ASEAN dan RI Buka Peluang bagi Pakistan Tingkatkan Hubungan
Perlu pengenalan ASEAN, termasuk Indonesia, yang lebih intensif kepada publik yang lebih luas di Pakistan. Negara itu belum melihat ASEAN dan Indonesia sebagai pasar potensial.
Oleh
Pascal S Bin Saju
·5 menit baca
ISLAMABAD, KAMIS — ASEAN telah membuka peluang bagi Pakistan untuk bisa meningkatkan hubungan dengan ASEAN melalui negara-negara anggotanya. Dalam konteks ini, Indonesia melalui KBRI di Islamabad berupaya memaksimalkan peningkatan hubungan ekonomi dan perdagangan Indonesia-Pakistan serta ASEAN-Pakistan di tengah tantangan pandemi Covid-19.
ASEAN yang memiliki populasi sekitar 650 juta jiwa dengan produk domestik bruto (PDB) sebesar 2,9 triliun dollar AS merupakan ekonomi terbesar kelima di dunia. Artinya, ASEAN adalah pasar potensial yang dapat dimanfaatkan Pakistan dalam memajukan hubungan ekonomi dan perdagangan. Namun, neraca perdagangan ASEAN-Pakistan masih kecil, yakni 8 miliar dollar AS.
Duta Besar Indonesia untuk Pakistan Adam M Tugio, Rabu (9/6/2021), di Islamabad, menyebutkan, posisi tersebut dinilai masih di bawah potensi ekonomi yang ada. ”Untuk itu perlu pengenalan ASEAN yang lebih intensif kepada publik yang lebih luas di Pakistan,” katanya dalam sebuah keterangan yang diterima Kompas, Rabu malam.
Dubes Tugio menyampaikan hal itu pada pembukaan acara Dialogue with Experts on ASEAN-Pakistan Cooperation, yang melibatkan kepala perwakilan negara-negara anggota ASEAN di Islamabad. Sejumlah pejabat pemerintah dan pakar universitas terkemuka Pakistan, pelaku usaha, serta kamar dagang dan industri negara-negara anggota ASEAN dan Pakistan juga hadir.
Pertemuan diselenggarakan dengan metode daring dan luring, hasil kolaborasi KBRI Islamabad dan Center for Global and Strategic Studies (CGSS), kemarin. Diskusi itu merupakan upaya Indonesia sebagai Ketua ASEAN Committee in Islamabad (ACI) untuk meningkatkan hubungan ASEAN-Pakistan dan Indonesia-Pakistan di berbagai bidang, baik politik, pendidikan, sosial-budaya, pertahanan, ekonomi, maupun perdagangan.
”ASEAN dengan populasi 650 juta jiwa dan PDB 2,9 triliun dollar AS atau ekonomi terbesar kelima di dunia membuka peluang bagi Pakistan untuk meningkatkan hubungan dengan ASEAN melalui negara-negara anggotanya,” kata Dubes Tugio.
Berbagai upaya sudah dilakukan KBRI Islamabad dalam mengelola hubungan bilateral RI-Pakistan. Peningkatan hubungan dilakukan pada sektor ekonomi dan perdagangan, termasuk peningkatan ekspor dan diversifikasi produk Indonesia ke Pakistan. ”Meski dunia masih dilanda Covid-19, kinerja perdagangan Indonesia-Pakistan cenderung positif,” katanya.
Neraca perdagangan Indonesia-Pakistan pada 2020 mencapai 2,5 miliar dollar AS dengan surplus untuk Indonesia sebesar 2,1 miliar dollar AS. Surplus tersebut meningkat 8 persen dari tahun 2019 yang mencapai 2,3 miliar dollar AS dengan surplus sebesar 1,9 miliar dollar AS.
Salah satu terobosan yang dilakukan adalah mengandeng perusahaan e-commerce Pakistan, Gateway, untuk menggelar Indonesia-Pakistan Virtual Trade Expo 2021 dan e-business matching pada 5-9 April 2021. Kegiatan itu dihadiri 15 usaha kecil dan menengah (UKM) dari Tanah Air dan lebih dari 100 calon pembeli potensial dari Pakistan. Beberapa perusahaan Indonesia berperan.
