New South Wales Umumkan Status Covid-19 ”Darurat Nasional”
Negara-negara tetangga Indonesia mengumumkan pembatasan wilayah yang lebih ketat karena kasus penularan varian Delta belum terkendali. Filipina menambah daftar negara yang penduduknya dilarang masuk negara itu.
Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
·3 menit baca
SYDNEY, JUMAT — Sejumlah negara tetangga Indonesia mengumumkan kondisi darurat terkait penanganan pandemi Covid-19. Australia, Malaysia, dan Filipina mengejar ketertinggalan dalam proses vaksinasi dan kian ketat melakukan pembatasan kegiatan masyarakat.
Negara Bagian New South Wales di Australia menyatakan kondisi pandemi Covid-19 di wilayahnya sudah pada taraf darurat nasional pada Jumat (23/7/2021) pagi waktu setempat. Mereka dalam 24 jam mendapat tambahan 136 kasus positif baru sehingga total kasus sejauh ini adalah 1.782 kasus. Kota terbesarnya, Sydney, masih dalam penutupan wilayah yang telah berjalan selama empat pekan.
”Proses imunisasi masyarakat mendesak dilakukan. Kami meminta pemerintah federal di Canberra mau segera mengirim vaksin Pfizer ke Sydney,” kata Menteri Besar New South Wales Gladys Berejiklian.
Australia secara nasional menghadapi kendala imunisasi Covid-19. Dewan Pengawas Teknik Imunisasi Australia (ATAGI) hanya memperbolehkan vaksin merek Oxford/AstraZeneca disuntikkan ke penduduk berumur 60 tahun ke atas karena untuk usia lebih muda ada risiko penggumpalan darah. Umur di bawah 60 tahun disarankan menggunakan vaksin dari Pfizer-BioNTech yang saat ini jumlahnya tidak mencukupi.
Permintaan dari News South Wales ini ditolak oleh Perdana Menteri Scott Morrison. Menurut dia, satu benua itu tengah berjuang melawan pandemi. Pemerintah federal telah membagi-bagi kuota vaksin Covid-19 untuk setiap negara bagian. Sudah 12 persen dari 25 juta penduduk negara itu yang diimunisasi Covid-19. New South Wales tidak akan diberi perlakuan khusus dengan mengalihkan suplai vaksin Pfizer ke sana.
Akibat kenaikan kasus positif di New South Wales, Negara Bagian Victoria yang berbatasan langsung dengan Sydney segera memperketat pengawasan di semua jalanan. ”Jangan sampai ada orang dari Sydney kabur ke Melbourne, demikian pula sebaliknya. Lebih baik sekeliling kota Sydney dibarikade,” kata Menteri Besar Victoria Dan Andrews.
Di seberang lautan, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menutup sementara gelembung perjalanan Selandia Baru-Australia selama delapan pekan ke depan. Semua warga negara Selandia Baru yang masih berada di Australia diminta lekas pulang ke tanah air.
Negara yang turut menambah daftar larangan kedatangan adalah Filipina. Setelah orang-orang dari Indonesia dan India dilarang masuk ke Filipina, orang-orang Malaysia kini juga masuk ke dalam daftar tersebut. Total ada 10 negara yang untuk sementara penduduknya tidak boleh menginjakkan kaki di Filipina.
Saat ini, Filipina adalah negara nomor dua di Asia Tenggara dengan keadaan pandemi paling parah setelah Indonesia. Tercatat mereka memiliki 1,54 juta kasus positif dan 27.000 kematian. ”Kita harus mengendalikan situasi di dalam negeri dulu sebelum bisa menerima orang-orang dari luar negeri,” kata Juru Bicara Kantor Kepresidenan Filipina Harry Roque.
Ibu Kota Manila dan sekitarnya dikenai pembatasan kegiatan masyarakat paling ketat. Bahkan, anak-anak berusia 5-17 tahun dilarang meninggalkan rumah kecuali untuk keadaan darurat, seperti harus ke dokter.
Dilansir dari harian Inquirer, jumlah penduduk Filipina yang sudah menerima imunisasi Covid-19 lengkap ada 4,7 juta orang dan yang baru menerima satu dosis adalah 15 juta orang. Pemerintah menargetkan bisa menyuntikkan 500.000 dosis vaksin setiap hari. Sekarang ini capaian tertinggi baru 391.000 dosis per hari.
Di Malaysia, kerja target imunisasi juga terus digenjot. Menurut Perdana Menteri Muhyiddin Yassin melalui kantor berita Bernama, sudah 46,7 persen penduduk dewasa Malaysia diimunisasi satu kali. Adapun 21,8 persen telah memperoleh imunisasi Covid-19 lengkap. Total ada 16 juta dosis vaksin yang telah disuntikkan. (AFP/REUTERS)