Setelah sebulan memberlakukan karantina ketat, Malaysia berencana melonggarkan pembatasan di sejumlah negara bagian. Sementara di Phuket, wisatawan asing mulai berdatangan.
Oleh
Fransisca Romana Ninik
·3 menit baca
KUALA LUMPUR, SABTU — Malaysia akan melonggarkan karantina ketat mulai pekan depan di lima negara bagian yang telah memenuhi indikator penanganan pandemi Covid-19. Malaysia telah melakukan pembatasan ketat atas wilayah dan kegiatan warga sejak 1 Juni.
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, Sabtu (3/7/2021), mengatakan, pemerintah secara bertahap akan membuka perekonomian dan aktivitas sosial dalam empat tahap. Dasarnya adalah jumlah infeksi, laju vaksinasi, dan kapasitas sistem kesehatan.
Sejak 1 Juni lalu, Malaysia telah menerapkan lockdown nasional untuk meredam penyebaran Covid-19. Seharusnya karantina berakhir pada 28 Juni, tetapi PM Muhyiddin memperpanjang karantina hingga mencapai tujuan, yakni jumlah kasus harian berjumlah kurang dari 4.000 kasus.
Pembatasan akan dicabut sebagian mulai Senin pekan depan di Kelantan, Pahang, Perak, Perlis, dan Terengganu. Negara-negara bagian itu, menurut Menteri Kesehatan Malaysia Ismail Sabri Yaakob, berhasil mencapai target untuk melangkah ke pembatasan yang lebih longgar.
Rencana pencabutan itu diungkapkan seiring pembatasan yang justru lebih ketat di Ibu Kota Kuala Lumpur dan negara bagian tetangganya, Selangor, yang termasuk kawasan dengan kasus infeksi Covid-19 tinggi. Pada Sabtu, Malaysia mencatat kasus baru sebanyak 6.658 kasus, menjadikan total kasus infeksi Covid-19 di negara itu mencapai 772.607 kasus dengan 5.327 kasus kematian.
Jalan-jalan
Di Phuket, para turis yang datang dari mancanegara sudah bisa berjalan-jalan dengan bebas tanpa aturan karantina dan pembatasan sejak Jumat. Pemerintah Thailand meluncurkan program Phuket Sandbox yang memperbolehkan pergerakan bebas di pulau kecil itu bagi turis yang telah mendapat dosis lengkap vaksin Covid-19. Tidak ada syarat karantina, hanya pemakaian masker yang masih diberlakukan di sebagian besar area publik.
Turis terlihat berenang di kolam renang hotel dan berjalan di pantai-pantai sepanjang Phuket setelah menerima hasil tes Covid-19 dalam 24 jam setelah kedatangan. ”Ini sungguh tempat yang sempurna untuk bersantai dan menjernihkan pikiran kita setelah waktu yang lama,” kata Sigal Baram, turis asal Israel yang datang bersama suami dan teman-temannya.
Mereka termasuk kelompok wisatawan pertama yang tiba di Thailand. Thailand kehilangan sekitar 50 miliar dollar AS dari pendapatan pariwisata tahun lalu saat kedatangan wisatawan anjlok hingga 83 persen.
Phuket, terutama, sangat terpukul akibat penutupan bisnis wisata. Jutaan orang berkunjung ke Phuket setiap tahun sebelum pandemi. Pemerintah Thailand berharap pembukaan kembali Phuket ini akan menyelamatkan perekonomian.
Dicabut
Lockdown di seantero Eropa juga sudah dicabut secara bertahap. CNN, Jumat, melaporkan, bisnis perlahan mulai dibuka penuh dan anak-anak sudah kembali ke sekolah. Perbatasan internal Eropa bahkan sudah dibuka pada pertengahan Juni.
Uni Eropa kemudian membuka perbatasan eksternal untuk beberapa negara mulai 1 Juli. Meski demikian, sejumlah negara anggota UE bisa memilih untuk tidak memperbolehkan kunjungan dari negara-negara tersebut.
Spanyol, misalnya, mulai mencabut kontrol perbatasan pada 21 Juni dan membuka kembali perbatasannya dengan Portugal mulai 1 Juli. Pada 4 Mei, negara ini mulai menjalankan empat tahap rencana untuk mencabut salah satu aturan lockdown paling ketat di Eropa, yakni anak berusia di bawah 14 tahun tidak boleh keluar rumah sama sekali selama enam pekan. Pembatasan darurat di Spanyol resmi berakhir pada 21 Juni.
Adapun di Belgia, per 1 Juli, bioskop, kasino, dan konser sudah mulai dibuka pada 1 Juli. Begitu juga dengan acara olahraga, upacara keagamaan, dan festival di desa-desa diperbolehkan dengan hadirin maksimal 200 orang di dalam ruangan dan 400 orang di luar ruangan. (REUTERS)