Luncurkan eNaira, Nigeria Jadi Negara Afrika Pertama Adopsi Mata Uang Digital
Para ahli melihat peluncuran eNaira sebagai langkah besar menuju masyarakat Nigeria tanpa uang tunai. Hal itu diharapkan juga mendorong pertumbuhan ekonomi digital di negara itu.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·4 menit baca
LAGOS, SENIN — Popularitas uang virtual dan mata uang kripto direspons oleh Pemerintah Nigeria dengan meluncurkan mata uang digital. Presiden Nigeria Muhammadu Buhari, Senin (25/10/2021), memperkenalkan eNaira, mata uang digital Nigeria. Nigeria menjadi negara pertama di Afrika sub-Sahara yang sepenuhnya mengadopsi mata uang digital.
Lewat langkah itu, Nigeria bergabung dengan China dan beberapa negara lain yang menggunakan atau merintis penggunaan uang elektronik yang diatur oleh bank sentral. Mata uang eNaira adalah mata uang digital yang didukung bank sentral (CBDC). Seperti halnya mata uang kripto, eNaira adalah uang virtual. Namun, CBDC adalah alat pembayaran sah yang diatur bank sentral, sementara mata uang kripto berada di luar kendali pemerintah.
”Kami menjadi negara pertama di Afrika dan salah satu yang pertama di dunia yang memperkenalkan mata uang digital kepada warga kami,” kata Buhari pada acara peluncuran eNaira. Pemerintah Nigeria mengamati peningkatan minat warganya pada mata uang kripto. Ini menjadi strategi warga untuk menghindari dampak pelemahan mata uang naira, mata uang Nigeria. Penggunaan mata uang kripto juga menjadi cara warga menekan dampak tingginya biaya hidup di tengah angka pengangguran yang tinggi di negara terpadat di Afrika itu.
Lima negara telah meluncurkan mata uang digital yang diatur secara resmi oleh bank sentral. Menurut data CBDC Dewan Atlantik, Swedia dan Korea Selatan bersama 12 negara lain tengah dalam penjajakan untuk meluncurkan mata uang digital. Di Afrika Barat, Ghana juga dilaporkan ingin segera meluncurkan CBDC sendiri.
Bank Sentral Nigeria pada awal tahun ini berusaha mengontrol penggunaan mata uang kripto. Bank sentral memerintahkan bank-bank di Nigeria untuk menutup rekening warga yang terlibat dalam transaksi terkait perdagangan mata uang kripto. Terlepas dari larangan bank sentral, banyak orang Nigeria mengabaikannya. Mereka umumnya menggunakan mata uang kripto untuk bertransaksi dalam aktivitas dengan pihak di luar Nigeria.
Penggunaan CBDC dapat membantu memindahkan lebih banyak orang dan bisnis dari sektor informal ke sektor formal sehingga meningkatkan basis pajak negara.
Para ahli mengatakan, mata uang digital berpotensi mengurangi biaya transaksi dan memudahkan transfer lintas batas antarnegara. Mata uang digital secara umum juga positif guna memperluas inklusi keuangan. Sebab, warga yang tidak memiliki akses ke perbankan dapat menggunakan ponsel mereka untuk bertransaksi dengan mata uang digital. ”Penggunaan CBDC dapat membantu memindahkan lebih banyak orang dan bisnis dari sektor informal ke sektor formal sehingga meningkatkan basis pajak negara,” kata Buhari.
Mata uang eNaira baru akan diterbitkan sebagai alat pembayaran yang sah seperti mata uang naira saat ini dan akan beroperasi di Hyperledger Fabric Blockchain. Nilai tukar mata uang itu juga akan mengikuti nilai tukar resmi. Bank sentral Nigeria menyatakan, para pengguna mata uang digital dapat mengunduh aplikasi eNaira dan mendanai dompet digital mereka menggunakan rekening bank masing-masing.
Bank Sentral Nigeria juga akan mengadaptasi sistem setelah peluncuran eNaira secara resmi oleh pemerintah. Hal itu bertujuan mendorong penggunaan mata uang oleh orang-orang yang tidak memiliki akses perbankan. Target secara luas yang dituju adalah warga yang tinggal di kawasan perdesaan.
Menarik dicermati, peluncuran eNaira itu dilakukan ketika Nigeria sedang menangani dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19 dan penurunan tajam harga minyak mentah global. Nigeria adalah produsen minyak terbesar di Benua Afrika. Setelah tergelincir ke dalam resesi kedua setelah dimulainya pandemi, ekonomi Nigeria kembali tumbuh. Namun, inflasi, terutama harga makanan, tetap tinggi dan nilai tukar naira melemah terhadap dollar AS.
Buhari mengatakan, mata uang digital dan teknologi blockchain yang digunakan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan produk domestik bruto (PDB) Nigeria. Besaran PDB negara itu ditargetkan naik hingga 29 miliar dollar AS selama satu dasawarsa mendatang. PDB Nigeria saat ini adalah salah satu yang terbesar di Afrika, mencapai 432,3 miliar dollar AS.
Para ahli menilai, peluncuran eNaira sebagai langkah besar menuju masyarakat Nigeria tanpa uang tunai. Hal itu diharapkan juga mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang cepat sebagaimana prioritas bank sentral Nigeria sejak 2012. ”eNaira adalah kemajuan besar bagi Nigeria,” kata Andrew Nevin, kepala ekonom di lembaga PricewaterhouseCoopers Nigeria. ”Ini adalah mekanisme pembayaran yang jauh lebih sederhana dan akan membantu dalam banyak dimensi, termasuk dalam mengurangi jumlah uang tunai yang digunakan dan biaya transaksi.” (AP/AFP)