Dengan ketinggian hingga 187 meter, Kairo Tower merupakan bangunan tertinggi di Mesir, bahkan Afrika Utara. Hanya dengan naik ke puncaknya, pengunjung seakan-akan bisa menjelajah seantero kota Kairo.
Oleh
Musthafa Abd Rahman dari Kairo, Mesir
·5 menit baca
Hamparan air biru Sungai Nil yang eksotis begitu memanjakan mata saat memandangnya dari Kairo Tower, Jumat (18/6/2021). Ombak kecil di permukaan Sungai Nil yang membuat alirannya tampak sedikit bergelombang menambah keindahan sungai terpanjang di dunia itu.
Atap langit Kairo, begitu warga Mesir sering menyebut Kairo Tower yang memiliki ketinggian hingga 187 meter. Karuan saja Kairo Tower menjadi bangunan tertinggi di Mesir, bahkan kawasan Afrika Utara, sampai saat ini.
Kairo Tower pun menjadi tempat favorit warga Mesir maupun warga asing untuk menikmati pemandangan eksotis kota Kairo, khususnya Sungai Nil, yang berada langsung di bawah menara tersebut. Sungai Nil sepanjang 6.650 kilometer ini istimewa lantaran melewati 11 negara Afrika, yaitu Kongo, Burundi, Rwanda, Uganda, Sudan Selatan, Kenya, Tanzania, Etiopia, Eritrea, Sudan, dan Mesir.
Dari puncak Kairo Tower, kita bisa melihat pula pemandangan seantero kota Kairo yang dibelah Sungai Nil. Deretan hotel berbintang di sepanjang tepi Sungai Nil di jantung kota terlihat menawan.
Tempat-tempat ikonik Kairo, seperti kompleks Piramida, Citadel, dan Al-Azhar Park, bisa dilihat dengan jelas dari puncak Kairo Tower. Seakan-akan hanya dengan naik ke puncak menara ini, kita sudah menjelajah seantero Kairo.
Konon, mendiang Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser selalu membanggakan dan memperlihatkan Kairo Tower kepada semua tamu negara yang berkunjung ke Kairo, termasuk ketika Presiden Soekarno berkunjung ke Kairo pada tahun 1964. Saat itu Soekarno mengunjungi Kairo untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-2 Gerakan Nonblok pada 5-10 Oktober 1964. Soekarno menginap di hotel di tepi Sungai Nil yang berseberangan langsung dengan Kairo Tower. Hotel itu kini bernama The Nile Ritz Carlton.
Hotel yang juga menjadi lokasi penyelenggaraan KTT Ke-2 Gerakan Nonblok tersebut serta-merta menjadi ajang promosi Presiden Nasser kepada semua kepala negara yang hadir tentang Kairo Tower, yang terlihat langsung dari balkon hotel.
Presiden Nasser secara khusus mengajak Presiden Soekarno ke balkon hotel untuk sama-sama memandang ke arah Kairo Tower dan Sungai Nil. Nasser lalu bercerita tentang Kairo Tower dan Soekarno konon terpana memandang menara yang menjulang tinggi di jantung kota Kairo.
Tumpah ruah
Pada Jumat pekan lalu, warga Mesir tumpah ruah di kompleks Kairo Tower. Mereka mengantre membeli karcis untuk naik ke puncak Kairo Tower. Hanya butuh 45 detik dengan lift untuk bisa tiba di puncak.
Di puncak inilah terdapat dek observasi keliling tempat pengunjung bisa menikmati panorama Kairo. Waktu terbaik untuk menikmati pemandangan kota Kairo adalah pada pagi dan sore.
Setiba di puncak Kairo Tower, suasana tampak ramai oleh warga Mesir maupun wisatawan asing yang sedang menikmati pemandangan Kairo dari ketinggian. Ada jasa teropong bagi yang ingin melihat Kairo lebih dekat lagi. Banyak juga jasa fotografer yang menawarkan kepada pengunjung untuk berfoto sebagai kenang-kenangan.
