G-20 Mesti Ambil Langkah Nyata Menguatkan Peran UMKM dan Perempuan
Keberpihakan G-20 pada digitalisasi UMKM dan perempuan dapat ditunjukkan dengan pembangunan infrastruktur digital, kerja sama teknologi, serta perluasan konektivitas dan peningkatan literasi digital.
Oleh
Cyprianus Anto Saptowalyono
·4 menit baca
ROMA, KOMPAS — Sebagai kelompok negara dengan perekonomian terbesar di dunia, G-20 harus terus mendorong penguatan peran usaha mikro, kecil, dan menengah serta perempuan melalui sejumlah aksi nyata. Selain meningkatkan inklusi keuangan, transformasi teknologi juga perlu didukung mengingat salah satu tugas negara-negara G-20 adalah memastikan pemulihan ekonomi setelah pandemi Covid-19 dilakukan bersama dan berkelanjutan.
Pesan itu disampaikan Presiden Joko Widodo saat berpidato pada sesi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 yang membahas soal usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan bisnis milik perempuan. ”Pertama, meningkatkan inklusi keuangan UMKM dan perempuan. Inklusi keuangan adalah prioritas Indonesia. Indeks keuangan inklusif kami telah mencapai 81 persen dan kami targetkan mencapai 90 persen di tahun 2024,” kata Presiden pada acara yang digelar di La Nuvola, Roma, Italia, pada Sabtu (30/10/2021) waktu setempat.
Di hadapan forum itu, Presiden menuturkan bahwa peran perempuan dan UMKM bagi kemajuan bangsa merupakan keniscayaan. Bagi Indonesia, UMKM adalah sendi utama perekonomian. Indonesia memiliki lebih dari 65 juta unit UMKM yang berkontribusi terhadap 61 persen perekonomian nasional.
Pada saat sama, 64 persen pelaku UMKM Indonesia adalah perempuan. Dengan demikian, bagi Indonesia, memberdayakan UMKM berarti juga memberdayakan perempuan. UMKM juga menunjukkan ketangguhan yang cukup tinggi di tengah pandemi.
Kepala Negara menuturkan untuk mencapai hal itu, pembiayaan yang ramah dan akses pendanaan bagi UMKM di Indonesia akan terus diperkuat. Indonesia mengalokasikan 17,8 miliar dollar AS kredit usaha rakyat (KUR) dan lebih dari 2,4 juta pengusaha perempuan telah menerima bantuan ini.
Indonesia mengembangkan skema pemodalan khusus yang disebut program Mekaar, ”Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera”. Dalam bahasa Inggris, Mekar berarti to grow, to blossom, melambangkan semangat bagi tumbuh berkembangnya peran ekonomi perempuan.(Presiden Jokowi)
Selain itu, lanjut Presiden, Indonesia juga meluncurkan 1,1 miliar dollar AS bagi Program Produktif Usaha Mikro dan 63,5 persen di antaranya diterima pengusaha perempuan. Khusus untuk pengusaha perempuan mikro dan ultramikro, Indonesia mengembangkan skema pemodalan khusus yang disebut program Mekaar ”Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera”. ”Dalam bahasa Inggris, Mekar berarti to grow, to blossom. Melambangkan semangat bagi tumbuh berkembangnya peran ekonomi perempuan,” katanya.
Hingga saat ini, terdapat lebih dari 10,4 juta nasabah dengan total pembiayan 1,48 miliar dollar AS dan kredit bermasalah relatif rendah, yakni hanya 0,1 persen. Hal tersebut membuktikan kemampuan para pengusaha perempuan dalam mengelola dana.
Aksi nyata kedua adalah mendukung transformasi ekonomi UMKM. Presiden menyebut, digitalisasi merupakan kunci utama. Lokapasar atau e-commerce (e-dagang) menjadi salah satu penggerak ekonomi Indonesia di masa pandemi dengan nilai yang akan mencapai 24,8 miliar dollar AS tahun ini. ”Selama pandemi, 8,4 juta UMKM Indonesia telah memasuki ekosistem digital, termasuk bagi 54 persen UMKM perempuan,” ujarnya.
Lebih jauh Presiden menyebut bahwa keberpihakan G-20 harus nyata bagi digitalisasi UMKM dan perempuan. Dukungan dapat berupa pembangunan infrastruktur digital dan kerja sama teknologi, perluasan konektivitas digital secara inklusif, serta peningkatkan literasi digital pelaku UMKM.
”Transformasi UMKM akan semakin kuat apabila didukung berbagai kebijakan strategis tersebut. Kami di Indonesia terus lakukan berbagai upaya mendukung UMKM seperti kemitraan BUMN dengan UMKM, kemudahan izin usaha, dukungan inkubasi bisnis, penguatan koperasi dan lainnya,” jelasnya.
Presiden Jokowi menuturkan berbagai langkah strategis tersebut telah membawa hasil nyata, yakni ekonomi Indonesia tumbuh 7,07 persen pada triwulan II tahun ini. Selain itu, angka kemiskinan dan pengangguran mulai menurun dan nilai ekspor tumbuh 37,7 persen.
Tugas kita, memastikan pemulihan ini dilakukan secara bersama dan berkelanjutan. Recover together, recover stronger.
”Dengan terus membaiknya situasi pandemi di Indonesia, positivity rate di bawah 1 persen, vaksinasi dosis pertama mencapai 53,62 persen, dan vaksinasi dosis lengkap mencapai 31,50 persen, insya Allah, pemulihan ekonomi Indonesia akan berjalan. Tugas kita, memastikan pemulihan ini dilakukan secara bersama dan berkelanjutan. Recover together, recover stronger,” kata Presiden Jokowi.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menuturkan bahwa dalam acara tersebut Presiden Jokowi merupakan salah satu dari empat pembicara yang diundang. Tiga pembicara lainnya adalah Perdana Menteri Italia Mario Draghi, Ratu Maxima dari Belanda, dan Kanselir Jerman Angela Merkel. ”Memberdayakan UMKM dan perempuan adalah kebijakan sentral dalam percepatan pencapaian SDGs di Indonesia menurut Presiden,” kata Menlu Retno dalam keterangannya di Hotel Splendide Royal, Roma.
Jamuan santap malam G-20
Pada Sabtu malam, Presiden Jokowi menyaksikan pertunjukan kebudayaan di Terme di Diocleziano, Roma, Italia. Pertunjukan kebudayaan ini merupakan bagian dari rangkaian KTT G-20. Jarum jam menunjukkan pukul 20.11 waktu setempat ketika Presiden Jokowi tiba di tempat yang dibangun antara tahun 298 dan 306 Masehi tersebut.
Presiden tampak berbincang bersama sejumlah pemimpin, seperti Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Perdana Menteri Australia Scott Morrison, dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in. Presiden kemudian bergabung bersama Perdana Menteri Italia, Mario Draghi, dan para pemimpin negara lain untuk menyaksikan pertunjukan budaya yang menyuguhkan karya seni, pertunjukan musik, hingga tarian.
Seusai menyaksikan pertunjukan budaya, Presiden Jokowi kemudian menuju Istana Kepresidenen Palazzo del Quirinale untuk menghadiri jamuan santap malam oleh Presiden Italia Sergio Mattarella. Presiden pun sempat berfoto bersama dengan Presiden dan PM Italia beserta pasangan masing-masing. Turut mendampingi Presiden dalam jamuan santap malam tersebut adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.