Setelah setahun berhasil mengendalikan pandemi, muncul lonjakan kasus di China akibat virus varian Delta. Pemerintah China lekas menelusuri kontak dan melakukan tes massal.
Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
·3 menit baca
BEIJING, MINGGU — China mengalami penambahan kasus positif Covid-19 baru yang mayoritas merupakan penularan lokal. Setelah satu tahun berhasil mengendalikan pandemi, sejak Juni 2021 tercatat ada 93.005 kasus positif akibat penyebaran galur Delta virus SARS-CoV-2. Jutaan orang di belasan kota segera dites massal oleh pemerintah.
Data Komisi Kesehatan China per Minggu (1/8/2021) menyebutkan ada 75 kasus baru dan 53 kasus di antaranya merupakan penularan lokal. Kasus-kasus ini berasal dari kluster Bandara Internasional Lukou di kota Nanjing, Provinsi Jiangsu.
Akibat terungkapnya kasus tersebut, bandara ditutup 10 hari untuk menjalani pembersihan. Permasalahannya, kluster bandara itu setelah dilacak lebih mendalam telah menyebar ke 20 kota di 12 provinsi.
Pemerintah China segera melakukan tes massal di sejumlah kota. Di Nanjing, misalnya, penduduk kota yang berjumlah 9,2 juta jiwa ini telah menjalani tiga kali tes reaksi berantai polimerase (PCR) untuk memantau penyebaran Covid-19. Sejumlah media melaporkan, ada ratusan ribu warga yang diisolasi di rumah masing-masing, tetapi tidak ada data persis.
Berdasarkan laporan kantor berita nasional, Xinhua, semua tempat wisata di Nanjing ditutup. Pemerintah setempat menyatakan ada 30 distrik yang termasuk zona berisiko menengah dan satu distrik berisiko tinggi. Semua wisatawan tidak boleh meninggalkan Nanjing apabila tidak lulus tes PCR sebanyak tiga kali dan setiap hasil tes itu harus negatif. Selama menunggu tes dan hasilnya, mereka dikarantina di hotel-hotel.
Ibu kota Beijing juga mengalami penutupan wilayah secara parsial, khususnya di permukiman-permukiman dengan risiko tinggi. Hal ini karena ada pasangan suami-istri warga Beijing yang baru pulang berwisata dari Kota Zhangjiajie di Provinsi Hunan. Ketika tiba di rumah, mereka baru menunjukkan gejala positif Covid-19. Akibatnya, kompleks perumahan mereka ditutup sementara.
Di Kota Zhangjiajie yang terkenal dengan wisata bersejarahnya, semua tempat wisata ditutup hingga jangka waktu yang belum ditentukan. Sebanyak 1,5 juta penduduknya diwajibkan tetap di rumah, kecuali untuk belanja kebutuhan pokok dan mengikuti tes PCR.
Kasus positif juga ditemukan di kota Zhenghou, Provinsi Henan, yang baru-baru ini dilanda banjir besar. Sejumlah staf rumah sakit tertular pasien Covid-19 yang baru datang dari luar negeri. Di tengah kesibukan membersihkan puing-puing akibat banjir dan memulai membangun kembali infrastruktur yang rusak, pemerintah kota Zhengzhou juga melakukan tes PCR kepada 10 juta warganya.
Harian China Daily mengatakan, penambahan kasus ini drastis terjadi sejak Juni ketika galur Delta memasuki China. Galur ini memiliki kecepatan penularan lebih tinggi dibandingkan dengan virus SARS-CoV-2 yang berasa dari Wuhan. Total kasus positif sampai dengan Juli adalah 93.005 kasus. Jumlah kasus aktif atau pasien yang masih dirawat ada 1.022 kasus.
Pemerintah terus menggenjot penyuntikan vaksin Covid-19. Berdasarkan data Komisi Kesehatan Nasional China, sudah 1,63 miliar dosis vaksin yang disuntikkan ke masyarakat. Apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk China yang sebesar 1,4 miliar jiwa, kemungkinan besar hampir semua warga baru menerima dosis pertama. Oleh karena itu, pemerintah harus mengebut penyuntikan dosis kedua.
”Vaksin kami sejauh ini masih bisa membantu melawan galur-galur baru, tetapi kami harus bergerak cepat. Jangan tunggu sampai virusnya bermutasi,” kata virolog dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit China, Feng Zijian. (AFP)