Grup Media di Australia Sepakat Berbagi Konten dengan Google-Facebook
Nilai kesepakatan kerja sama konten perusahaan grup media Australia, Nine Entertainment, dengan dua raksasa digital, Google-Facebook, dilaporkan mencapai 55 juta dollar Australia (sekitar Rp 609 miliar) secara tahunan.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·4 menit baca
SYDNEY, SELASA — Kelompok perusahaan media massa Australia, Nine Entertainment Co Holdings Ltd, Selasa (1/6/2021), menyatakan telah menandatangani kesepakatan pasokan konten multitahun dengan Google dan Facebook di bawah undang-undang yang disebut News Media Bargaining Code. Nine Entertainment Co Holdings Ltd akan memasok konten untuk platform Google News Showcase selama lima tahun dan untuk Facebook selama tiga tahun.
Nine Entertainment memiliki jaringan Nine TV, stasiun radio dan surat kabar, serta majalah. Termasuk dalam kelompok itu adalah surat kabar Sydney Morning Herald, The Age, dan The Australian Financial Review. ”Kesepakatan dengan Facebook adalah untuk pasokan klip video berita dan akses ke artikel berita digital di produk berita Facebook,” demikian pernyataan Nine Entertainment, sebagaimana dikutip media ABC.
”Perjanjian lima tahun dengan Google mencakup penyediaan konten berita (tidak termasuk video) untuk Google News Showcase dan produk lainnya. Google juga akan memperluas inisiatif pemasarannya di seluruh platform Nine.”
Kesepakatan itu ditandatangani pada Selasa pagi waktu setempat. Kesepakatan tersebut dicapai setelah negosiasi beberapa bulan. Sejumlah sumber menyebutkan total nilai kesepakatan dengan dua perusahaan raksasa global itu mencapai 55 juta dollar Australia atau sekitar Rp 609 miliar secara tahunan. Perusahaan yang berbasis di Sydney itu optimistis akan mencatat pertumbuhan pendapatan intinya sebesar 30-40 juta dollar AS pada tahun fiskal 2022.
Manajemen Nine Entertainment belum mengatakan secara terbuka ke mana mereka akan menginvestasikan dana yang diterima dari Google dan Facebook. Mantan Kepala Eksekutif Nine, Hugh Marks, seperti dikutip media Sydney Morning Herald, mengatakan bahwa dana itu akan digunakan untuk mendukung jurnalisme.
Selain perusahaan media, Nine Entertaintment juga menjadi pemegang saham mayoritas di perusahaan real-estate Domain. Mengacu pada pengalaman News Corp, News Corp mengatakan bahwa pihaknya mempekerjakan 100 jurnalis setelah menandatangani kesepakatan serupa dengan Google-Facebook.
Hal senada diungkapkan CEO Nine Mike Sneesby. Dalam catatan kepada seluruh pegawainya, Sneesby mengatakan bahwa kesepakatan itu akan berkontribusi untuk membantu perkembangan jurnalisme. Disebutkan bahwa pengembangan dunia media di jagat digital menjadi salah satu kesempatan yang akan dimanfaatkan.
”Kesepakatan ini akan berkontribusi untuk mendukung jurnalisme kelas dunia tempat bisnis kami berkembang dan memberi kami kesempatan untuk mengejar pertumbuhan yang akan terus menopang kekuatan jangka panjang bisnis kami,” katanya.
Dalam catatan kepada seluruh pegawainya, Sneesby mengatakan kesepakatan itu akan berkontribusi untuk membantu perkembangan jurnalisme.
Kesepakatan Nine Entertainment itu diraih menyusul hal serupa yang telah dicapai dua kelompok media lain di Australia, yakni Seven West Media Ltd dan News Corp, beberapa waktu lalu. Media-media di Australia pada Februari lalu mengklaim telah meraih kemenangan awal dalam sengketa hak cipta dengan Google dan Facebook setelah kesepakatan akhirnya dicapai. Hal ini setelah Pemerintah Australia mengamendemen dan mengesahkan UU yang disebut News Media Bargaining Code.
Aturan itu mewajibkan platform besar, seperti Facebook dan Google, untuk bernegosiasi dengan perusahaan media di Australia agar membayar dan membagi pendapatan atas konten berita lokal yang terbit di platform tersebut. Google dan Facebook yang mengambil 81 persen iklan daring di Australia sempat mengecam UU tersebut sejak masih dalam bentuk rancangan. Saat itu, Google dan Facebook menyebut rancangan UU tersebut tidak akan bisa diimplementasikan.
Dalam catatan Kompas, pihak Google mengatakan, bisa jadi pihaknya akan membuat mesin pencarinya tidak tersedia di Australia jika UU itu diberlakukan. Sementara Facebook mungkin saja memblokir berita yang dibagikan warga Australia apabila Facebook harus membayar untuk setiap berita yang ditampilkan. Perusahaan-perusahaan media di Australia mengaku didekati satu per satu oleh Google dan diminta menunjukkan metode valuasi untuk konten beritanya yang akan muncul di Google.
Meskipun News Media Bargaining Code saat ini tidak berlaku untuk perusahaan Google dan Facebook, ancaman untuk mematuhi UU itu sudah cukup untuk membuat mereka menandatangani kesepakatan. Pimpinan Google, Sundar Pichai, mengatakan kepada Sydney Morning Herald dan The Age pekan lalu bahwa UU baru itu dapat bernilai 2,1 triliun dollar Australia dalam bentuk dukungan bagi perusahaan media di Australia. Menurut Pichai, pihaknya ingin memastikan hubungan positif antara akses terhadap internet secara gratis dapat saling melengkapi dan realisasi konten dari perusahaan media.
Sejumlah outlet berita lokal lainnya di Australia juga telah menandatangani perjanjian formal dengan kedua platform itu. Termasuk di antaranya Solstice Media, penerbit The New Daily dan Crikey Private Media. Outlet lain, seperti ABC, telah menandatangani perjanjian letter of intent dengan kedua platform tersebut. Adapun media Guardian Australia telah menandatangani letter of intent dengan Google, tetapi tidak dengan Facebook. (REUTERS)