logo Kompas.id
InternasionalPelaksanaan Konsensus...
Iklan

Pelaksanaan Konsensus Terombang-ambing, Indonesia Desak Penunjukan Utusan Khusus

Penerapan lima konsensus terombang-ambing karena keengganan junta militer Myanmar membuat kondisi negara itu makin karut-marut. ASEAN harus segera mengambil keputusan menyusul infeksi Covid-19 di Myanmar.

Oleh
Mahdi Muhammad
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/botmrQEl4XBKNlDR71M1DtTsZ3w=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2Fcfd7c5e4-c5dd-4d9d-b725-56e367ccd145_jpeg.jpg
AP

Pengunjuk rasa memberikan salam tiga jari sambil membentangkan spanduk bertuliskan ”Serangan Yangon akan mengalahkan semua musuh” saat berunjuk rasa menentang kudeta militer di Yangon, Myanmar, Senin (26/4/2021) waktu setempat. Para aktivis prodemokrasi Myanmar kecewa karena pemimpin junta militer tidak memenuhi rekomendasi ASEAN untuk membebaskan tahanan politik dan segera mengakhiri krisis.

JAKARTA, SENIN — Pelaksanaan lima isi konsensus yang disampaikan beberapa pemimpin negara ASEAN di Jakarta pada April lalu terombang-ambing karena keengganan pemimpin militer Jenderal Min Aung Hlaing. Hlaing mexnetapkan syarat sebelum melaksanakan lima poin konsensus, yaitu kestabilan situasi keamanan dan politik di Myanmar.

Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi di sela-sela kunjungannya ke Washington, Senin (2/8/2021) waktu Indonesia atau Minggu waktu setempat, mengatakan, pertemuan para menteri luar negeri anggota ASEAN yang dijadwalkan berlangsung selama dua jam, secara virtual, molor menjadi lima jam karena membahas isu yang sulit ini.

Editor:
Bonifasius Josie Susilo H
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000