genius”, ”orang lebai”, ”sosok visioner”, ”industrialis”, atau ”sang penampil”—CEO Tesla Elon Musk telah ditahbiskan sebagai ”Tokoh Tahun 2021 (Person of the Year 2021)” oleh majalah Time. Media berkantor pusat di Amerika Serikat ini, Senin (13/12/2021), menekankan bahwa pengakuannya terhadap sosok Musk bukanlah sebagai penghargaan.
Lebih tepatnya, kata Time, penahbisan itu sebagai ”pengakuan atas seseorang yang paling sering memengaruhi peristiwa-peristiwa sepanjang tahun ini, terlepas apakah itu baik atau buruk dampaknya”. Penyematan gelar Tokoh Tahun 2021 pada Musk didasarkan atas perannya dalam pergeseran teknologi, yang sekaligus juga menghadirkan tantangan-tantangan baru, dalam memengaruhi kehidupan manusia.
Tahun lalu, gelar Person of the Year diberikan Time kepada Presiden AS Joe Biden dan wakilnya, Kamala Harris. Sejak majalah itu menginisiasi penahbisan gelar tersebut pada tahun 1927, gelar itu pernah diberikan, antara lain, kepada CEO Facebook Mark Zuckerberg dan pendiri Amazon, Jeff Bezos.
Majalah Time juga memberikan gelar ”Entertainer of the Year” kepada penyanyi pop remaja Olivia Rodrigo, ”Athlete of the Year” kepada pesenam AS, Simone Biles, serta gelar ”Heroes of the Year” kepada para ilmuwan penemu vaksin.
Pada tahun 2021, saat dinobatkan menjadi Person of the Year, Musk (50) melewati pendiri Amazon, Jeff Bezos, sebagai orang terkaya di planet ini. Status itu disandang Musk saat harga saham Tesla melonjak, menambah pundi-pundi kekayaannya hingga sekitar 300 miliar dollar AS. Musk menguasai sekitar 17 persen saham Tesla. Pada Senin (13/12/20212), harga saham Tesla mencapai hampir 1.000 dollar AS per lembar.
Bukan sekadar paling kaya, langkah Musk juga memberi dampak penting di Bumi melalui perusahaan mobil listriknya, Tesla. Dampak yang ditorehkan Musk bahkan melampaui planet ini lewat roket-roket SpaceX-nya. Tesla tahun ini menjadi perusahaan produsen mobil paling berharga di dunia. Sementara perusahaan roketnya melesat menembus angkasa luar dengan keberhasilannya mengangkut kru yang semuanya warga sipil.
Selain menjadi pendiri dan CEO SpaceX, Musk memimpin perusahaan rintisan Neuralink dan perusahaan infrastruktur The Boring Company. Nilai pasar Tesla tahun ini melonjak pesat hingga lebih dari 1 triliun dollar AS. Nilai perusahaan itu lebih tinggi daripada gabungan dua perusahaan raksasa otomotif, Ford Motor dan General Motors.
Tesla memproduksi ratusan ribu mobil setiap tahun. Perusahaan itu berhasil mengatasi masalah rantai pasok secara lebih baik daripada rival-rivalnya. Tesla juga berhasil meyakinkan banyak konsumen muda untuk beralih ke mobil listrik. Tak hanya itu, gara-gara Tesla pula, perusahaan-perusahaan otomotif juga mengalihkan fokus produk mereka ke kendaraan-kendaraan listrik.
”Atas kemampuannya menciptakan solusi atas krisis yang ada saat ini, atas perannya mewujudkan peluang dan ancaman pada abad tokoh-tokoh teknologi ini, atas dorongannya terhadap transformasi masyarakat yang paling berani dan paling disruptif, Elon Musk adalah Tokoh Tahun 2021 TIME,” kata Edward Felsenthal, Pemimpin Redaksi Time.
”Bahkan, petualangan luar angkasa Elon Musk berada dalam satu rangkaian jalur langsung dengan sosok Charles Lindbergh, Tokoh Tahun 1927, atas kesuksesannya menerbangkan pesawat solo trans-Atlantik pertama dalam menyeberangi Samudra Atlantik,” lanjut Felsenthal.
