Covid-19 di Asia Tenggara, dari Ancaman Kurungan sampai Rumah Sakit Darurat
Beberapa negara di Asia Tenggara mengambil kebijakan keras untuk menekan angka kasus baru Covid-19.
Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
·3 menit baca
MANILA, KAMIS — Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengancam akan memolisikan rakyatnya yang menolak untuk diimunisasi Covid-19. Secara terang-terangan, ia mengatakan mereka adalah penyebar virus SARS-CoV-2. Sementara itu, di Thailand, pemerintah membuka rumah sakit lapangan dengan memanfaatkan gudang di bandara guna menampung pasien yang terus meningkat.
Pernyataan Duterte itu ia keluarkan pada Rabu (28/7/2021) malam waktu setempat. Presiden yang terkenal ceplas-ceplos dan agak ekstrem ini memerintahkan semua kepala desa dan barangtay (sejenis rukun warga) untuk mengawasi warganya karena mereka yang mengetahui data persis di lapangan, termasuk warga yang sudah diimunisasi Covid-19 dan yang belum.
Ia memerintahkan untuk mengejar target imunisasi bagi warga yang mau saja. Bagi orang yang menolak divaksin, mereka tidak boleh meninggalkan rumah. Di sini, pengawasan oleh kepala desa dan kepala barangtay harus dilakukan secara ketat.
”Kalau ada di antara kalian yang belum divaksin Covid-19 nekat keluar rumah, akan saya panggil polisi supaya mereka menggelandang kalian ke rumah dan mengunci kalian di sana. Terserah kalian jika tidak mau divaksin, tapi jangan coba-coba keluar karena kalian adalah penyebar virus korona,” ujar Duterte.
Pada bulan Juni lalu, ia juga mengeluarkan ancaman penjara bagi orang-orang yang menolak diimunisasi Covid-19. Ketua Asosiasi Advokat Filipina Rico Domingo mengatakan kepada media ABS-CBN bahwa ancaman presiden negaranya itu tidak memiliki landasan hukum karena sejauh ini tidak ada aturan formal mengenai kewajiban imunisasi Covid-19.
Data Pemerintah Filipina menyebutkan, dari 100 juta penduduk, baru 6,2 persen yang telah menerima imunisasi Covid-19 dosis lengkap. Apabila digabung dengan mereka yang baru menerima dosis pertama, jumlahnya adalah 10 persen. Duterte menargetkan pada akhir tahun 2021 ada 70 juta warga Filipina yang diimunisasi.
Rappler melaporkan, Rabu malam itu, Duterte juga bertemu dengan Kongres. Ia meminta Kongres segera menyusun dan mengesahkan undang-undang ataupun payung hukum formal mengenai kewajiban masyarakat untuk diimunisasi Covid-19 serta sanksi apabila menolak.
”Sampai aturan itu dibuat, saya bersedia bertanggung jawab penuh untuk segala jenis tindakan terkait mewajibkan vaksinasi Covid-19,” kata Duterte. Sejauh ini, Filipina berusaha mengendalikan penyebaran Covid-19 dengan menutup penerbangan dari 12 negara, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, dan India.
Tutup perbatasan
Sementara itu, di Kamboja, pemerintah menutup perbatasan dengan Thailand. Delapan provinsi yang berbatasan dengan ”Negara Gajah Putih”, termasuk Provinsi Sieam Reap yang terkenal dengan Angkor Wat, menjalani pembatasan kegiatan masyarakat. Warga dilarang keluar rumah dan semua jenis tempat usaha ditutup.
”Perbatasan hanya boleh dilalui oleh kendaraan yang mengangkut logistik,” kata Perdana Menteri Kamboja Hun Sen.
Di Thailand, jumlah kasus terus meningkat. Jumlah total pasien positif Covid-19 mencapai 543.361 orang dan angka kematiannya 4.397 jiwa. Dari segi imunisasi Covid-19 juga belum terlalu banyak kemajuan. Dari total populasi, yaitu 66 juta jiwa, baru 5,6 persen yang telah menerima dosis lengkap vaksin Covid-19. Jika disatukan dengan mereka yang baru diimunisasi tahap pertama, jumlah penerima vaksin di Thailand sebanyak 19,2 persen dari 66 juta jiwa.
Pemerintah Thailand mulai membuka rumah sakit (RS) darurat Covid-19 karena semakin berkurangnya ketersediaan tempat rawat inap dan isolasi bagi pasien positif. Sebuah gudang kargo di Bandara Don Muang, Bangkok, diubah menjadi rumah sakit lapangan berkapasitas 1.800 tempat tidur.
Menurut Kepala RS Mongkutwatanna, Rienthong Nanna, yang mengawasi RS Darurat Covid-19 Bandara Don Muang, tempat itu hanya untuk pasien dengan gejala sedang dan ringan. Pasien yang kondisinya memburuk akan dialihkan ke RS lain, salah satunya RS Lapangan Pitak Rachan. (REUTERS)