Israel Menilai Pertemuan dengan Menhan Prabowo Sebuah Terobosan
Media-media Israel memberitakan pertemuan Prabowo-Tagner dan menyebutnya sebagai capaian luar biasa. Ini pertemuan level tertinggi antara Israel dan Indonesia selama hampir tiga dekade.
Oleh
Musthafa Abd Rahman, dari Kairo, Mesir dan Edna C Pattisina
·5 menit baca
KAIRO, KOMPAS — Israel menilai pertemuan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan Kuasa Usaha Israel untuk Bahrain Itay Tagner sebuah terobosan. Media-media Israel memberitakan pertemuan itu dan menyebutnya sebagai capaian luar biasa.
Harian Israel, Yedioth Ahronoth, dan situs Al Jazeera, Minggu (21/11/2021), melansir berita tentang pertemuan Prabowo dengan Tagner pada Sabtu (20/11) di sela-sela acara International Institute for Strategic Studies Manama Dialogue atau Dialog Manama tentang keamanan regioal yang digelar pada 19-21 November 2021.
Dialog Manama adalah forum bergengsi yang digelar tahunan dan dihadiri para menteri luar negeri, menteri pertahanan, duta besar, dan pakar. Tujuannya membahas tantangan keamanan dan politik di Timur Tengah. Menhan Prabowo mendapat kehormatan menyampaikan sambutan kunci pada acara tersebut.
Bahrain sebagai tuan rumah untuk pertama kalinya mengundang Israel secara resmi guna berpartisipasi dalam Dialog Manama ke-17 tersebut. Seperti diketahui, Bahrain membuka hubungan resmi dengan Israel pada September 2020 sebagai bagian dari Kesepakatan Abraham.
Harian Yedioth Ahronoth menyebut temu Prabowo-Tagner sebagai pertemuan luar biasa. Ini pertemuan level tertinggi antara Israel dan Indonesia selama hampir tiga dekade. Sebelumnya, pertemuan tertinggi Israel-Indonesia digelar antara Presiden Soeharto dan Perdana Menteri Yizthak Rabin di Jakarta tahun 1993, menyusul tercapainya kesepakatan Oslo antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) saat itu.
Yedioth Ahronoth menyebut pula, pertemuan Prabowo-Tagner merupakan terobosan bagi Israel karena Indonesia adalah negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia yang sampai saat ini menolak membuka hubungan resmi dengan Israel. Menurut Yedioth Ahronoth, pertemuan Prabowo-Tagner didokumentasikan secara resmi di Israel sebagai pertemuan sangat penting dan berharga bagi Israel.
Seperti diketahui, sejak tercapainya Kesepakatan Abraham dengan sejumlah negara Arab, yakni Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Sudan, dan Maroko, tahun lalu, Israel terus berusaha memperluas kesepakatan tersebut dengan negara lain, termasuk Indonesia, Pakistan, dan Malaysia.
Sikap jelas
Di Jakarta, Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil A Simanjuntak, Senin, mengatakan, Menhan Pabowo dan Perwakilan Israel untuk Bahrain Itay Tagner berpapasan di sela-sela Manama Dialogue 2021. Keduanya hadir sebagai peserta dalam kongres tersebut dan saat istirahat di sela-sela konferensi, mereka berpapasan dan dipotret media.
Prabowo sebelumnya memberikan pidato kunci dan menjawab berbagai pertanyaan dari beberapa peserta konferensi. Sikap Menhan terkait konflik Palestina-Israel sudah terang benderang seperti disampaikan dalam pidato tersebut, yakni mendukung penuh perjuangan rakyat Palestina dan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Indonesia, menurut Prabowo, mendorong perdamaian dan solusi-solusi damai untuk menyelesaikan konflik disana. ”Indonesia mendukung resolusi damai yang mencakup solusi dua negara untuk Palestina. Dan, Indonesia sangat bersedia melakukan semua yang kami bisa untuk meningkatkan prospek solusi tersebut,” ujar Prabowo dalam forum.