Setiap Jumat, yang merupakan hari libur akhir pekan di Mesir, sudah menjadi tradisi bagi warga Mesir mencari tempat liburan untuk melepas lelah dari pekerjaan selama sepekan.
”Saya sangat suka berkunjung ke Kairo Tower. Dari puncak ini, saya bisa menikmati pemandangan Sungai Nil dan seantero kota Kairo. Saya juga bisa menikmati udara segar di sini,” kata Abdul Hamid (35), warga Suriah yang sudah 10 tahun bermukim di Kairo.
”Di puncak Kairo Tower ini juga ada restoran yang memiliki pemandangan indah dan menjadi daya tarik Kairo Tower. Saya selalu mampir untuk bersantai di restoran setelah menikmati pemandangan kota Kairo dari puncak menara,” lanjut Hamid, yang mengaku hijrah ke Mesir dari Suriah saat meletus Revolusi Suriah tahun 2011.
Hamid, yang mengaku berasal dari kota Homs, Suriah, sudah tiga kali berwisata ke Kairo Tower selama tinggal di Kairo.
Salah seorang pegawai Kairo Tower, Samir (30), menyampaikan, Kairo Tower selalu ramai pengunjung, baik warga Mesir maupun warga negara asing, dari pagi hingga malam. Menurut Samir, yang baru 1,5 tahun bekerja di menara itu, pengunjung semakin ramai saat sore karena mencari pemandangan matahari tenggelam yang terlihat indah dari puncak Kairo Tower.
”Kalau malam, biasanya pengunjung ingin menikmati santapan makan malam di restoran di puncak Kairo Tower sambil melihat pemandangan kelap-kelip lampu yang menerangi Kairo,” ungkapnya.
Kairo Tower, lanjut Samir, dibuka pukul 09.00 hingga pukul 23.00 tanpa ada hari libur. Di loket penjualan, tertera tarif 200 pound Mesir (sekitar Rp 175.000) untuk warga asing dan 50 pound Mesir (sekitar Rp 43.000) untuk warga Mesir.
Dana CIA
Ide pembangunan Kairo Tower muncul pasca-Revolusi Mesir tahun 1952 yang dipimpin Gamal Abdel Nasser dan kawan-kawan. Saat itu, Badan Intelijen Pusat AS (CIA) menawarkan bantuan 3 juta dollar AS kepada Nasser dengan tujuan agar Mesir pascarevolusi 1952 berkiblat ke AS.
Nasser mengambil bantuan dari CIA tersebut, tetapi tidak membawa Mesir berkiblat ke AS, malah sebaliknya berkiblat ke Uni Soviet saat itu. Dana 3 juta dollar AS itu lalu digunakan Nasser untuk membangun Kairo Tower. Pembangunan berlangsung selama lima tahun, dari tahun 1956 sampai 1961.
Nasser saat itu ngotot membangun Kairo Tower sebagai simbol keperkasaan kekuasaan rezim pascarevolusi 1952. Saat itu, Nasser meminta arsitek kenamaan asal Lebanon, Noam Shabib, merancang pembangunan Kairo Tower. Nasser kepincut dengan Shabib karena reputasinya dalam membangun gedung-gedung ikonik bertaraf internasional, seperti Marquis Cathedral.
Pada tahun 1961, Kairo Tower mulai dibuka untuk publik dan terus berlanjut sampai saat ini. Kairo Tower sempat mengalami renovasi selama tiga tahun, dari tahun 2006 sampai 2009, di antaranya untuk memasang instalasi lampu dekoratif. Saat malam, lampu-lampu ini memancarkan cahaya yang mempercantik tampilan struktur menara yang menjulang tinggi di tengah kota.
Mulai Mei 2009, Kairo Tower dibuka lagi untuk publik sampai sekarang.