Capres Ferdinand Marcos Jr Uji Narkoba Seusai Dituduh Duterte
Berdasarkan survei yang bocor ke publik, Marcos Jr berada di posisi teratas, mengantongi dukungan 47 persen pemilih. Meski Duterte dekat dengan keluarga Marcos, baru-baru ini ia secara terbuka mengkritik Marcos Jr.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·3 menit baca
MANILA, SELASA — Putra mantan diktator Filipina Ferdinand Marcos, Ferdinand Marcos Jr, Selasa (23/11/2021), menyatakan telah mengikuti tes kokain sebagai bagian dari langkahnya menuju kursi presiden Filipina. Tes itu dijalani sebagai respons atas tuduhan Presiden Rodrigo Duterte yang menyebut salah satu kandidat presiden adalah pengguna narkotika dan obat-obatan terlarang.
Marcos Jr merupakan salah satu kandidat terdepan yang bersaing untuk menggantikan Duterte dalam pemilu tahun 2022. Tes kokain digelar pada Senin (22/11) dan hasilnya telah diserahkan ke tiga lembaga kepolisian. Marcos Jr mengatakan kepada media bahwa dia terbukti negatif sebagai pengguna narkoba.
”Saya benar-benar tidak merasa bahwa sayalah yang disinggung,” kata Marcos Jr, yang dikenal sebagai Bongbong. ”Meskipun demikian, saya percaya itu tugas bawaan sebagai calon pejabat publik untuk meyakinkan warga Filipina bahwa saya menentang obat-obatan terlarang. Inilah sebabnya saya melakukan tes kokain kemarin.”
Duterte telah mengobarkan perang mematikan terhadap pengguna narkoba di Filipina. Langkah keras itu telah menewaskan ribuan orang dan menuai kecaman dari kelompok-kelompok pembela hak asasi manusia. Sebab, tindakan Duterte itu sering kali dilakukan tanpa mengindahkan aturan hukum dan perlindungan HAM.
Terkait calon presiden yang dikatakannya sebagai pengguna narkoba, Duterte belum pernah mengidentifikasi dengan jelas. Kadang-kadang dia menyebutnya menggunakan kata ganti laki-laki.
Terkait calon presiden yang dikatakannya sebagai pengguna narkoba, Duterte belum pernah mengidentifikasi dengan jelas. Kadang-kadang dia menyebutnya menggunakan kata ganti laki-laki. ”Ada kandidat yang menggunakan kokain. Anda bisa bertanya pada orang kaya,” kata Duterte awal pekan ini. ”Mengapa saya tidak menangkap orang itu? Anda tidak tahu orang kaya, mereka naik kapal pesiar atau terbang kala mengonsumsi narkoba.”
Teratas
Merujuk pada survei lembaga jajak pendapat Social Weather Stations, Marcos Jr berada di posisi teratas, mengantongi dukungan 47 persen pemilih. Hasil survei itu bocor ke publik pada Oktober lalu. Di bawah posisi Marcos Jr, terdapat wakil presiden petahana dan kandidat oposisi terkemuka Leni Robredo (18 persen) dan Wali Kota Manila yang kondang Francisco Domagoso (13 persen). Mantan juara tinju dan senator Manny Pacquiao berada di urutan keempat dengan 9 persen, diikuti oleh Senator Panfilo Lacson dengan 5 persen.
Lacson, Selasa, mengatakan, dia dan pasangan wakil presidennya, Senator Vicente Sotto, juga telah secara sukarela menjalani tes obat-obatan pada Senin. Dia mengatakan mereka telah lulus dalam tes itu. Domagoso juga membantah menggunakan narkoba. Adapun Pacquiao, yang mengaku menggunakan ganja dan sabu di masa mudanya, mendukung tes narkoba wajib bagi mereka yang mencari posisi jabatan pemerintah. ”Meskipun saya tidak dalam posisi untuk menghakimi siapa pun tentang masalah ini, saya bersedia menjalani tes narkoba kapan saja dan di mana saja,” kata Pacquiao, Jumat (19/11).
Duterte sebenarnya telah menjadi sekutu keluarga Marcos yang kontroversial. Keluarga mantan pemimpin Filipina itu diasingkan ke Amerika Serikat setelah kejatuhannya pada 1986. Namun, baru-baru ini Duterte secara terbuka mengkritik Marcos Jr. Ia menggambarkan capres itu sebagai pemimpin yang lemah dan penuh beban.
Sebelumnya, putri Presiden Duterte, Sara Duterte-Carpio, diperkirakan akan mencalonkan diri sebagai presiden. Jika menang, Duterte-Carpio berpotensi melindungi sang ayah dari tuntutan pidana di Filipina dan jaksa Pengadilan Kriminal Internasional atas perang narkoba yang mematikan di negara itu.
Akan tetapi, Duterte-Carpio justru maju sebagai kandidat wakil presiden dan membentuk aliansi dengan Marcos Jr. Wakil presiden memegang kekuasaan yang sangat kecil. ”Kita perlu melindungi calon kita. Mari kita lindungi BBM (Bongbong Marcos),” kata Duterte-Carpio dalam sebuah rapat umum dengan pendukungnya, Minggu (21/11).
Di Filipina, presiden dan wakil presiden dipilih secara terpisah. (AFP)