Bayar Minum Kopi dengan Gunakan Toilet Ramah Lingkungan
Seorang profesor di Ulsan, Korsel, merancang toilet ramah lingkungan, dilengkapi pemindaian uang virtual. Menggunakan toilet itu bisa dikonversi jadi uang virtual untuk membayar segelas kopi atau barang kebutuhan lain.
Oleh
MH SAMSUL HADI
·2 menit baca
Ulsan
Mahasiswa Ulsan National Institute of Science and Technology (UNIST), Korea Selatan, tak perlu merogoh uang untuk menikmati segelas kopi atau mi instan di kafetaria kampus, tetapi cukup menggunakan toilet kampus mereka.
Cho Jae-weon, profesor teknik lingkungan dan perkotaan UNIST, merancang toilet ramah lingkungan yang terhubung dengan laboratorium penghasil biogas dan pupuk dari kotoran. Toilet BeeVi, singkatan dari bee (lebah) dan vision, rancangan Cho menggunakan pompa vacuum—mengurangi penggunaan air—untuk menggelontorkan tinja ke tangki septik bawah tanah.
”Jika kita berpikir out of the box, kotoran tinja itu punya nilai berharga untuk membuat energi dan pupuk. Saya memanfaatkan nilai tersebut dalam perputaran siklus ekologi,” kata Cho.
Mikroorganisme menghancurkan kotoran itu menjadi metana, sumber energi bagi gedung, tungku gas, alat pemasak air, dan lain-lain. Dari hitungan Cho, satu orang rata-rata membuang 500 gram kotoran per hari, yang bisa dikonversi menjadi 50 liter gas metana dan menghasilkan listrik 0,5 kWh atau bisa untuk menggerakkan kendaraan hingga sejauh 1,2 kilometer.
Cho juga merancang mata uang virtual, Ggool—berarti ’madu’ dalam bahasa Korea. Orang yang menggunakan toilet itu, dengan memindai kode QR dengan telepon seluler di dalam toilet, mendapat 10 Ggool per hari. Mata uang virtual ini bisa untuk membayar di kampus tersebut, dari kopi seduh, mi, buah, hingga buku.
Para mahasiswa bisa memilih produk yang diinginkan di toko atau kafetaria dan memindai kode QR untuk membayar dengan Ggool. ”Saya tadinya hanya berpikir bahwa tinja adalah sesuatu yang kotor, tetapi kini tersadar bahwa itu bisa menjadi barang berharga dengan nilai besar bagi saya,” ujar Heo Hui-jin, mahasiswa pascasarjana, saat ditemui di kios Ggool. (REUTERS)