Hukuman atas Ulah Jari yang Tak Terkendali di Medsos
Seorang remaja Singapura dijatuhi hukuman percobaan sembilan bulan penjara plus 40 jam kerja sosial gara-gara unggahan berisi ancaman pembunuhan terhadap striker klub Liga Inggris, Brighton & Hove Albion.
Oleh
MH SAMSUL HADI
·2 menit baca
Singapura
Hati-hatilah mengunggah pesan di media sosial. Pesan seperti ini sudah kerap disampaikan. Namun, apa yang dilakukan remaja Singapura ini menjadi peringatan bahwa skop pengusutan kasus pelanggaran dalam bermedia sosial bisa lintas negara.
Derek Ng De Ren (19), Rabu (7/7/2021), dijatuhi hukuman percobaan sembilan bulan penjara plus 40 jam kerja sosial. Hukuman itu dijatuhkan atas ulahnya dengan mengirim ancaman pembunuhan melalui Instagram terhadap striker klub Brighton & Hove Albion asal Perancis, Neal Maupay, setelah laga melawan Arsenal di Liga Inggris, Juni 2020.
Berdasarkan dokumen pengadilan, Derek Ng De Ren geram melihat tayangan televisi yang menampilkan benturan Maupay dan kiper Arsenal, Bernd Leno. Akibat benturan fisik itu, Leno ditandu keluar di babak pertama. Maupay kemudian mencetak gol kemenangan dalam laga krusial itu.
Tak mampu menahan emosi melihat hal tersebut, seperti terungkap dari dokumen pengadilan, Ng mengirim beberapa pesan di Instagram berisi ancaman pembunuhan terhadap Maupay dan keluarganya. ”Kamu pikir akan bebas begitu saja setelah membuat Leno cedera? Tidak mungkin.... Tapi, jangan khawatir, kamu bakal aman, tidak akan terluka. Bakal asyik deh melihat kamu menderita gara-gara orang-orang yang kamu cintai sengsara,” tulis Ng di Instagram.
Maupay melaporkan hal itu, lalu pengelola Liga Inggris menghubungi otoritas Singapura untuk mengusut kasus tersebut. Singapura menindaklanjuti laporan tersebut dengan mengadili kasus gara-gara ”olah jari” di Instagram, yang dilakukan Ng.
May Mesenas, hakim Pengadilan Distrik, menghukum Ng dengan hukuman percobaan sembilan bulan penjara di bawah bimbingan, 40 jam kerja sosial, dan ”karantina” alias larangan keluar rumah antara pukul 22.00 dan 06.00. Ng juga diperintahkan menjalani penanganan psikologis dan psikiatris.
”Melontarkan ancaman bukanlah tindakan pantas,” kata hakim Mesenas. Ia memperingatkan, jika Ng tak mampu mengontrol emosinya, masa depannya bakal berantakan.
Ng mengaku bersalah dalam dua kasus dakwaan pelanggaran. Mark Yeo, pengacara Ng, mengatakan, kliennya ”lega dengan hukuman percobaan itu”. Sebab, Ng bisa saja dihukum masing-masing enam bulan penjara atas dua dakwaan yang diajukan kepadanya.
”Saya kira, dia (Ng) siap melupakan masalah ini, siap untuk fokus menjalani rehabilitasi, fokus melangkah ke depan,” ujar Yeo. ”Sudah berkali-kali disampaikan di pengadilan soal penyesalannya, soal tekadnya untuk berubah menjadi lebih baik.”
Menurut Yeo, Ng juga sudah menulis surat permintaan maaf kepada Maupay. Surat tersebut langsung diteruskan pada striker klub Brighton & Hove Albion itu. (AFP)