Mantan Wakil Dubes di Inggris tersebut menekankan perlunya kreativitas di tengah pandemi Covid-19. Minat dan interaksi bisnis pelaku usaha Indonesia-Pakistan tidak boleh surut karena pandemi.
”Melihat antusiame banyaknya peserta Virtual Trade Expo 2021, hubungan kerja sama Indonesia-Pakistan diharapkan semakin solid di berbagai bidang, termasuk politik, pendidikan, sosial-budaya, pertahanan, ekonomi, dan perdagangan,” ujar Dubes Tugio.
Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI Islamabad Syarief Shahabudin mengatakan, gagasan KBRI Islamabad mengundang dalam Indonesia-Pakistan Virtual Expo 2021 berdampak positif. Meski promosi ke luar negeri dalam setahun terakhir terhenti akibat Covid-19, inisiatif KBRI Islamabad memungkinkan kegiatan ekonomi, interaksi, dan transaksi dengan mitra calon importir Pakistan bisa terwujud.
Beberapa produk Indonesia dipamerkan adalah alat kesehatan, kelapa kering/kopra, makanan ringan, biji kopi, alat konstruksi bangunan, lidi sawit, minuman kesehatan, minyak goreng, kerajinan, permen, dan produk pertanian lainnya. ”Calon importir dari Pakistan pun antusias mengikuti virtual expo,” ujarnya.
Menurut dia, pameran secara daring dengan menggandeng e-commerce Pakistan, Gateway, merupakan pengalaman pertama KBRI Islamabad.
Dubes Tugio optimistis dengan pameran tersebut. Berbagai inovasi kegiatan pameran yang dilakukan KBRI, menurut dia, merupakan kiat untuk mengulik peningkatan ekspor produk Indonesia ke Pakistan. Hal itu tecermin dari transaksi konkret antara pelaku usaha Indonesia dan Pakistan.
KBRI juga memanfaatkan teknologi dalam upaya peningkatan ekspor bekerja sama dengan CEO Eommerce Pvt Ltd Muhammad Uzair Nizam. Dia juga menjabat sebagai salah satu pendiri #ecombri.com dalam pembuatan platform perdagangan digital. Platform ini membantu para pelaku usaha baik Indonesia maupun Pakistan dalam upaya peningkatan perdagangan bilateral kedua negara.
Disebutkan, #ecombri.com adalah platform B2B (business to business) daring sekaligus luring pertama dan terbesar di Pakistan. Platform ini berpotensi menyederhanakan proses pengadaan untuk pembeli dan penjual dengan interaksi daring sekaligus fisik dan akses informasi.
Kerja sama tersebut akan dimanfaatkan untuk mempromosikan perdagangan, pariwisata, dan investasi di sejumlah kota di Pakistan. Rangkaian kegiatan ini akan melengkapi diplomasi budaya yang dilakukan KBRI bekerja sama dengan perguruan tinggi dan pusat studi.
Dubes Tugio menambahkan, komunitas bisnis perlu melihat Indonesia dan Pakistan di luar hubungan bilateral karena mereka berfungsi sebagai pintu gerbang perdagangan ke setiap wilayah yang secara kolektif memiliki hampir 850 juta penduduk.
Dalam percakapan dengan Kompas, Minister Counsellor KBRI Islamabad Boy Dharmawan mengatakan, sebagai upaya mendorong percepatan realisasi outbound investment perusahaan Indonesia, Dubes Tugio pada Februari 2021 menyambut baik dan mendukung upaya sebuah perusahaan mi instan di kawasan Industri Faisalabad.
Pabrik tersebut ditargetkan beroperasi pada akhir tahun 2021 dan diharapkan dapat memasok dan menjual produk serupa dari negara-negara Asia Selatan dan Asia Tengah di masa mendatang.
Boy selaku Pelaksana Fungsi Politik KBRI Islamabad mengatakan, KBRI Islamabad dan CGSS kembali akan bekerja sama dalam menggelar Six Day Online Workshop pada 22-28 Juni 2021. Kegiatan ini bertujuan memberikan pengenalan dan pemahaman terhadap hubungan ASEAN-Pakistan bagi para mahasiswa pascasarjana dari berbagai universitas di Pakistan.