Gelombang Panas hingga 46 Derajat Celsius Melanda AS
Anomali terjadi saat gelombang panas lebih awal menghantam wilayah barat Amerika Serikat. Diperkirakan gelombang panas akan terus terjadi di masa-masa mendatang.
Oleh
Fransisca Romana Ninik
·4 menit baca
PHOENIX, KAMIS — Gelombang panas yang tidak biasanya terjadi di bagian barat Amerika Serikat dengan suhu mencapai 46 derajat celsius, Rabu (16/6/2021) waktu setempat. Diperkirakan Kamis (17/6/2021) ini suhu naik hingga 47 derajat celsius dan kemungkinan hal yang sama akan terjadi pada tahun-tahun mendatang.
Gelombang panas ini datang lebih awal dan terjadi lebih panjang. Sebagian besar wilayah Barat AS seakan terpanggang selama tiga hari berturut-turut. Phoenix, Negara Bagian Arizona, mengalami rekor suhu terpanas pekan ini mencapai 46 derajat celsius pada Rabu dan hingga 47 derajat celsius pada Kamis.
Di Nevada, Las Vegas, tercatat rekor suhu 46,6 derajat celsius, melampaui catatan suhu terpanas sejak 16 Juni 1940, yakni 45,5 derajat celsius. Ahli meteorologi pada Badan Cuaca Nasional, John Salmen, mengatakan, gelombang panas diperkirakan rata-rata 45 derajat celsius hingga Minggu.
Para ahli yang mempelajari kekeringan dan perubahan iklim menyebutkan, warga AS yang tinggal di bagian barat diperkirakan akan mengalami gelombang panas di masa-masa mendatang. ”Gelombang panas semakin memburuk di barat karena tanahnya sangat kering. Kita bisa mengalami dua, tiga, empat, lima gelombang panas sebelum akhir musim panas ini,” kata Park Williams, ilmuwan iklim dan kekeringan pada University of California, Los Angeles.
Dia mengalkulasi bahwa separuh tanah di bagian barat AS dalam kondisi paling kering sejak tahun 1985.
Suhu tinggi ini juga menyebar di kawasan itu beberapa pekan sebelum musim panas resmi dimulai, menyebabkan siang hari yang menyengat dan sore yang hangat. Ahli meteorologi Badan Cuaca Nasional, Eric Schoening, mengatakan, ”Kita berada dalam gelombang panas berdurasi lama di sepanjang wilayah barat AS. Sepanjang gurun di bagian barat daya meluas hingga California masih mengalami peningkatan temperatur sepanjang pekan ini,” katanya.
Gelombang panas pada akhir musim semi ini tidak biasa terjadi, diperkirakan sebagai akibat tekanan tinggi yang terbentuk di gurun-gurun seantero wilayah barat daya. Schoening mengatakan, gelombang panas ini tidak melulu akibat langsung dari pemanasan global.
”Namun, studi memperlihatkan, saat iklim berubah dan bumi menghangat, kita akan mengalami lebih banyak keanehan sepanjang waktu,” katanya.
Rekor tertinggi
Di bagian lain di wilayah barat AS, sejumlah tempat melaporkan rekor suhu tertinggi. Nick Nauslar, ahli meteorologi pada Pusat Kebakaran Antarlembaga Nasional, menuturkan, pekan ini 80 persen wilayah Idaho dalam kondisi kekeringan dan selebihnya akan mengalami kekeringan pada bulan-bulan berikutnya. Idaho, kata Nauslar, mengalami musim semi paling kering kedua dalam 126 tahun.
Di Denver tercatat suhu tertinggi mencapai 38 derajat celsius. Badan cuaca setempat mengeluarkan peringatan cuaca panas berlebihan untuk bagian barat Colorado yang sebagian besar mengalami kondisi kekeringan ekstrem. Salt Lake City di Utah juga mencatat temperatur tertinggi sejak tahun 1894, mencapai 42 derajat celsius.
Agar tidak terkena dampak gelombang panas, Schoening memperingatkan agar warga tidak terlalu banyak menghabiskan waktu di luar ruangan saat cuaca sedang panas-panasnya. ”Pakai baju tipis, tetaplah terhidrasi. Awasi hewan peliharaan, periksa orang-orang tua, jangan tinggalkan siapa pun di dalam mobil yang panas,” katanya.
Kebakaran hutan
Di Montana, temperatur lebih dari 38 derajat celsius membuat para pemadam kebakaran hutan lebih sulit memadamkan api yang membesar, memicu evakuasi warga dan menghancurkan sejumlah rumah. Angin menambah besar api dan memaksa helikopter pemadam mendarat dengan keras. Sedikitnya 14 titik api baru dilaporkan muncul di Montana dan Wyoming sejak Selasa.
Badan cuaca setempat mengeluarkan peringatan bendera merah, pertanda bahaya kebakaran tinggi, di Arizona, California, Nevada, dan Utah. Kebakaran hutan besar tengah melanda Colorado dan Arizona. Kebakaran merenggut lebih dari 17.000 kilometer persegi lahan pada tahun 2020, menghancurkan ratusan rumah di California selama musim kebakaran hutan yang sengit.
Cuaca panas yang menyengat ini memicu kenaikan penggunaan listrik karena warga terus menyalakan penyejuk ruangan dan kipas angin. Operator jaringan listrik California memperingatkan warga untuk mematikan peralatan elektronik tidak penting dan peralatan perkantoran antara pukul 17.00 dan pukul 22.00. Tahun lalu, Texas dan California memberlakukan pemadaman bergilir karena sistem kelistrikan yang kolaps.
Kekeringan di wilayah barat daya AS juga memicu berkurangnya suplai pembangkit tenaga air lantaran sungai mengering. (AP/REUTERS)