logo Kompas.id
InternasionalTransisi Demokrasi Sudan di...
Iklan

Transisi Demokrasi Sudan di Ujung Tanduk

Masa depan pemerintahan transisi di Sudan menjadi tak menentu. Pihak sipil dan militer yang seharusnya saling memperkuat kerja sama justru kehilangan kepercayaan satu sama lain. Pemerintahan transisi negara itu terancam.

Oleh
MUSTHAFA ABD RAHMAN, DARI KAIRO, MESIR
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/vgIfq_eQxoJOplVCx7wgzUDCEDE=/1024x684/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2FSUDAN-POLITICS-DEMO_99733853_1635093802.jpg
AFP PHOTO

Warga Sudan berunjuk rasa di kota Khartoum Bahri, wilayah utara ibu kota kembar, guna menuntut peralihan pemerintahan transisi kepada pihak sipil, 21 Oktober 2021.

Dari kumpulan negara-negara Arab, Sudan sesungguhnya sangat diharapkan menjelma menjadi negara demokrasi. Harapan itu muncul setelah rakyat Sudan berhasil menumbangkan rezim diktator Presiden Omar Hassan al-Bashir yang berkuasa selama 30 tahun (1989-2019) pada 11 April 2019.

Sedemikian monumental peristiwa itu, keberhasilan rakyat Sudan tersebut kerap dinamai dengan gerakan Musim Semi Arab gelombang kedua. Gerakan ini juga melanda sejumlah negara Arab tahun 2019, seperti Aljazair, Irak, dan Lebanon. Nama Musim Semi Arab digunakan merujuk pada gerakan dan unjuk rasa rakyat Arab yang menuntut tumbangnya rezim diktator di sejumlah negara Arab pada tahun 2011, yakni di Tunisia, Mesir, Libya, Yaman, dan Suriah.

Editor:
samsulhadi
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000