Pendiri Amazon, Jeff Bezos, bersiap jalan-jalan ke ruang angkasa selama 11 menit untuk menikmati pemandangan dan merasakan kondisi gravitasi nol.
Oleh
Luki Aulia
·4 menit baca
Pendiri Amazon dan Blue Origin, yang juga orang terkaya di dunia, Jeff Bezos (57), bersiap hendak ”mengintip” pemandangan di ruang angkasa dengan roket buatan Blue Origin, New Shepard, Selasa (20/7/2021) pagi waktu setempat. Seluruh misi ke ruang angkasa ini akan berlangsung selama 11 menit, mulai dari peluncuran di Texas menuju ke garis Karman yang berada di ketinggian lebih dari 100 kilometer dari permukaan Bumi, lalu kembali mendarat lagi di Bumi.
Misi Bezos ini dilakukan bersamaan dengan peringatan ke-52 pendaratan pertama di Bulan. Bezos tak sendiri. Ia ditemani adiknya, Mark; perempuan pionir penerbangan Amerika Serikat, Wally Funk (82); dan Oliver Daemen (18), mahasiswa asal Belanda yang menang lotere tiket misi ini senilai 28 juta dollar AS. ”Saya dan kru yang lain bersemangat sekali. Kami sudah siap dan wahananya juga siap,” kata Bezos.
Menurut rencana, perjalanan ini akan mencapai jarak 106 kilometer di atas permukaan Bumi atau 16 kilometer lebih tinggi dibandingkan ketinggian yang dicapai misi perjalanan ruang angkasa pendiri Virgin Galactic, Richard Branson, pada 11 Juli lalu. Setelah lepas landas, kapsul New Shepard akan meluncur ke ruang angkasa dengan kecepatan sekitar 3.700 kilometer per jam menggunakan mesin oksigen cair-hidrogen cair dengan produk sampingan uap air.
Kapsul New Shepard akan melepaskan diri dari roket pendorongnya dan ketika sudah sampai di ketinggian yang ditargetkan, para penumpang atau astronotnya bisa merasakan pengalaman gravitasi nol sambil menikmati pemandangan ruang angkasa selama 3-4 menit. Roket pendorong yang otomatis kembali mendarat di landasan sementara kapsul akan kembali ke Bumi dengan ditahan tiga parasut raksasa dan mesin pendorong agar mendarat dengan halus. ”Saya tak sabar ingin bisa mengapung dan jalan-jalan di kondisi nol gravitasi,” kata Wally Funk.
Kapsul New Shepard setinggi 18,3 meter itu berjalan otomatis dengan bantuan komputer tanpa perlu pilot. Sementara roket Virgin Galactic milik Branson masih harus dioperasikan oleh dua pilot. Sebelum misi Bezos dilakukan, sudah dilakukan 15 kali uji terbang New Shepard ke ruang angkasa yang berhasil sejak 2015. Semua uji terbang itu tanpa awak. Uji terbangnya, antara lain, terkait kecepatan, mekanisme keamanan, dan latihan mendarat dengan hanya memakai satu parasut.
Jika perjalanan Bezos berhasil, menurut rencana Blue Origin akan kembali membuat misi ruang angkasa berpenumpang dua kali hingga akhir tahun ini. ”Ini bukan kompetisi misi ke ruang angkasa. Ini hanya soal membangun jalan menuju ruang angkasa supaya generasi mendatang bisa melakukan banyak hal luar biasa di ruang angkasa,” kata Bezos.
Bezos yang mendirikan Blue Origin pada tahun 2000 sejak awal bercita-cita ingin membangun koloni ruang angkasa yang memiliki gravitasi buatan sehingga akan bisa dihuni oleh jutaan orang. ”Kami mempelajari cara membuat wahana yang aman,” kata CEO Blue Origin Bob Smith, Minggu.
Smith memperkirakan misi ke ruang angkasa selanjutnya akan dilakukan September atau Oktober mendatang. Blue Origin belum memublikasikan harga tiket misi ke ruang angkasa ini kepada publik dan belum ada jadwal tetap penerbangan. Yang jelas, kata Smith, banyak orang yang tertarik untuk membayar mahal demi jalan-jalan ke ruang angkasa. Blue Origin sudah memiliki daftar calon penumpang dalam misi-misi selanjutnya. Minat tinggi ini terlihat saat ada 6.000 orang dari 143 negara yang ikut lelang misi pertama.
Namun, di sisi lain, sektor ini menuai kritik karena perjalanan ini hanya bisa dinikmati oleh orang kaya atau superkaya. Misi ke ruang angkasa ini juga dikritik karena dilakukan ketika dunia tengah dilanda berbagai bencana akibat iklim dan pandemi Covid-19. Di luar kritik dan kecaman, peluncuran New Shepard ini menandai tonggak dalam kompetisi membangun sektor pariwisata ruang angkasa yang menurut perkiraan bank investasi Swiss, UBS, akan mencapai 3 miliar dollar AS per tahun dalam kurun 10 tahun.
Selain Branson dan Bezos, ada miliuner lain, Elon Musk, yang juga berencana mengirimkan misi perjalanan ruang angkasa berpenumpang pada September mendatang. Bahkan, menurut rencana, lebih ambisius, yakni misi orbital selama beberapa hari dengan menggunakan roket dan kapsul buatannya, Crew Dragon. (REUTERS/AFP/AP)