AS Masukkan Perusahaan China dalam Daftar Hitam Perdagangan
Daftar hitam baru itu akan membantu mencegah teknologi AS digunakan sebagai pendukung pengembangan militer China atau Rusia. Beijing mengecam langkah AS.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·3 menit baca
AP PHOTO/SUSAN WALSH
Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping menghadiri pertemuan bilateral secara virtual, Selasa (16/11/2021). Dalam 10 tahun terakhir, mereka sudah bolak-balik bertemu secara langsung atau bercakap melalui telepon.
WASHINGTON, RABU — Pemerintah Amerika Serikat memasukkan sejumlah perusahaan China dalam daftar hitam perdagangan, Rabu (24/11/2021), dengan alasan keamanan dan kebijakan luar negeri. Dalam beberapa kasus, perusahaan-perusahaan itu membantu militer China mengembangkan komputasi kuantum.
Departemen Perdagangan AS juga menyebutkan, beberapa perusahaan dari China dan Pakistan ditambahkan ke dalam Daftar Entitas Departemen Perdagangan karena berkontribusi pada aktivitas nuklir atau program rudal balistik Pakistan. Sebanyak 27 entitas dari China, Jepang, Pakistan, dan Singapura ditambahkan dalam daftar tersebut.
Langkah terbaru AS dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara Beijing dan Washington tentang status Taiwan dan isu perdagangan. Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo menyatakan, daftar baru itu akan membantu mencegah teknologi AS digunakan sebagai pendukung pengembangan militer dan aktivitas nonproliferasi China dan Rusia, seperti aktivitas nuklir atau program rudal balistik Pakistan yang tidak aman.
Departemen Perdagangan mengatakan, perusahaan-perusahaan China yang masuk dalam daftar hitam adalah Hangzhou Zhongke Microelectronics Co Ltd, Hunan Goke Microelectronics, New H3C Semiconductor Technologies Co Ltd, Xi’an Aerospace Huaxun Technology, dan Yunchip Microelectronics. Mereka dianggap mendukung modernisasi Tentara Pembebasan Rakyat.
AP PHOTO/NG HAN GUAN
Seorang perempuan mengambil foto dengan telepon seluler bermotif bendera AS di luar Konsulat AS di Cengdu, Sichuan, China, pada 26 Juli 2021. Perang dagang AS-China yang terus berlarut menunjukkan persaingan dua negara adidaya itu.
Beijing mengecam daftar hitam Washington. Kedutaan Besar China di Washington menuduh AS memanfaatkan konsep keamanan nasional dan menyalahgunakan kekuasaan negara untuk menekan dan membatasi perusahaan China dengan segala cara. ”China dengan tegas menentang,” kata juru bicara kedutaan, Liu Pengyu. Liu mengatakan, AS harus mengikuti semangat pertemuan virtual antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping minggu lalu dan ”lebih baik bertemu China di tengah jalan daripada melangkah lebih jauh ke jalan yang salah,” katanya.
Pemerintah AS memblokade bahan-bahan asal AS agar tidak digunakan untuk membantu China memecahkan enkripsi atau mengembangkan enkripsi yang tidak dapat dipecahkan.
AS ingin menghentikan militer China mengembangkan teknologi kontrasiluman. Itu termasuk teknologi terkait peralatan seperti radar canggih dan aplikasi kontrakapal selam, seperti sensor bawah laut. Pemerintah AS memblokade bahan-bahan asal AS agar tidak digunakan untuk membantu China memecahkan enkripsi atau mengembangkan enkripsi yang tidak dapat dipecahkan.
Departemen Perdagangan AS juga menambahkan Laboratorium Nasional Hefei untuk Ilmu Fisika di Microscale, QuantumCTek, dan Shanghai QuantumCTeck Co Ltd ke dalam daftar hitam itu. Entitas-entitas itu dianggap memperoleh dan mencoba memperoleh barang-barang asal AS untuk mendukung aplikasi militer. Washington tidak ingin teknologi AS digunakan untuk membantu China mengembangkan aplikasi komputasi kuantum bagi militernya. AS mewajibkan para pemasok perusahaan dalam daftar khusus itu untuk mengajukan permohonan lisensi sebelum bisa menjual barang kepada mereka. Namun, kemungkinan besar permohonan itu akan langsung ditolak.
AP PHOTO/NG HAN GUAN
Aktivitas warga di depan sebuah toko Huawei di Beijing, China, Senin (20/5/2019). Pemerintah AS memasukkan Huawei dalam daftar hitam perdagangan AS.
Secara terpisah, Institut Fisika dan Teknologi Moskwa ditambahkan ke daftar hitam dengan klasifikasi sebagai pengguna. Namun, daftar tersebut tidak memberikan informasi tambahan selain alasan telah menghasilkan produk militer.
Daftar Entitas Departemen Perdagangan AS semakin banyak digunakan untuk tujuan keamanan nasional dan kebijakan luar negeri AS sejak pemerintahan Presiden Donald Trump. Perusahaan telekomunikasi China, Huawei, ditambahkan ke dalam daftar itu pada 2019. Konsekuensinya, Huawei dikeluarkan dari beberapa pemasok utama di AS. Huawei pun dipersulit untuk memproduksi telepon genggam di AS.
Secara umum, di bidang perdagangan, hubungan AS dan China belum stabil seusai perang dagang yang panas pada masa pemerintahan Trump. Pada Juni lalu, Presiden Biden bahkan menyatakan, Washington bakal membentuk kekuatan sekaligus menyiapkan serangan baru terhadap praktik-praktik perdagangan yang di mata AS tidak adil oleh negara-negara pesaing kuat, seperti China. Seperti dikutip BBC, badan baru disiapkan dengan tugas mencari pelanggaran aturan yang telah merusak rantai pasokan global.
Pernyataan Biden itu ditujukan untuk menanggapi masalah gangguan rantai pasokan yang kacau dalam masa pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Salah satu persoalan yang mengemuka bagi AS terkait rantai pasok cip komputer. Biden telah memerintahkan peninjauan atas kebijakan terkait hal itu sejak Februari lalu. Ia meminta lembaga pemerintah melaporkan gangguan-gangguan yang muncul terkait akses produk seperti cip. (REUTERS)