Prabowo mengatakan, masyarakat Indonesia mengikuti peristiwa dan perkembangan di Timur Tengah dengan cermat. Rakyat Indonesia menginginkan adanya perdamaian dan kemakmuran di Timur Tengah. ”Konflik dan kekerasan serta kekerasan yang terjadi sangat menyedihkan bagi kita,” kata Prabowo.
Di sisi lain, Prabowo mengatakan, Indonesia senantiasa menjaga hubungan baik dengan negara-negara di Timur Tengah pada sektor kontraterorisme dalam rangka kepentingan keamanan Indonesia. Sebab, bukan rahasia lagi bahwa banyak kelompok garis keras Indonesia dipengaruhi kelompok-kelompok berpikiran sama di Timur Tengah. Ia menyebut, misalnya, hubungan antara Al Qaeda dan Jamaah Islamiyah serta antara ISIS dan afiliasinya di Indonesia, Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Menurut Prabowo, Indonesia juga berupaya agar ekstremisme tidak tumbuh subur demi terwujudnya perdamaian di Tanah Air dengan cara menghadirkan keadilan dan kemakmuran bagi warganya. ”Saya percaya ekstremisme dan radikalisme akan tumbuh subur ketika ada kemiskinan, ketidaksetaraan, ketidakadilan. Ketika rakyat kehilangan harapan, ketika warga miskin tidak mendapatkan perlakuan yang sama di mata hukum, ketika mereka merasa ditinggalkan oleh yang berkuasa, ini lahan subur bagi radikalisme dan ekstremisme,” paparnya.
Sebaliknya, ketika ada keadilan, ketika terjadi demokrasi yang nyata, ketika ada akuntabilitas para pemimpin, ketika ada perlakuan yang sama di mata hukum, ini akan membuat para penyebar paham ekstremis dan radikal tidak relevan. ”Ini adalah keyakinan saya,” kata Prabowo melanjutkan.
Jalan buntu
Upaya Israel membuka hubungan resmi dengan Indonesia terus mengalami jalan buntu. Situs Bloomberg pada 22 Desember 2020 mengungkap tentang proses komunikasi AS-Indonesia dalam upaya menggiring Jakarta bersedia membuka hubungan resmi dengan Israel.
Bloomberg mengutip pejabat eksekutif pada Badan Pengembangan untuk Hubungan Kerja Sama Keuangan dan Internasional AS (DFC), Adam S Boehler, yang menyebutkan bahwa mantan Presiden AS Donald Trump menawarkan transaksi dalam bentuk bantuan dana satu hingga 2 miliar dollar AS kepada Jakarta dengan imbalan kesediaan Jakarta membuka hubungan resmi dengan Israel. ”Kami sudah berbicara dengan pejabat Indonesia soal transaksi ini,” kata Boehler dalam wawancara dengan Bloomberg di Jerusalem.
”Kalau mereka (para pejabat Indonesia) bersedia membuka hubungan resmi dengan Israel, mereka akan mendapat bantuan dana dari AS yang lebih besar dari yang diperoleh saat ini. Kami pun semua akan bahagia,” tutur Boehler, yang juga dikenal sebagai pengusaha papan atas di AS.
Boehler mengklaim, apa yang dilakukan selama ini telah mendapat dukungan dari Presiden AS terpilih, Joe Biden. Disebutkan, Boehler menjadi salah satu anggota tim inti yang bertugas melakukan lobi dengan Jakarta agar bersedia bergabung dalam forum Abraham Accord.
Meski antara Israel dan Indonesia belum terjalin hubungan resmi, jumlah wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Israel dan wilayah otoritas Palestina cukup besar. Yedioth Ahronoth melansir, sebelum pandemi, sedikitnya 40.000 wisatawan Indonesia berkunjung ke Israel dan wilayah otoritas Palestina setiap tahun. Israel dan Indonesia juga terlibat hubungan dagang secara tidak langsung melalui berbagai jalur ketiga, seperti melalui Singapura dan Dubai.