Pesona Nusa Tenggara Timur Pikat Diplomat dan Warga Canberra
Pandemi tak menghalangi upaya perwakilan Indonesia di luar negeri untuk mempromosikan kekayaan dan keberagaman budaya di Tanah Air. Diharapkan, setelah kondisi kembali pulih, Indonesia kembali menjadi destinasi wisata.
Oleh
B Josie Susilo Hardianto
·2 menit baca
CANBERRA, SABTU — Indonesia dengan keberagamannya memiliki kekayaan budaya luar biasa. Kekayaan itu menjadi modal kuat dalam menjalin persahabatan dengan negara-negara mitra. Bertempat di aula Balai Kartini di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Canberra, Indonesia diwakili oleh Dharma Wanita Persatuan, Jumat (18/6/2021), menggelar promosi budaya bertajuk ”East Nusa Tenggara, a Balance of Culture and Nature”.
Promosi budaya itu merupakan bagian dari kegiatan Indonesia Cultural Circle (ICC), yang kali ini–secara khusus–mempromosikan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Anggota ICC antara lain para Perempuan Duta Besar yang bertugas di Canberra, istri duta besar negara-negara sahabat, perempuan diplomat, pengusaha, profesional, dan sosialita yang tinggal di Canberra, Australia.
Menurut keterangan pers KBRI Canberra, acara yang dihadiri oleh 100 undangan itu dibuka oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan sekaligus Wakil Presiden Women’s International Club (WIC) Caecilia Legowo. Sejumlah keragaman hasil budaya yang ditampilkan antara lain tari, tenun, serta beragam produk ekonomi kreatif, dan potensi pariwisata di Nusa Tenggara Timur.
Melalui kegiatan ini, para tamu diharapkan mengenal lebih dekat kekayaan seni budaya Nusa Tenggara Timur sekaligus menjadikan kawasan itu sebagai destinasi wisata setelah pandemi Covid-19 berakhir.
Presiden WIC Larraine Nicholls mengapresiasi langkah perwakilan Indonesia itu. Ia memuji program tersebut. Salah tamu undangan yang hadir, Nicole Tucker, mengaku terpesona.
”Program hari ini sangat sukses seperti biasanya. Kami mencintai orang Indonesia, budayanya, dan tentu saja makanan khasnya. Saya pikir saya harus memberi nilai 11/10, 1 poin ekstra karena itu sangat indah,” kata Nicole.
Tari Bolelebo–tarian untuk menyambut tamu–dan tari Gemu Fa Mi Re–sebuah tarian kreasi baru dari Maumere–turut menyemarakkan acara itu. Para tamu undangan diajak turut serta menarikannya.
Selain itu, mereka juga diajak untuk mencicipi aneka hidangan Nusantara, seperti nasi rames ayam suwir, tumis buncis, kering kentang, bakwan jagung, rujak sumba, dan keripik ubi.
Tak ketinggalan ditampilkan juga keunikan komodo, satwa khas yang hanya ditemukan di Pulau Komodo. Pada seri sebelumnya, ICC mempromosikan Provinsi Jawa Timur. Dengan program ini, diharapkan para tamu undangan dapat memperdalam pengetahuan mengenai Indonesia, mencintai produk kreatif Indonesia, dan berwisata ke Indonesia segera setelah kondisi pulih dari pandemi Covid-19. (*)