Di negeri yang mengagungkan keberagaman etnis, Istana Kerajaan Inggris rupanya belum mencerminkan keberagaman karena minim pegawai dari kelompok etnis minoritas.
Oleh
Luki Aulia
·3 menit baca
Tuduhan rasisme di dalam lingkup keluarga Kerajaan Inggris yang pernah terlontar saat wawancara Pangeran Harry dan Meghan Markle dengan Oprah Winfrey, Maret lalu, rupanya berbuntut panjang. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, pihak Istana Buckingham memublikasikan jumlah dan komposisi etnis di jajaran staf kerajaan. Komposisi kepegawaian ini dirilis sebagai bagian dari laporan tahunan keuangan kerajaan.
Rumah Tangga Kerajaan, Kamis (24/6/2021), menyebutkan, hanya sekitar 8,5 persen staf kerajaan berasal dari kelompok etnis minoritas, sementara target tahun depan sekitar 10 persen. Data sensus terbaru menunjukkan, kelompok etnis minoritas menyumbang sekitar 13 persen dari total populasi Inggris. Publikasi komposisi kepegawaian ini dianggap sebagai upaya memastikan akuntabilitas dan transparansi jika menginginkan keberagaman etnis terwujud.
”Kami belum mencapai target meski telah berusaha. Kami sudah membuat banyak inisiatif keberagaman dan inklusi, tetapi masih belum cukup,” kata seorang sumber yang tidak mau disebutkan namanya.
Sejak kritik rasisme Harry dan Meghan, Istana Buckingham berjuang memadamkan hujan kritik itu. Meghan, yang berasal dari keluarga multietnis, pada saat diwawancarai Oprah mengaku menerima perlakuan rasisme karena ada salah seorang anggota keluarga kerajaan yang mengkhawatirkan warna kulit anak pertamanya sebelum anak itu lahir. Meghan juga mengaku menerima perlakuan tidak baik saat masih tinggal di istana.
Pada waktu itu, pihak istana menyebut tuduhan rasisme itu meresahkan dan akan ditangani secara kekeluargaan. Namun, pernyataan tertulis berisi 61 kata yang dibuat atas nama Ratu Elizabeth II dianggap terlambat dan tak cukup untuk membendung kritik. Pangeran William, kakak Harry, pun menegaskan, keluarga kerajaan bukan keluarga yang rasis.
Uang rakyat
Jumlah staf kerajaan dari kelompok etnis minoritas itu dipublikasikan bersama dengan data kepegawaian di istana. Pada 31 Maret lalu, uang rakyat Inggris digunakan untuk membayar gaji 556 staf istana. Jumlah ini berkurang dari yang sebelumnya 580 staf pada tahun lalu. Dari total jumlah staf, laki-laki mendominasi jajaran staf senior, dari 34 orang, 25 orang di antaranya laki-laki.
Laporan itu menunjukkan Harry dan Meghan membayar 3,35 juta dollar AS untuk mengganti uang kerajaan untuk perbaikan rumah mereka di dekat Istana Windsor. Ini dibiayai uang publik karena mereka masih aktif bekerja sebagai anggota keluarga kerajaan. Harry dan Meghan diminta mengganti uang itu ketika mereka memutuskan untuk keluar dari istana.
Sementara itu, pengeluaran resmi ratu naik 26 persen menjadi 122 juta dollar AS pada tahun lalu. Pengeluaran itu termasuk 31,6 juta pounds untuk perbaikan dan renovasi Istana Buckingham, hampir dua kali lipat dari jumlah sebelumnya. Pengerjaan proyek 10 tahun dengan biaya 515 juta dollar AS dipercepat karena sebagian besar acara publik dibatalkan lantaran pandemi Covid-19.
Laporan kepegawaian dan keuangan kerajaan ini juga merupakan bagian dari laporan tahunan dan rekening untuk Sovereign Grant atau mekanisme pembiayaan publik yang mendanai kegiatan publik ratu dan keluarganya. Uang yang masuk ke Sovereign Grant itu juga termasuk sebagian dari keuntungan yang dihasilkan Crown Estate atau permukiman milik ratu yang diberikan karena menjadi pemimpin kerajaan dan ini harus diteruskan kepada penggantinya. Selain itu, sebagai hibah, sebagian keuntungan Crown Estate juga diserahkan ke kas negara.
Sesuai aturan yang ada saat ini, jumlah hibah itu hampir sama dengan 25 persen dari keuntungan perkebunan dua tahun sebelumnya. Sekitar tiga perlima dari uang itu digunakan untuk mendanai pengeluaran untuk kebutuhan mendasar dan dua perlima untuk membiayai proyek Istana Buckingham. Jumlah total anggaran di Sovereign Grant naik 4,2 persen menjadi 85,9 juta pounds tahun lalu. Tambahan untuk Sovereign Grant banyak diperoleh dari penjualan tiket masuk ke istana. Namun, tambahan uang ini anjlok 53 persen dengan hanya mendapat 9,5 juta pounds gara-gara pandemi Covid-19. (REUTERS/AP)