Dari berbagai peran yang dijalaninya, panggung utama dan kekuatan pengaruh Musk terletak pada mobil-mobil listrik buatannya. ”Tujuan kami bersama Tesla adalah selalu bahwa kami akan menjadi contoh bagi industri mobil, dan kami berharap mereka juga membuat mobil-mobil listrik sehingga kita bisa mengakselerasi transisi menuju energi berkelanjutan,” jelas Musk kepada Time.
Ambisi luar angkasa
Selain menjadi motor dalam industri mobil listrik, Musk juga menebar proyek ambisius eksplorasi luar angkasa. Bulan lalu, ia mengungkapkan, SpaceX akan berupaya meluncurkan kendaraan luar angkasa dengan desain futuristik berbentuk peluru, Starship, untuk mengorbit pada bulan Januari mendatang.
Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) telah menjalin kesepakatan kontrak dengan SpaceX guna mengangkut para astronot ke Bulan mulai tahun 2025. Pada November lalu, NASA meluncurkan Double Asteroid Redirection Test atau DART, dengan menumpang roket SpaceX, yang tugas utamanya menghancurkan asteroid.
Tak cukup itu, Musk bahkan berambisi meluncurkan pesawat luar angkasanya untuk mengangkut orang ke Mars. ”Tujuannya secara keseluruhan adalah mencari kehidupan pada multiplanet dan memungkinkan manusia mencapai peradaban perjalanan luar angkasa,” jelas Musk dalam wawancara dengan Time, yang dirilis bersamaan dengan pengumuman dirinya sebagai Person of the Year 2021.
”SpaceX memulai program mengeluarkan CO2 dari atmosfer dan mengubahnya menjadi bahan bakar roket. Bergabunglah jika Anda tertarik,” cuitnya di Twitter, Senin (13/12/2021).
Time mencatat, para era-era sebelumnya, perjalanan luar angkasa dan antarplanet merupakan upaya bersama para pemimpin dunia untuk unjuk kemampuan negara mereka. Namun, saat ini keterlibatan perusahaan-perusahaan swasta dalam misi perjalanan luar angkasa itu kini semakin besar.
”Bagi Musk, itulah wujud kemajuan, mengalihkan alokasi modal dari pemerintah kepada orang-orang yang akan menjadi pelayan yang baik atas (modal) itu,” tulis Felsenthal di Time.
”Bagi orang lain, hal itu mungkin akan dipandang menjadi bukti kegagalan kapitalisme saat orang-orang kaya sempoyongan, kebanyakan orang kulit putih, bermain dengan aturan mereka sendiri, sementara masih banyak anggota masyarakat ketinggalan.”
Kiprah di medsos
Selain peran-perannya di dunia nyata, dalam mempertimbangkan Musk sebagai ”Tokoh Tahun 2021”, Time juga mencatat kiprahnya di dunia maya. Musk dikenal memiliki para pengikut (follower)—dan juga para investor—di media sosial. Di Twitter, ia memiliki sekitar 66 juta pengikut. Cuitan-cuitannya tak pernah lepas dimonitor para pengambil kebijakan dan pengatur regulasi.
Sosok Musk berbeda jauh dari pembawaan eksekutif tradisional, yang menjauhi media sosial. Tidak sedikit cuitannya provokatif dan memantik kontroversi. Melalui media sosial, Musk biasa menyerang, bercanda, hingga memprovokasi. Para pengikut dan investor dibuat geleng-geleng kepala lewat komentar-komentar Musk di medsos.
Musk, misalnya, pada November lalu pernah menjadikan cuitan di Twitter sebagai alat jajak pendapat dan meminta komentar warganet: apakah ia perlu menjual 10 persen sahamnya di Tesla? Time menggarisbawahi salah satu cuitan Musk yang menyebut separuh cuitannya ”dibuat di atas takhta porselin”.
Kenyentrikan Musk bertambah dengan perannya sebagai pemandu tamu acara komedi tengah malam, Saturday Night Live, pada bulan Mei lalu. Dalam tulisan profil Musk, majalah Time menyimpulkan: ”Inilah orang yang bercita-cita menyelamatkan planet kita dan akan memberi kita planet baru untuk dijadikan tempat tinggal”. (AP/AFP/REUTERS)