Arab Saudi Janji Suatu Saat Buka Hubungan dengan Israel
Pengusaha Yahudi Amerika terus bergerak menggalang pertemuan Arab Saudi-Israel. Target mereka adalah normalisasi hubungan diplomatik Arab Saudi-Israel.
Oleh
Musthafa Abd. Rahman, dari Kairo Mesir
·4 menit baca
KAIRO, KOMPAS — Upaya membujuk Arab Saudi agar bergabung dengan forum Abraham Accord atau membuka hubungan resmi dengan Israel terus digalang sejumlah pihak. Sebanyak 20 pemimpin Yahudi Amerika, seperti diungkap harian Israel, Yedioth Ahronoth, edisi Kamis (4/11/2021), mengunjungi Riyadh, Arab Saudi. Mereka berupaya membujuk para penguasa Arab Saudi agar bersedia membuka hubungan resmi dengan Israel
Selain bertemu dengan keluarga besar Al-Saud, delegasi yang dipimpin pengusaha Yahudi, Phil Rosen, itu menemui sejumlah menteri dan pejabat tinggi Arab Saudi.
Delegasi Yahudi Amerika tersebut berkunjung ke Riyadh atas undangan resmi Pemerintah Arab Saudi dan direstui Pemerintah AS. Delegasi Yahudi Amerika itu mengunjungi Riyadh setelah melakukan kunjungan ke Uni Emirat Arab (UEA) yang pada Agustus tahun lalu telah membuka hubungan resmi dengan Israel.
Menurut klaim Phil Rosen— pengusaha yang dikenal dekat dengan mantan PM Israel Benjamin Netanyahu—para pejabat tinggi Arab Saudi tidak menolak atau setuju untuk membuka hubungan resmi dengan Israel. Mereka hanya menyatakan meminta waktu yang tepat untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
Menurut Phil Rosen, para pejabat tinggi Arab Saudi tidak menyebut secara detail tentang waktu yang tepat tersebut. Namun, mereka menyampaikan bisa dalam kurun waktu enam bulan atau satu tahun mendatang jika kondisi dan situasi sudah memungkinkan untuk membuka hubungan resmi.
Rosen mengatakan, pejabat tinggi Arab Saudi yang menangani urusan kebudayaan berjanji mengizinkan film produk Israel ikut berlomba dalam festival film di Arab Saudi tahun depan. Ia juga menyebutkan, Arab Saudi sempat membuka perundingan rahasia dengan AS tentang Abraham Accord dan kemungkinan negara yang dikontrol keluarga besar Al-Saud itu membuka hubungan resmi dengan Israel. Namun, Rosen tidak merinci waktu digelarnya pertemuan rahasia tersebut.
Rosen hanya mengungkapkan, Arab Saudi, berkat bujukan AS, bersedia mendukung Abraham Accord. Dukungan itu diwujudkan dengan mengizinkan pesawat komersial Israel terbang secara rutin menuju Dubai dan Abu Dhabi di UEA melintasi wilayah udara Arab Saudi.
Menurut Yedioth Ahronoth, Pemerintah Israel sangat berharap pengusaha Phil Rosen bisa menjadi mediator antara Israel dan Arab Saudi hingga tercapai kesepakatan pembukaan hubungan resmi kedua negara.
Pertemuan rahasia
Pada 22 November 2020, PM Israel Benjamin Netanyahu telah bertemu secara rahasia dengan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) di kota Neom yang bertepi ke Laut Merah dan terletak di barat laut wilayah Arab Saudi. Media utama Israel, seperti Yedioth Ahronoth, The Jerusalem Post, Haaretz, situs Walla, koran Israel Hayom, dan stasiun televisi Israel saluran 12, saat itu berlomba memberitakan pertemuan rahasia MBS-Netanyahu itu.
Menteri Pendidikan Israel Yoav Galant membenarkan adanya pertemuan MBS-Netanyahu yang juga dihadiri Menlu AS Mike Pompeo dan Direktur Mossad, Yossi Cohen.
Peran pengusaha
Para pengusaha Yahudi dikenal memiliki andil besar dalam tercapainya Abraham Accord tahun lalu. Abraham Accord adalah kesepakatan sejumlah negara Arab, yakni UEA, Bahrain, Sudan, dan Maroko, untuk membuka hubungan resmi dengan Israel.
Dalam konteks hubungan resmi Israel-Maroko yang diumumkan bulan Desember 2020, ada tokoh pengusaha Yahudi asal Maroko, Yariz Elbaz, yang berperan besar atas tercapainya kesepakatan pembukaan hubungan kedua negara itu. Selain Elbaz, ada dua tokoh Yahudi lagi yang ikut berperan, yaitu Andre Azoula yang merupakan penasihat Raja Maroko, Mohammed VI, dan penasihat keamanan nasional Israel, Meir Ben-Shabbat.
Dalam pembukaan hubungan resmi Israel-UEA juga ada peran besar pengusaha Yahudi asal AS, Haim Saban. Adalah Saban yang melakukan kunjungan ulang alik antara Tel Aviv dan Abu Dhabi sebelum tercapainya Abraham Accord antara Israel dan UEA pada Agustus 2020.
Pengusaha Israel, Udi Angela, disinyalir ikut membiayai operasi senyap Mossad untuk mempertemukan MBS-Netanyahu di kota Neom. Pemerintah Israel pada era PM Netanyahu juga menggunakan jasa pengusaha untuk melakukan pendekatan dengan pemerintahan Presiden AS Joe Biden.
Pengusaha-pengusaha tersebut adalah pengusaha Yahudi asal AS, Ronald S Lauder, yang dikenal pula sebagai Ketua Kongres Yahudi Internasional (WJC) dan ketua lembaga Yahudi untuk Israel, Isaac Herzog, yang juga seorang pengusaha di Israel dan anggota Knesset atau Parlemen Israel. Ronald S Lauder dan Isaac Herzog dikenal dekat dengan Partai Demokrat Amerika Serikat.