Tunjukkan Persahabatan, Jepang Berkomitmen Bantu 2,1 Juta Dosis Vaksin
Kemitraan strategis Indonesia-Jepang telah berjalan selama 63 tahun. Untuk menunjukkan eratnya persahabatan, kedua negara berkomitmen untuk bergandengan tangan dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Oleh
Mawar Kusuma Wulan
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Jepang berkomitmen memberikan bantuan berupa 2,1 juta dosis vaksin AstraZeneca. Komitmen bantuan vaksin Covid-19 itu merupakan bukti ikatan persahabatan yang erat antara Jepang dan Indonesia.
Melalui surat tertulis kepada Presiden Joko Widodo, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengatakan, selama ini Indonesia dan Jepang juga selalu saling membantu dan mempererat ikatan persahabatan ketika menghadapi kondisi sulit, seperti saat terjadi gempa bumi di Jepang pada 2011 serta gempa bumi dan tsunami di Sulawesi pada 2018. Karena itu, saat menghadapi masa-masa sulit lantaran pandemi Covid-19, Indonesia-Jepang pun saling mendukung satu sama lain.
”Kami ingin terus bergandengan tangan dengan Indonesia yang merupakan mitra strategis Jepang dalam mengatasi Covid-19,” ujar Suga dalam suratnya.
Surat dari PM Jepang untuk Presiden Jokowi dibacakan oleh Kenji Kanasugi, Duta Besar Jepang untuk Indonesia, saat menyambut kedatangan 998.400 dosis vaksin jadi AstraZeneca sumbangan dari Pemerintah Jepang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis (1/7/2021). Kedatangan vaksin tersebut sekaligus merupakan kedatangan vaksin Covid-19 tahap ke-19 ke Indonesia.
Kanasugi menambahkan bahwa saat ini Jepang dan Indonesia sama-sama menghadapi masa sulit serta berada di tengah perjuangan melawan Covid. Ia juga menyampaikan belasungkawa atas kasus kematian akibat Covid-19 dan kasus harian yang mencapai rekor tertinggi di Indonesia. Pemerintah Jepang mengapresiasi upaya yang sudah dilakukan Pemerintah Indonesia dan para tenaga kesehatan.
Selama ini, Pemerintah Jepang sudah memberikan berbagai bantuan ke Pemerintah Indonesia. Bantuan ini termasuk pembenahan rantai dingin agar vaksin dapat sampai dengan aman kepada masyarakat Indonesia. ”Saya berharap vaksin hari ini dapat mendukung upaya Pemerintah Indonesia dan tenaga kesehatan,” ucap Kanasugi.
Diplomasi agresif
Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar menyebut bahwa 998.400 dosis vaksin tersebut merupakan wujud dukungan Pemerintah Jepang. Menurut rencana, bantuan vaksin akan terbagi ke dalam dua kali pengiriman. ”Kerja sama ini merupakan hasil nyata dari komunikasi intensif Menlu dan Menlu Jepang yang dilakukan selama ini,” ujar Mahendra.
Menlu Indonesia Retno Marsudi sudah beberapa kali bertemu dengan Menlu Jepang Toshimitsu Motegi, seperti pada pertemuan tiga hari lalu, ketika keduanya sama-sama menghadiri pertemuan tingkat menteri luar negeri G-20 di Italia. Sebagai tindak lanjut pertemuan tersebut, Kedutaan Besar Jepang di Jakarta dan Kementerian Luar Negeri Indonesia telah menandatangani exchange of notes yang menandai kerja sama vaksin sebagai upaya bersama menangani pandemi Covid-19 pada 29 Juni lalu.
Di tengah meningkatnya tren penularan Covid-19 di Tanah Air, Mahendra menyebut pemerintah terus bekerja keras dalam melakukan diplomasi agresif untuk mengamankan pasokan vaksin bagi kebutuhan rakyat Indonesia. Upaya ini tidak mudah, mengingat pasokan vaksin di dunia masih terbatas. Sementara kebutuhan vaksin setiap negara sangat besar dan mendesak.
”Oleh karena itu, Indonesia berterima kasih kepada pemerintah dan rakyat Jepang yang bersedia berbagi serta mendukung secara konkret penanganan pandemi di Indonesia,” ucap Mahendra.
Mahendra menambahkan, Jepang adalah mitra strategis Indonesia dan kerja sama di antara kedua negara terus berkembang sekalipun di masa pandemi. Di awal pandemi, kerja sama ini terlihat dari dukungan Pemerintah Jepang dalam repatriasi 69 WNI kru kapal pesiar Diamond Princess. Jepang juga telah menyalurkan berbagai bantuan penanganan Covid-19 melalui berbagai organisasi internasional.
Jepang juga memberikan dukungan pengadaan obat avigan serta mobile x-ray. Pada 20 Oktober 2020, Perdana Menteri Jepang juga berkunjung ke Indonesia sebagai bagian dari perjalanan ke Asia Tenggara. Suga merupakan pemimpin internasional pertama yang berkunjung ke Indonesia di masa pandemi.
”Kami meyakini bahwa kunjungan PM Suga serta berbagai dukungan penanganan Covid-19 yang telah disampaikan pemerintah dan rakyat Jepang akan membawa dampak positif dalam upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional. Hal ini menjadi faktor yang penting bagi kerja sama bilateral Indonesia-Jepang,” ucapnya.
Mitra penting
Pada 2020, Jepang merupakan mitra dagang kedua terbesar bagi Indonesia dan menjadi salah satu negara penanam modal terbesar di Indonesia. Jepang merupakan salah satu mitra penting di bidang kerja sama teknik dan kerja sama pembangunan Indonesia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menambahkan, Jepang dan Indonesia memiliki hubungan erat yang sudah sangat lama. ”Saya percaya bantuan ini bukan dilatarbelakangi hal-hal lain, selain hubungan antarkedua bangsa. Saya berharap rakyat Jepang juga sehat selalu dan harapannya bisa mengatasi pandemi ini bersama-sama. Pandemi besar ini hanya bisa diselesaikan kalau kita bekerja sama seluruh bangsa di dunia,” kata Budi.
Selain Jepang, Budi menambahkan, Australia juga telah mendonasikan 77 juta dollar Australia untuk pengadaan vaksin bagi Indonesia. Selain itu, Amerika Serikat akan mengirim 4 juta dosis vaksin Moderna. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito siap mengawal agar vaksin tersebut bisa sampai digunakan oleh masyarakat Indonesia. ”Semua vaksin prosesnya diperlakukan sama,” ujar Penny.